Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri P2MI Ingin Ganti Tagar KaburAjaDulu Jadi AyoKerjaDiLuarNegeri

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mendukung anak muda mencari pekerjaan di luar negeri dengan program #AyoKerjaDiLuarNegeri.
  • Karding menekankan pentingnya memiliki keterampilan dan mental yang kuat sebelum bekerja di luar negeri.
  • Kementerian P2MI siap membantu pelatihan, penempatan, dan mengkoneksikan para pekerja migran ke negara tujuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, pemerintah dalam hal ini kementeriannya, mendukung anak muda untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Menurutnya, daripada #KaburAjaDulu, ia ingin menggantinya menjadi lebih produktif, menjadi #AyoKerjaDiLuarNegeri.

"Sehingga selain kita mendapatkan keinginan kita, ingin mencoba merantau di luar negeri, tapi juga kita bisa membantu negara kita dengan remitansi yang masuk dari luar negeri," kata Karding kepada awak media di kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

1. Mendukung tren #KaburAjaDulu lewat pelatihan skill

ilustrasi bekerja di luar negeri (pexels.com/Hyundai Motor Group)
ilustrasi bekerja di luar negeri (pexels.com/Hyundai Motor Group)

Karding mengatakan, pihaknya melihat tren ini dari sisi positif.

"Tidak apa-apa ke luar negeri, tapi ayo kita latih dulu skill-nya. Dan untuk yang sudah punya skill, silakan berangkat tapi secara prosedural," ujar Karding.

Kementerian P2MI, kata Karding, bisa bantu tak hanya terkait pelatihan tapi juga mengkoneksikan ke negara tujuan.

"Kalau itu yang terjadi, cita-cita ingin keluar negeri, bekerja di sana bisa tercapai, lalu juga bisa dapat penghasilan yang lebih baik lagi," bebernya.

Karding mengakui adanya perbedaan besar gaji di Indonesia dengan luar negeri. Namun, kata dia, jangan lupa biaya hidup di luar negeri juga tinggi.

2. Siap mental dan keterampilan

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Karding menyarankan, calon pekerja migran Indonesia juga harus menyiapkan mental dan keterampilan untuk bekerja di luar negeri.

"Saran saya, mental harus kuat, dan kalau ke luar negeri memang harus ada skill. Karena kalau tidak , nanti bisa ada masalah di luar negeri," ucapnya.

Ia menegaskan, kementerian yang ia pimpin bertanggung jawab atas para pekerja migran Indonesia. "Kalau kita punya keterampilan, negara penerima juga akan senang dan terbuka," sambungnya.

3. 1,3 Juta job order dari luar negeri untuk PMI

Ilustrasi WNI. (Dokumentasi Kemenlu)
Ilustrasi WNI. (Dokumentasi Kemenlu)

Tahun lalu, tercatat ada 1,3 job order atau tawaran kerja dari Arab Saudi untuk para pekerja migran. Namun, sayangnya hanya 297 ribu yang terpenuhi.

Menurut Karding, hal tersebut disebabkan skill kurang memadai yang dipunya oleh para calon PMI. Akibatnya, kementerian ini tidak bisa mengirimkan sisa yang dibutuhkan.

Karenanya, kata Karding, kementeriannya membantu untuk pelatihan dan bahkan penempatan pekerja migran di luar negeri. Karding mengatakan, sektor kerja yang diminta juga banyak sekali.

“Ada sektor kesehatan, manufaktur, pertanian dan juga banyak jabatannya, ada sekitar seribuan," pungkas Menteri Karding.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us