Spanyol Desak Embargo Senjata Internasional ke Israel

- Menteri Luar Negeri Spanyol usulkan embargo senjata internasional untuk Israel pasca serangan di Gaza.
- Usulan penangguhan kerja sama UE dan Israel diserahkan kepada Brussels, sanksi tegas kepada individu pendukung perang di Gaza.
- Spanyol mendukung resolusi PBB untuk meningkatkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta akan mengakui kemerdekaan Palestina.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares, pada Senin (26/5/2025), mengusulkan embargo senjata internasional kepada Israel. Usulan ini menyusul serangan lanjutan militer Israel di Gaza.
"Kami semua harus setuju terkait dengan embargo gabungan kepada Israel. Yang dibutuhkan terakhir oleh Timur Tengah sekarang adalah senjata. Maka dari itu, kita harus menghentikannya," tutur Albares, dikutip DPA International.
Spanyol terus memprotes serangan Israel di Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2024, Spanyol bersama Irlandia dan Norwegia juga sudah mengakui kemerdekaan Palestina.
1. Dukung penangguhan kerja sama UE-Israel
Albares mengatakan bahwa penangguhan kerja sama antara Uni Eropa (UE) dan Israel harus disetujui. Ia pun mengusulkan sanksi tegas kepada individu di Israel yang mendukung perang di Gaza.
"Usulan penangguhan kerja sama UE dan Israel sudah diserahkan kepada Brussels. Kami juga mendorong sanksi individu kepada pihak di Israel yang menolak solusi dua negara dalam mengatasi konflik Israel-Palestina," ungkapnya.
Ia menambahkan, rakyat Palestina memiliki hak yang sama dengan rakyat Israel untuk mendapatkan perdamaian dan keamanan. Ia menyebut, tidak ada solusi selain dua negara yang dapat mencapai perdamaian jangka panjang bagi kedua pihak.
Albares mengungkapkan bahwa apa yang didiskusikan di Madrid bukanlah sesuatu yang melawan pemerintah maupun rakyat Israel.
2. Spanyol dan Prancis akan terus menekan Israel
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa Spanyol akan mendukung resolusi PBB dalam meningkatkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia juga mendesak Israel membuka pintu bantuan kemanusiaan.
Melansir France24, Menlu Prancis Jean-Noel Barrot mengumumkan akan bertemu dengan Menlu Palestina, Varsen Aghabekian Shahin saat berkunjung ke Yerevan, Armenia pekan depan.
Keduanya akan mendiskusikan terkait dengan pembukaan hubungan diplomatik antara Prancis dan Palestina. Selain itu, keduanya juga membahas terkait solusi mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku akan mengakui kemerdekaan Palestina. Ia menyebut, pengakuan ini adalah langkah yang tepat untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
3. Spanyol minta Israel dilarang ikut Eurovision

Pekan lalu, Sanchez menyerukan agar Israel dilarang ikut dalam kompetisi Eurovision terkait dengan operasi militernya di Gaza. Ia menyebut, Israel seharusnya sama seperti Rusia yang dilarang ikut dalam kompetisi tersebut.
"Tidak ada yang setujui ketika Rusia melancarkan invasi ke Ukraina 3 tahun lalu, sehingga Rusia harus meninggalkan kompetisi ini. Maka dari itu, Israel juga harus mendapatkan perlakuan serupa karena kami tidak memperbolehkan adanya standar ganda dalam budaya kita," terangnya, dikutip BBC.
Ia pun mengungkapkan solidaritas kepada rakyat Palestina yang menderita akibat ketidakadilan dan pemboman tanpa henti. Sanchez memastikan bahwa Spanyol berkomitmen besar pada hukum internasional dan hak asasi manusia.