Ada 1,3 Juta Job Order, Menteri P2MI: Bisa untuk #KaburAjaDulu

- Tahun lalu ada 1,3 juta job order untuk pekerja migran Indonesia, namun baru terpenuhi 297 ribu tawaran kerja.
- Jepang dan Arab Saudi menawarkan banyak pekerjaan, termasuk di sektor kesehatan, manufaktur, dan pertanian.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan, tahun lalu ada 1,3 juta job order untuk warga negara Indonesia bekerja di luar negeri. Namun, Indonesia baru bisa memenuhi 297 ribu tawaran kerja tersebut.
"Sebenarnya, tahun kemarin itu job order kita sekitar 1,3 juta, tapi hanya bisa kita penuhi 297 ribu," kata Menteri Karding kepada media di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Menurut Karding, tahun ini juga sudah cukup banyak job order yang disampaikan negara asing ke Indonesia. Misalnya dari Jepang, sudah ada 100-200 ribu permintaan.
Arab Saudi juga memberikan tawaran pekerjaan hingga 200-300 ribu. Meski demikian, tawaran kerja ke Arab Saudi masih dalam tahap pembahasan karena saat ini Indonesia sedang moratorium tenaga kerja ke sana.
1. Sektor kerja profesional untuk #KaburAjaDulu

Karding mengatakan, sektor kerja yang diminta juga banyak sekali.
"Ada sektor kesehatan, manufaktur, pertanian dan juga banyak jabatannya, ada sekitar seribuan," ujar Menteri Karding.
Menurut dia, lapangan kerja ini bisa diisi oleh anak muda Indonesia yang ingin mengikuti tren #KaburAjaDulu. Meski demikian, ia mewanti-wanti agar anak muda yang ingin ikut tren tersebut harus memiliki skill yang mumpuni.
2. Kerja di luar negeri harus punya mental kuat

Menteri Karding menambahkan, untuk bisa bekerja di luar negeri, calon pekerja harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Penguasaan bahasa asing juga menjadi salah satu hal yang perlu disiapkan untuk bekerja di luar negeri.
"Juga harus punya mental yang kuat. Kerja di luar negeri itu tidak mudah, jadi punya mental sehat dan kuat itu sangat diperlukan," lanjutnya.
Hal yang sama juga disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia mencontohkan pemain bola Indonesia Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam yang sekarang bekerja untuk klub luar negeri.
"Mereka punya skill, mereka bisa beradaptasi dan punya mental, saya setuju dengan Menteri Karding terkait hal ini," kata Erick.
3. Harus lewat jalur resmi dan benar

Karding kembali menegaskan, untuk bekerja di luar negeri harus menggunakan jalur resmi dan benar. Hal ini, kata dia, untuk keselamatan dan perlindungan WNI sendiri.
"Yang paling penting ada keberangkatannya prosedural, kami punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa kami melindungi WNI di luar negeri. Jadi harus lewat jalur resmi dan aman, demi keselamatan diri sendiri," ucapnya.
Tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial merupakan ungkapan kekecewaan anak muda Indonesia terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Mereka berharap dengan 'kabur' ke luar negeri bisa mendapatkan penghidupan layak.