Qatar Jadi Tuan Rumah KTT Negara Arab dan Islam, Bahas Serangan Israel

- Menteri Luar Negeri Mesir menyatakan dukungan terhadap Qatar
- Prabowo Subianto menelepon Emir Qatar untuk menyatakan dukungan
- Serangan Israel ke Doha merupakan pelanggaran hukum internasional
Jakarta, IDN Times - Doha, Qatar akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Arab dan Islam, pada 14-15 September 2025. Pertemuan darurat itu membahas serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di di Doha.
Melansir Arab News, pertemuan itu diketahui dari undangan yang diterima Qatar's News Agency. Saat ini, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty telah tiba di Doha dan diterima Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
1. Menteri Luar Negeri Mesir kunjungi Doha

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty sudah tiba di Doha pada Selasa (9/9/2025), untuk menyatakan dukungan penuh Mesir kepada Qatar. Dalam serangan itu, Israel mengklaim menyerang Doha untuk menyasar pemimpin Hamas.
Menteri Luar Negeri Mesir diterima langsung oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
2. Prabowo juga sudah sampaikan dukungan kepada Qatar

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menelepon Emir Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, pada Rabu (10/9/2025). Prabowo menanyakan kondisi Qatar usai Israel menyerang Doha pada Selasa (9/9/2025).
"Dalam perbincangan ini, Presiden Prabowo menanyakan kondisi terkini di Qatar pascaserangan Israel ke Doha, Qatar, pada 9 September 2025," ujar Seskab Teddy dalam keterangan tertulisnya.
Teddy menyampaikan, Presiden Prabowo mendukung terhadap kedaulatan Qatar dan perdamaian di Timur Tengah.
“Indonesia menegaskan kembali solidaritasnya terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara,” ucap Teddy.
3. Teddy sebut serangan Israel pelanggaran hukum internasional

Teddy mengatakan, serangan Israel terhadap Doha merupakan pelanggaran serius dan juga melanggar prinsip hukum internasional. Menurutnya, hal yang dilanggar Israel diantaranya piagam PBB dan juga melanggar kedaulatan Qatar.
"Serangan ini juga berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan,” kata dia.