Pasukan Ukraina Klaim Masih Bertahan di Mariupol

Jakarta, IDN Times - Pasukan Ukraina dilaporkan masih bertahan di benteng terakhir mereka di Mariupol, hari ini, Jumat (22/4/2022). Pertahanan terakhir ini menyusul klaim dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang mendeklarasikan bahwa pasukannya telah menang dalam pertempuran di Mariupol.
Mariupol merupakan sebuah kota pelabuhan utama di Ukraina timur. Kota ini terletak di antara wilayah yang dikuasai separatis Rusia. Dengan merebut Mariupol, memudahkan Rusia untuk bisa masuk ke Krimea.
1. Ukraina membantah klaim Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia belum memenangkan apapun. Ia menyebut Rusia mengeluarkan klaim palsu karena kehabisan pasukan.
“Ia menghindari bentrokan terakhir dengan pasukan kami di Mariupol karena ia kekurangan pasukan,” kata Zelenskyy, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (22/4/2022).
Mariupol telah dikepung Rusia selama hampir dua bulan. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, ribuan orang tewas di Mariupol, baik itu militer atau warga sipil.
Sekitar 100 ribu warga Ukraina juga masih terjebak di kota yang sebagian besar bangunannya telah rusak atau hancur itu.
2. AS bantah klaim Putin

Amerika Serikat (AS) secara terang-terangan membantah klaim Putin tersebut. AS masih yakin jika pasukan Ukraina masih menguasai Mariupol. Selain itu, AS juga akan menambah bantuan militer ke Ukraina senilai 800 juta dolar atau sekitar Rp11,4 triliun.
Washington menyebutkan akan memberikan lebih banyak artileri dan juga pesawat nirawak ke Kiev.
3. Rusia meningkatkan serangan di Ukraina timur

Dalam pekan ini, Rusia telah meningkatkan serangannya di Ukraina timur. Pasukan Kremlin juga melakukan serangan jarak jauh ke Kiev dan Lviv. Pemerintah Ukraina juga mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mencoba untuk melakukan serangan di wilayah Kharkiv di timur laut.
Mariupol telah menjadi simbol perlawanan yang tegas dari Ukraina. Sejak kota itu dikepung, pasukan Ukraina telah mempertahankan kota itu habis-habisan dan menimbulkan banyak kerugian bagi Rusia.