Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setelah Debat Panjang, Belgia Tutup 7 Reaktor Nuklir Tua

Ilustrasi pembangkit nuklir. (Pixabay.com/fietzfotos)

Brussels, IDN Times - Pemerintah Belgia pada Kamis (23/12/2021) waktu setempat akhirnya mengambil keputusan dengan menutup 7 reaktor nuklir tua setelah perdebatan panjang selama bertahun-tahun. Penghapusan tenaga nuklir sendiri sudah dilakukan secara bertahap berdasarkan hukum Belgia sejak tahun 2003 lalu.

1. Beberapa reaktor sudah beroperasi sejak tahun 1970an lalu

Dilansir dari BBC, pemerintah Belgia telah mencapai kesepakatan untuk menutup 7 reaktor
nuklir tua pada tahun 2025 ini.

Reaktor, yang ditempatkan di dua pabrik di Doel dan Tihange, telah lama menjadi kontroversi. Mereka telah ditutup berulang kali untuk pemeriksaan keamanan serta telah memicu ketakutan di negara-negara tetangga.

Sebuah kompromi dicapai setelah bertahun-tahun perdebatan dan pembicaraan yang berlangsung oleh para menteri pemerintah setempat.

Penutupan akan dimulai pada tahun 2022 ini dengan tujuan kedua pabrik tersebut dinonaktifkan dan dihancurkan dengan aman pada tahun 2045 ini.

Selain itu, negosiasi yang terjadi di antara mereka juga termasuk kesepakatan investasi
sekitar 100 juta euro atau setara dengan Rp1,6 triliun untuk reaktor modular kecil.

Penghapusan tenaga nuklir dilakukan secara bertahap dan telah diabadikan dalam hukum Belgia sejak tahun 2003 lalu.

Beberapa reaktor di pembangkit tenaga nuklir, yang dioperasikan oleh perusahaan utilitas
Engie, telah beroperasi sejak tahun 1970an lalu dan telah lama menjadi sumber perhatian
regional.

2. Permasalahan tersebut sampai terjadi perpecahan di koalisi pemerintahan Belgia saat ini

Permasalahan ini sendiri telah memecah koalisi 7 partai dari pemerintahan yang terdiri dari partai hijau, sosialis, dan liberal di bawah pemerintahan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo.

Sebuah strategi yang diusulkan oleh Menteri Energi Hijau Belgia, Flemish Tinne Van der
Straeten, di mana Partai MR di kubu liberal menentang sepenuhnya meninggalkan tenaga nuklir.

Mereka mengatakan beberapa kapasitas nuklir Belgia saat ini harus dipertahankan karena
pembangkit listrik berbahan bakar gas baru yang direncanakan untuk mengamankan pasokan energi yang terlalu mencemari udara.

Perdana Menteri Belgia mengatakan ada kemungkinan reaktor baru yang dibangun di lokasi dapat diperpanjang sebagai jaring pengaman tetapi menambahkan ini sangat tidak mungkin.

Negara itu tidak akan sepenuhnya meninggalkan teknologi nuklir sebagai bagian dari
kesepakatan kompromi dan pertanyaan mengenai tenaga nuklir terus memecah Eropa di tengah desakan negara-negara di seluruh dunia untuk beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih bersih.

Komisi Eropa diharapkan untuk menyajikan daftar klasifikasi energi hijau pada Januari 2022 ini, yang akan menganggap sumber mana yang dipandang berkelanjutan serta memenuhi syarat untuk investasi sebagai bagian dari komitmen netralitas karbon.

3. Pada Oktober 2021 lalu, perusahaan utilitas Engie memperingatkan bahwa sudah terlambat untuk mundur

Ilustrasi tenaga nuklir. (Pixabay.com/rabedirkwennigsen)

Pada Oktober 2021 lalu, secara teknis dan hukum, semuanya sudah siap pada saat itu untuk penghentian Belgia untuk melanjutkan, di mana Komisi Eropa telah memberikan lampu hijau untuk mekanisme kapasitas yang akan memastikan pasokan listrik Belgia karena pembangkit listrik tenaga nuklir dihentikan secara bertahap dan ada minat pasar untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas.

Sementara itu, perusahaan utilitas Engie telah memperingatkan bahwa sudah terlambat untuk mundur dan membiarkan dua pembangkit listrik tetap buka melewati tahun 2025 ini.

Juru bicara perusahaan Engie, Olivier Desclee, mengatakan perusahaan sudah sepenuhnya fokus pada pembongkaran ini.

Seorang profesor ilmu politik dari Ghent University, Prof. Carl Devos, mengatakan persyaratan pemerintah untuk menghentikan tenaga nuklir, seperti menjamin pasokan energi negara, juga berada di jalur yang harus dipenuhi.

Tetapi dia memperingatkan bahwa suasana telah berubah sejak ini disepakati. Banjir dahsyat yang melanda sebagian Belgia dan Jerman selama musim panas lalu telah membuat prospek pembangunan pembangkit gas baru untuk menggantikan kapastias nuklir semakin tidak menyenangkan dan sulit dipertahankan secara politik.

Menurut Prof. Devos, perubahan iklim telah memberikan lawan untuk mengakhiri nuklir argumen baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us