Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sederet Pengakuan Warga Palestina yang Disiksa di Penjara Israel

bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)
bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza mengalami serangkaian penyiksaan, mulai dari dipukuli, dilarang makan dan minum, hingga disiram air dingin sepanjang malam. Hal tersebut diungkapkan oleh dua tahanan yang telah dibebaskan dan seorang petugas medis pada Minggu (24/12/2023).

Kedua pria tersebut termasuk di antara ratusan orang yang diculik oleh tentara selama serangan darat Israel di Jalur Gaza.

Marwan al-Hams, direktur rumah sakit di kota Rafah di selatan, mengungkapkan bahwa sekitar 20 pria yang dibebaskan dari tahanan Israel memiliki memar dan bekas pukulan di sekujur tubuh mereka. Mereka kini dirawat di rumah sakit Al-Najjar, dilansir France24.

1. Disiram air dingin saat malam dan dipukuli saat siang

Nayef Ali, 22 tahun, mengatakan bahwa dia ditahan di pinggiran timur Kota Gaza, Zaitun, kemudian dibawa ke penjara Israel. Terdapat bekas luka di pergelangan tangannya dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Dia mengungkapkan bahwa tentara Israel rutin memukuli para tahanan dan membiarkan tangan mereka terikat selama dua hari. Mereka juga dilarang makan, minum dan menggunakan toilet.

Ali mengatakan, para tahanan ditempatkan di daerah perbatasan dengan Israel yang suhunya sangat dingin.

“Mereka menyiram kami dengan air dingin sebelum memindahkan kami ke penjara, di mana kami kembali disiksa dan dipukuli," tutur Ali.

Khamis al-Bardini, 55 tahun, juga membenarkan soal penyiksaan tersebut. Ia mengatakan tentara Israel menyiram air dingin ke kepala para tahanan sepanjang malam dan memukuli mereka pada siang hari.

Namun, militer Israel membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka memperlakukan tahanan sesuai dengan hukum internasional.

“Selama ditahan, para tersangka diberi makanan dan air yang cukup serta dirawat sesuai protokol,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

2. Para tahanan mengaku diberi makanan busuk dan kedaluwarsa

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Israel telah menghadapi kecaman internasional setelah beredar rekaman video warga Palestina yang setengah telanjang dengan mata tertutup dan tangan terikat di belakang punggung.

Para tahanan termasuk Diaa al-Kahlout, seorang koresponden media Al-Araby Al-Jadeed, yang dilaporkan ditahan di penjara Beersheba, Israel. Kahlout ditahan pada 7 Desember di kota Beit Lahia di Jalur Gaza utara bersama dengan ratusan pria Palestina lainnya.

Menurut pernyataan seorang pemuda yang baru-baru ini dibebaskan dari Penjara Beersheba, Kahlout mengatakan bahwa situasi di penjara tersebut sangatlah buruk.

“Kami tidur di lantai dan mereka memberi kami roti busuk dan keju kedaluwasa, memasukkannya ke dalam kantong sampah untuk kami makan. Mereka mungkin mengirimkan kami ke Penjara Negev atau Yerusalem,” kata Kahlout, seperti dikutip oleh saksi.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, Israel telah menahan lebih dari 2.600 orang di wilayah tersebut, termasuk 40 pekerja medis dan delapan jurnalis. Mereka juga telah membunuh 101 jurnalis, dengan korban terakhir adalah Ahmad al-Madhoun, wakil direktur kantor berita Al-Rai.

3. Para tahanan sering diserang di bagian dada dan tulang rusuk

Dilansir Anadolu, kelompok tahanan Palestina yang telah dibebaskan mempublikasikan video yang menunjukkan seorang pria lanjut usia dengan luka-luka di kaki dan pergelangan tangannya. Ia adalah Nael al-Barghouti, seorang tahanan Palestina di Israel yang berusia 66 tahun.

Al-Barghouti dilaporkan mengalami penyiksaan selama pemindahannya dari Penjara Ofer di Ramallah barat ke Penjara Gilboa di Israel utara.

"Al-Barghouti dipukuli secara brutal dengan tongkat dan senapan, dan penganiayaan terhadap dia dan rekan-rekan tahanannya berlanjut selama tiga jam berturut-turut," kata kelompok tersebut pada Minggu.

Mereka mengatakan, para tentara biasa menyerang tahanan di bagian dada dan tulang rusuk, yang menyebabkan patah tulang dan memar.

Al-Barghouti sebelumnya telah dibebaskan berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel pada 2011, namun dia ditangkap kembali pada 2014 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia pun harus menjalani total 44 tahun penjara di Israel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us