200 Warga Ukraina di Mariupol Gagal Dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat anonim Ukraina mengatakan, proses evakuasi ratusan warga Ukraina di Mariupol disebut gagal. Menurutnya, kegagalan evakuasi ini disebabkan oleh pasukan Rusia.
Sebelumnya, Ukraina dan Rusia akhirnya menyepakati sebuah perjanjian untuk mengevakuasi warga dari Mariupol. Setidaknya, 6 ribu warga sipil harus keluar dari kota pelabuhan tersebut.
1. Pasukan Rusia bubarkan warga Ukraina
Dilansir dari Strait Times, Senin (25/4/2022), pasukan Rusia dilaporkan meminta 200 warga Ukraina yang siap dievakuasi untuk membubarkan diri.
Pasukan Rusia juga memperingatkan mereka soal kemungkinan adanya penembakan dan serangan dalam waktu dekat.
Akibatnya, Ukraina dan Rusia saling tuding atas kegagalan berulang untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol.
Baca Juga: Pasukan Ukraina Klaim Masih Bertahan di Mariupol
2. Proses evakuasi sudah direncanakan
Editor’s picks
Sebelumnya, Sabtu 24 April 2022, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, warga sipil di Mariupol harus segera dievakuasi.
“Hari ini kami akan mencoba mengevakuasi wanita, anak-ana dan orangtua,” ujarnya.
Pemerintah juga meminta para warga agar berkumpul di jalan raya, dekat pusat perbelanjaan Port City di Mariupol.
Namun, sebelumnya evakuasi sempat berjalan di mana bus yang membawa warga sipil dari Mariupol tiba di Zaporizhzhia, pada Kamis pekan lalu.
Ia menambahkan, pasukan Msokow mungkin mencoba mengatur proses evakuasi warga Ukraina untuk menuju Rusia.
3. Pengungsi Ukraina mencapai 5,2 juta orang
Data dari UNHCR, badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, jumlah warga Ukraina yang telah meninggalkan negaranya sejak invasi Rusia mencapai 5,2 juta jiwa.
Jumlah ini telah mengalami peningkatan pada pekan ini yaitu hampir 30 ribu jiwa.
Wanita dan anak-anak menyumbang hampir dari 90 persen jumlah ini, di mana mereka melarikan ke luar negeri. Sementara, pria berusia 18 hingga 60 tahun yang memenuhi syarat, tidak dapat pergi karena ikut berperang melawan Rusia.
Baca Juga: Di Bawah Hujan Rudal Rusia, Warga Ukraina Rayakan Paskah