Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Tolak Akui Kemenangan Pemilu Maia Sandu di Moldova

bendera Rusia (x.com/mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Selasa (5/11/2024), menolak mengakui hasil pilpres putaran kedua di Moldova dan mengklaim proses pemilu berjalan tidak adil. Ia bahkan menolak kemenangan calon petahana, Maia Sandu.  

Pilpres dan referendum di Moldova tahun ini diliputi ketegangan di tengah intervensi besar-besaran dari Rusia. Otoritas setempat menemukan bukti bahwa oligarki pro-Rusia terlibat dalam praktik jual-beli suara untuk mendorong warga menolak bergabung dalam Uni Eropa (UE). 

1. Sebut ratusan ribu warga Moldova di Rusia tidak dapat ikut pilpres

Presiden Moldova, Maia Sandu. (instagram.com/maia.sandu)

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa legitimasi dari hasil pilpres putaran kedua di Moldova perlu dipertanyakan. Ia menyebut ratusan ribu warga Moldova yang tinggal di Rusia tidak memiliki kesempatan untuk ikut pilpres. 

"Kami dapat menilai pilpres kali ini dengan menggarisbawahi adanya ratusan ribu warga Moldova yang tinggal di Rusia tidak mendapatkan kesempatan untuk memilih. Mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama seperti warga Moldova yang tinggal dan bekerja di negara-negara Eropa," terangnya, dikutip The Moscow Times.

Ia menambahkan, Sandu yang diklaim menang dalam pilpres hanya didukung oleh pendukungnya di luar negeri. Peskov menyebut Sandu dan koleganya sudah mengkhianati dan merampok suara rakyat Moldova. 

Peskov juga mengatakan bahwa hubungan kedua negara terancam menegang. Ia pun mengungkapkan, Sandu bukanlah presiden resmi di Moldova karena mayoritas masyarakat Moldova tidak mendukungnya. 

2. Klaim Barat berniat memecah belah masyarakat Moldova

default-image.png
Default Image IDN

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa Barat sudah berupaya memecah belah masyarakat Moldova dengan berbagai kampanye pemilu. 

"Anda tahu, ini sepertinya pemilu memang sudah berakhir, tapi permasalahan masih tetap ada dan yang terpenting ada dalam masyarakat Moldova sendiri. Permasalahannya adalah mereka terpecah belah dan hasilnya tidak adil bagi warga yang menetap di dalam teritori Moldova," tuturnya, dilansir Tass.

Ia mengklaim Rusia tidak pernah melakukan tindakan buruk kepada rakyat Moldova dan berupaya mendekatkan diri dengan rakyat Moldova. Ia menyebut, Sandu dan jajarannya sudah menerima uang dari Barat untuk melanggengkan kekuasaannya. 

Zakharova mengungkapkan harapannya agar warga Moldova dapat menemukan jalan keluar di tengah kebijakan represif dan penekanan yang dilakukan oleh pemerintahan Sandu dan Barat. 

3. Biden sebut kemenangan Sandu membuktikan kegagalan intervensi Rusia

Preiden Amerika Serikat, Joe Biden saat bertemu dengan Presiden Moldova, Maia Sandu. (facebook.com/maia.sandu)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, kemenangan Sandu di Moldova membuktikan kegagalan intervensi besar-besaran Rusia. 

"Selama berbulan-bulan, Rusia sudah mencoba merusak institusi demokratik di Moldova dan proses pemilu. Namun, mereka akhirnya gagal. Rakyat Moldova telah menunjukkan keinginannya mengarah ke jalur demokrasi dan memilih jalannya sendiri. Mereka akhirnya memilih beraliansi dengan Eropa dan negara demokrasi lain di seluruh dunia," ungkap Biden, dikutip RFE/RL

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, ikut mengkritisi intervensi Rusia dalam pilpres putaran kedua di Moldova. Ia menyebut Moskow sudah melakukan berbagai hal buruk untuk mengubah arah Moldova. 

"Rusia sudah melakukan segalanya untuk mengacaukan pemilu dan merusak demokrasi di Moldova, termasuk dengan jual-beli suara, disinformasi, dan aktivitas siber lainnya. Namun, rakyat Moldova tetap memilih apa yang mereka inginkan," ujar Miller. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us