Taiwan: Latihan Militer China Ditujukan untuk Propaganda

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, Tsai Ming-yen, menyoroti latihan militer yang diadakan oleh China di Selat Taiwan pada Kamis-Jumat pekan lalu. Menurutnya, langkah tersebut bukan bertujuan perang, melainkan untuk mengintimidasi dan melancarkan propaganda.
“Tujuan latihan militer adalah untuk mengintimidasi, bukan untuk memulai perang,” katanya dilansir Reuters, Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut, tindakan itu dilihatnya seolah sebagai upaya untuk mempertegas kedaulatan China atas wilayah Taiwan.
1. China berupaya batasi latihan perangnya

Tsai mengatakan, tampaknya China juga berupaya untuk membatasi tindakannya di Taiwan. Ia mencatat bahwa tidak ada deklarasi larangan terbang di Selat Taiwan, tempat China melakukan latihan militer.
“Tujuannya adalah untuk menghindari eskalasi situasi dan intervensi internasional, namun di masa depan dikhawatirkan China akan terus melakukan paksaan terhadap kami secara bertahap mengubah status quo Selat Taiwan,” katanya.
Tsai menambahkan bahwa pasukan China dimobilisasi segera setelah mengumumkan latihan tersebut pada Kamis pagi.
“Kecepatannya sangat cepat, menunjukkan kemampuan mobilisasi yang cepat,” ujarnya.
2. Latihan militer China berikan deterrence bagi Taiwan

Latihan militer yang diadakan oleh China pekan lalu merupakan deterrence atau upaya menakut-nakuti kepemimpinan baru Taiwan. Latihan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, dilantik.
Pidato pertama Lai yang mengatakan bahwa dua Selat Taiwan tak akan tunduk pada China membuat pemerintah Beijing, geram dan menganggap langkah itu sebagai aksi separatis.
”Latihan tersebut merupakan hukuman berat atas tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan dan peringatan serius terhadap campur tangan dan provokasi oleh kekuatan eksternal,” kata Kolonel Angkatan Laut China, Li Xi, dilansir CNN.
Dalam latihan militer itu, puluhan jet tempur China yang membawa amunisi aktif melakukan serangan tiruan terhadap sasaran musuh bersama dengan kapal perusak, fregat, dan speedboat rudal.
China meluncurkan latihan militer gabungan yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket di wilayah sekitar Taiwan sejak Kamis pagi.
3. Klaim China atas Taiwan

China mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya. Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China menjadi lebih tegas dan meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi, dan militer terhadap Taiwan.
Langkah itu diambil ketika negara demokrasi di pulau itu mempererat hubungan informal dengan Amerika Serikat.
Para pejabat di Washington selama beberapa bulan juga telah mengantisipasi kemungkinan provokasi China seputar pelantikan presiden tersebut.