Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Serahkan Tawanan Perang Ukraina ke Hungaria

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Hungaria, pada Jumat (9/6/2023), mengatakan bahwa Rusia telah menyerahkan 11 tawanan perang Ukraina asal Transcarpathia Oblast ke negaranya. Tawanan tersebut diserahkan atas permintaan Hungaria tanpa sepengetahuan Ukraina. 

Transcarpathia Oblast merupakan wilayah paling barat Ukraina yang ditinggali sekitar 100 ribu penduduk etnis Hungaria. Wilayah tersebut menjadi sumber ketegangan Hungaria-Ukraina karena Kiev melarang penggunaan bahasa selain Ukraina. 

1. Hungaria tagih terima kasih dari Ukraina

Wakil Perdana Menteri Hungaria, Zsolt Semjen, mengungkapkan bahwa Gereja Ortodoks Rusia bersedia membebaskan tawanan perang asal Transcarpathia. Ia menyebut ini merupakan tindakan kemanusiaan. 

"Ini adalah tugas kemanusiaan dan patrotik. Kami akhirnya berhasil memulangkan 11 tawanan perang asal Transcarpathia dari Moskow," tulis Semjen dalam akun Facebook-nya. 

Dilansir The Budapest Times, Hungaria menyebut bahwa pemulangan 11 tawanan tersebut atas koordinasi Semjen yang sejalan dengan misi Paus Francis terkait pertukaran tawanan perang. Sementara, Gereja Ortodoks Rusia juga ikut berperan dalam mengirim tawanan. 

Semjen menambahkan Ukraina seharusnya berterima kasih kepada Hungaria terkait pembebasan tawanan perang ini. 

"Sebelas warga Transcarpathia tidak lagi menjadi tawanan perang di Hungaria, tapi jadi warga bebas. Jika saya menjadi seorang representatif Ukraina, saya akan mengucapkan terima kasih atas ini semua," sambungnya. 

2. Ukraina meminta informasi detail soal pembebasan

Juru bicara Menteri Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengaku tidak mengetahui negosiasi antara Hungaria dan Rusia sebelumnya. Namun, ia menyebut kabar pembebasan tawanan perang Ukraina selalu menjadi kabar baik. 

"Hari ini, perwakilan Hungaria diundang Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk mengadakan dialog. Ukraina ingin meminta informasi detail terkait warga kami dan menyediakan akses langsung kepada mereka untuk mengetahui kondisi kesehatan dan menyediakan bantuan konsulat," papar Nikolenko, dilansir Ukrinform

Ia menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Ukraina akan menekankan butuhnya koordinasi soal kooperasi dalam isu sensitif, termasuk pembebasan tawanan perang asal Ukraina. 

3. Orban punya hubungan baik dengan Gereja Ortodoks Rusia

PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/
PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Perdana Menteri Viktor Orban dikenal terus mendukung Gereja Ortodoks Rusia di Hungaria. Ia bahkan menolak proposal Uni Eropa (UE) yang berniat memberikan sanksi terhadap pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill. 

Dilaporkan The Kyiv Independent, transfer tawanan perang ini disebut sebagai harapan mengembalikan legitimasi Gereja Ortodoks Rusia di tengah sanksi bertubi-tubi dari Barat. Mereka juga menganggap etnis Hungaria sebagai korban rezim Kiev dan delegitimasi proses pertukaran tawanan tanpa melibatkan Ukraina. 

Gereja Ortodoks Rusia punya hubungan dekat dengan Kremlin dan secara terbuka memberikan dukungan penuh pada pemerintah Rusia. Sementara, Patriark Kirill diketahui sebagai agen KGB pada 1970-an sebelum menjadi seorang pemuka agama. 

Atas dukungannya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, beberapa negara Barat sudah menjatuhkan sanksi kepada Kirill. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us