Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Berusaha Melemahkan Moral Tentara dan Rakyat Ukraina

Pesawat tempur Rusia. (twitter.com/mod_russia)
Pesawat tempur Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan militernya berupaya melemahkan daya juang dan moral pasukan maupun rakyat Ukraina. Ia menyebut akan terus membombardir Ukraina untuk melancarkan misinya.

"Kami terus melanjutkan inisiatif untuk melakukan pemboman di seluruh area garis depan peperangan," ungkap Shoigu pada Selasa (9/1/2024), dilansir EFE.

Sejak malam Tahun Baru, Rusia terus mengintensifikasi serangan udara dan misil ke sejumlah wilayah di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev. Pekan lalu, sirine serangan udara sudah berbunyi di seluruh negeri dan dibarengi dengan ledakan yang terjadi di beberapa daerah. 

1. Rusia sebut Ukraina sengaja kirim tentaranya ke tempat jagal

Tank milik militer Ukraina di medan perang. (twitter.com/DefenceU)
Tank milik militer Ukraina di medan perang. (twitter.com/DefenceU)

Shoigu mengklaim bahwa Rusia tengah berusaha melemahkan dan mengurangi kekuatan militer pasukan Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Ia pun menyebut, Kiev telah menggiring tentaranya ke dalam tempat jagal. 

"Secara metode, Rusia tengah berupaya mengurangi daya gempur tentara Ukraina. Dalam setahun terakhir, musuh sudah kehilangan lebih dari 215 ribu pasukan dan 28 ribu persenjataan," klaimnya tanpa menyebutkan jumlah tentara Rusia yang tewas. 

"Pemerintah Ukraina telah menggiring tentaranya sendiri ke dalam tempat jagal dan sedang mencari cara untuk menggantikan pasukan maupun sejumlah petinggi di dalam militer Ukraina atas perintah Barat," tambahnya. 

Ia menambahkan, apa yang dilakukan Barat tidak akan mengubah situasi di garis depan, tetapi hanya memperlambat perang. Ia mengungkapkan bahwa Amerika Serikat berambisi untuk menjadi pemimpin dunia dengan mengorbankan rakyat Ukraina. 

2. Ukraina mengalami kelangkaan sistem pertahanan udara

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat mengatakan bahwa Ukraina tengah kewalahan dalam menghadapi serangan misil besar-besaran dari Rusia. Ia menyebut pertahanan efektif hanya ada di area Kiev dan sekitarnya. 

"Ukraina bergantung pada suplai persenjataan dari negara-negara Barat, termasuk sistem pertahanan anti-misil pesawat," ungkapnya. 

Ia mengakui bahwa Ukraina tengah menggunakan sebagian besar dari cadangan misil untuk menghentikan serangan dalam beberapa hari ini. Namun, ia menyebut AS dan Eropa tengah meningkatkan produksi senjata serupa. 

"Seperti halnya Jerman, yang sudah meningkatkan produksi sistem pertahanan anti-serangan udara dan misil. Memang terdapat kelangkaan senjata anti-serangan udara dan tidak ada yang menampik itu. Saya pikir rekan kami paham akan situasi ini," tambahnya. 

3. Ukraina mengharapkan bantuan sistem udara dari Barat

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Ukraina mengharapkan bantuan sistem pertahanan udara dari negara-negara Barat di tengah rentetan serangan udara besar-besaran Rusia ke negaranya. 

"Pertama dan terpenting, kami mengharapkan pertemuan ini dapat mengakhiri situasi krisis dalam memperkuat kapabilitas pertahanan udara Ukraina. Baik sistem udara modern dan amunisinya. Kami tetap bersyukur atas bantuan dari seluruh rekan untuk mempertahankan udara negara Ukraina," terangnya, dikutip Politico.

"Semakin sukses dan efektifnya sistem pertahanan udara di Ukraina, maka semakin sedikit potensi drone maupun misil Rusia yang tidak sengaja masuk ke wilayah udara negara anggota NATO," sambungnya. 

Dilansir RFE/RL, Kiev menyebut bahwa Rusia sudah meluncurkan 51 misil di Ukraina, termasuk misil hipersonik, KInzhal dan misil laut 24 Kh dari pesawat tempur, termasuk sejumlah pesawat pembom strategis. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us