Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taiwan Kecam China Umumkan Sepihak Perubahan Rute Penerbangan

ilustrasi pesawat (pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Taiwan dengan tegas menentang tindakan China yang mengumumkan pembukaan dan perubahan rute penerbangan tanpa melakukan negosiasi atau perundingan bilateral terlebih dahulu dengan Taiwan.

Dalam keterangan resminya, Taipei Economic and Trade Office (TETO) memaparkan, pada 30 Januari, Administrasi Penerbangan Sipil China mengambil keputusan sendiri untuk membatalkan perjanjian lintas selat yang telah disepakati pada 2015, yang mencakup tiga rute penerbangan, yaitu M503, W122, dan W123.

"Tindakan tersebut dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan Taiwan dalam proses pengambilan keputusan," ujar TETO dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (7/2/2024). 

1. Taiwan mengecam keras tindakan China

ilustrasi pesawat (unsplash.com/Yury Orlov)

Menurut Taiwan, tindakan China tersebut tidak hanya melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), tetapi juga memiliki dampak serius terhadap keselamatan penerbangan di kawasan Asia-Pasifik.

Selain itu, tindakan tersebut juga dianggap mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta melemahkan status quo dan rasa saling percaya di kawasan tersebut.

“Kami mengecam keras tindakan Tiongkok yang tidak bertanggung jawab dan menyerukan kepada Indonesia dan dunia internasional untuk bersama-sama mendesak Tiongkok agar segera melakukan perundingan dengan Taiwan mengenai kasus ini,” kecam TETO.

2. China disebut memperlihatkan sikap otoriter

Presiden China Xi Jinping (Twitter.com/Hua Chunying 华春莹)

TETO menerangkan bahwa sesuai dengan Bagian 4.2.6 dari "Manual Perencanaan Layanan Lalu Lintas Udara" yang dikeluarkan oleh ICAO, perubahan dalam jaringan penerbangan harus dikonsultasikan dengan semua wilayah informasi penerbangan yang terdekat.

Pihaknya menegaskan bahwa "Wilayah Informasi Penerbangan Taipei" berbatasan dengan rute penerbangan M503 dan sebagai satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan tidak dilibatkan dalam pengumuman perubahan tersebut oleh Tiongkok.

“Hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan ICAO dan menggarisbawahi sifat otoriter Tiongkok yang tidak bertanggung jawab,” tegas TETO.

3. Taiwan berharap Indonesia ikut bersuara

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Taiwan menggarisbawahi pentingnya kerja sama dengan Indonesia serta hubungan erat antara kedua negara. Pihaknya menyampaikan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan memiliki dampak yang signifikan terhadap kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia, serta perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan.

Pengumuman sepihak China mengenai perubahan dan pembukaan rute penerbangan dianggap melanggar peraturan ICAO dan dianggap dapat mengganggu perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan tersebut.

“Taipei Economic and Trade Office in Indonesia menyerukan kepada industri, pemerintah, akademisi, penelitian dan media Indonesia untuk menanggapi hal ini dengan serius dan bersama-sama mendesak Tiongkok untuk bernegosiasi dengan Taiwan guna mengelola potensi risiko penerbangan,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us