Raffi Ahmad: Kita Dukung #KaburAjaDulu Tapi Harus Aman

Jakarta, IDN Times - Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad angkat bicara soal #KaburAjaDulu. Ia mendukung #KaburAjaDulu asalkan melalui cara yang aman, yakni dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
"Mengenai tagar ini (#KaburAjaDulu) menurut saya ini menjadi salah satu concern kami, mungkin teman-teman generasi muda, influencer, kita harus membuat ini menjadi (tren) positif," kata Raffi dalam pertemuan di kantor KP2MI di Jakarta, Rabu (19/2/2024).
Menurut Raffi, tak apa-apa jika anak muda mencari peruntungan di luar negeri. Meski demikian, mereka harus mendaftarkan diri ke kementerian, supaya terdata sebagai pekerja migran.
1. Harus terdata agar aman

"Kalau mau kerja di luar, harus lewat jalur resmi, supaya terdata dan aman," kata Raffi. Dia khawatir jika ada yang tidak mendaftar terlebih dulu, tidak mendapatkan perlindungan maksimal.
"Kalau kurang sosialisasi, nanti asal datang ke sana dan tidak terdaftar di Kementerian. Jadi susah gitu, kalau kenapa-kenapa tidak terdeteksi," jelas Raffi Ahmad.
2. Mengajak influencer untuk membuat tagar ini menjadi positif

Dalam kesempatan ini, Raffi mengajak rekan-rekan influencernya menggunakan pengaruh untuk membuat tagar ini mejadi positif. "Kita tahu, sekarang ini generasi muda, apalagi di sosial media, gampang sekali terpengaruh, terombang-ambing, terbawa, hanyut dengan tagar-tagar seperti ini. Nanti malah yang tadinya tujuan kita mau baik, malah bisa jadi kurang baik," tutur Raffi Ahmad.
Dia berharap gerakan para pemengaruh ini membantu meredam kegaduhan tren tersebut, sehingga membuatnya menjadi lebih positif.
3. Ada 1,3 juta job order dari luar negeri untuk PMI

Tahun lalu, tercatat ada 1,3 job order atau tawaran kerja dari Arab Saudi untuk para pekerja migran. Namun, sayangnya hanya 297 ribu yang terpenuhi.
Menteri KP2MI Abdul Kadir Karding menyarankan, calon pekerja migran Indonesia juga harus menyiapkan mental dan keterampilan untuk bekerja di luar negeri.
"Saran saya, mental harus kuat, dan kalau ke luar negeri memang harus ada skill. Karena kalau tidak , nanti bisa ada masalah di luar negeri," ucapnya.
Ia menegaskan, kementerian yang ia pimpin bertanggung jawab atas para pekerja migran Indonesia. "Kalau kita punya keterampilan, negara penerima juga akan senang dan terbuka," sambungnya.