Rishi Sunak Tinggalkan Peringatan D-Day Lebih Awal Demi Wawancara TV

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mendapat kecaman keras karena meninggalkan acara peringatan 80 tahun pendaratan Normandia (D-Day) di Prancis lebih awal.
Alih-alih menghadiri rangkaian acara penuh untuk menghormati jasa para veteran, Sunak dilaporkan kembali ke Inggris untuk merekam wawancara dengan stasiun televisi ITV. Wawancara ini disebut terkait dengan pemilihan umum yang akan datang.
Sementara, peringatan 80 tahun D-Day dinilai jadi momen yang sangat penting. Karena, peringatan ini sangat mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi para veteran lanjut usia untuk berkumpul dan merayakannya.
1. Sunak absen, sementara pemimpin dunia lain hadir
Meski sempat hadir sebentar di upacara pagi dan memberikan pidato singkat, Sunak melewatkan serangkaian acara utama. Salah satunya adalah upacara sore hari di Pantai Omaha yang menjadi salah satu lokasi pendaratan pasukan Sekutu pada 6 Juni 1944.
Sementara Sunak absen, sejumlah pemimpin dunia terlihat menghadiri acara ini. Mereka antara lain Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden AS Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Pemimpin oposisi Inggris, Keir Starmer dari Partai Buruh, juga terlihat bergabung dengan para pemimpin tersebut di Pantai Omaha.
Pemerintahan Konservatif Inggris sendiri akhirnya diwakili oleh Menteri Luar Negeri David Cameron dan Menteri Pertahanan Grant Shapps dalam serangkaian acara tersebut. Keduanya menggantikan Sunak yang telah kembali ke London.
2. Sunak dikritik karena lebih pentingkan kampanye
Keputusan Sunak untuk memprioritaskan kampanye pemilu ketimbang peringatan D-Day menuai kritik dari berbagai pihak. Mereka menilai PM Inggris itu telah mengabaikan momen bersejarah demi kepentingan politiknya sendiri.
Kolonel Richard Kemp, mantan komandan pasukan Inggris di Afghanistan, berpendapat Sunak seharusnya tetap di Normandia untuk menunjukkan rasa hormat kepada para veteran.
"Saya paham ada kampanye yang harus dijalani, tapi ini adalah peringatan penting yang menandai pencapaian luar biasa dalam membela kebebasan Eropa," ujarnya, dilansir dari The Guardian.
Kolonel Stuart Crawford, veteran Perang Teluk, menilai langkah Sunak memperlihatkan ia tidak memahami suasana hati bangsa. Bahkan Nigel Farage, rival politik Sunak dari Partai Reform UK yang juga hadir di Normandia, ikut mengkritik sang PM.
"Saya di sini karena menganggap ini penting. Apakah dia tidak berpikir demikian?" sindir Farage, dilansir dari The Independent.
3. Para pemimpin dunia serukan perdamaian dan kenang jasa veteran
Serangkaian peringatan 80 tahun D-Day berlangsung khidmat untuk mengenang jasa para pejuang Sekutu. Dalam pidatonya, Presiden AS Joe Biden menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dunia dan menegaskan kembali komitmen AS terhadap Ukraina yang kini diserang Rusia.
"Seperti para pejuang D-Day membela kebebasan Eropa, Ukraina kini melakukan hal yang sama," ujar Zelenskyy.
Sementara itu, Raja Charles III memberi penghormatan tinggi kepada para veteran yang berjuang dalam Perang Dunia II. Ia menekankan pentingnya terus mengenang pengorbanan para veteran.
Sementara, Pangeran William, putra mahkota Inggris, secara terpisah juga memuji keberanian pasukan Kanada saat peringatan di Pantai Juno bersama PM Kanada Justin Trudeau.