Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan di Qatar Gagal, Israel Bertekad Bakal Buru Hamas

serangan Israel di Jalur Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
serangan Israel di Jalur Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Israel melancarkan serangan di Doha, tewaskan lima anggota Hamas
  • Serangan Israel di Doha tuai kecaman global
  • Perang Israel di Gaza tewaskan lebih dari 64 ribu warga Palestina
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Israel bersumpah akan terus memburu kelompok Palestina Hamas di mana pun mereka berada. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel Katz pada Rabu (10/9/2025), sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar, Doha.

“Tidak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi. Setiap orang yang terlibat dalam pembantaian 7 Oktober akan dimintai pertanggungjawaban penuh,” tulis Katz di media sosial X.

Ancaman serupa juga disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS), Yechiel Leiter.

“Jika kali ini kami tidak berhasil mendapatkan mereka, maka kami akan mendapatkannya di kesempatan berikutnya,” ujarnya dalam wawancara dengan Fox News, seraya menambahkan bahwa Israel dan AS bersatu dalam upaya menyingkirkan Hamas.

1. Serangan Israel di Doha tewaskan lima anggota Hamas

Dilansir dari France24, Hamas mengatakan bahwa serangan di gedung permukiman di Doha pada Selasa (9/9/2025) menewaskan lima anggotanya, termasuk putra kepala negosiator Khalil al-Hayya, dan seorang pejabat keamanan Qatar. Sementara itu, para pemimpin senior Hamas, termasuk al-Hayya, selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengecam serangan itu, menyebutkan sebagai pelanggaran hukum internasional. Ia mengatakan bahwa negaranya berhak untuk menanggapi pelanggaran yang dilakukan Israel.

Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer dan telah memperingatkan Qatar mengenai serangan yang akan datang. Namun, Doha mengaku tidak menerima peringatan dari Washington sampai serangan itu terjadi.

2. Serangan Israel di Doha tuai kecaman global

Serangan Israel yang menargetkan para pejabat Hamas di Doha menuai kecaman dari dunia internasional. Sekretaris Jenderal Perserikatan PBBB, Antonio Guterres, menyebut pengeboman itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Qatar. Ia menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perang di Gaza untuk berupaya mencapai gencatan senjata permanen alih-alih menghancurkan prospek gencatan senjata.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengecam keras agresi brutal Israel dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Negara Qatar. Pihaknya memperingatkan adanya konsekuensi serius dari pelanggaran berulang Israel terhadap prinsip-prinsip hukum dan norma internasional.

Di Yaman, kelompok Houthi di Yaman menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk memperhatikan rencana Israel sebelum terlambat. Pihaknya memperingatkan bahwa apa yang terjadi di Doha juga dapat terjadi di negara-negara lain jika mereka tidak bersatu menghadapi ancaman Zionis.

Sementara itu, Uni Eropa (UE) mengatakan setiap eskalasi perang di Gaza harus dihindari, mengingat hal tersebut tidak menguntungkan siapa pun.

“Serangan udara Israel hari ini terhadap para pemimpin Hamas di Doha melanggar hukum internasional dan integritas wilayah Qatar, dan berisiko meningkatkan kekerasan lebih lanjut di wilayah tersebut”, kata juru bicara European External Action Service, dikutip dari Al Jazeera.

3. Perang Israel di Gaza tewaskan lebih dari 64 ribu warga Palestina

Qatar, bersama dengan Mesir dan AS, telah memimpin upaya mediasi antara Israel dan Hamas terkait upaya gencatan senjata. Perang Israel di Gaza meletus setelah Hamas melancarkan serangan di negara Yahudi tersebut pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan 1.219 orang tewas dan 251 lainnya di sandera.

Israel kemudian merespons dengan serangan besaran-besaran ke Jalur Gaza dan menerapkan blokade. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sedikitnya 64.656 warga Palestina telah tewas akibat operasi militer Israel di wilayah tersebut.

Perang di Gaza juga telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang sangat buruk bagi lebih dari dua juta penduduknya. Bulan lalu, PBB mengumumkan bahwa kelaparan telah terjadi di Kota Gaza dan sekitarnya.

Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan akan mendorong pemberlakuan sanksi terhadap menteri-menteri Israel yang dianggap ekstremis, serta membatasi hubungan dagang dengan negara tersebut.

“Apa yang terjadi di Gaza telah mengguncang hati nurani dunia. Orang-orang terbunuh saat memohon makanan. Para ibu menggendong bayi-bayi tak bernyawa. Foto-foto ini benar-benar sangat mengerikan,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Kejagung Tetapkan Kakak Beradik Bos Sritex Tersangka TPPU

12 Sep 2025, 11:00 WIBNews