Taiwan Terima 38 Tank Abrams dari Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Taiwan telah menerima 38 tank Abrams dari Amerika Serikat (AS) pada Minggu (15/12/2024). Tank Abrams adalah salah satu tank terberat di dunia dan merupakan andalan militer AS.
Washington telah lama menjadi sekutu terpenting dan pemasok senjata terbesar Taipei. Beijing telah meningkatkan ancaman terhadap Taiwan, yang diklaim sebagai bagian wilayahnya.
1. Taiwan pesan 108 tank dari AS

Sebanyak 38 tank M1A2T, varian dari M1 Abrams tiba di Pelabuhan Taipei di distrik Bali, pada Minggu. Tank itu langsung dikirim ke pusat pelatihan Komando Pelatihan Lapis Baja Angkatan Darat di wilayah barat laut Hsinchu, dilansir dari Anadolu agency.
"Senjata berat telah tiba! Selamat bergabung dengan kami!” kata Kementerian Pertahanan Taiwan di X pada Senin (16/12/2024).
Tank tersebut merupakan bagian dari 108 tank dan peralatan terkait yang dipesan dari AS pada 2019. Pengiriman dijadwalkan selesai pada 2026. Taiwan terakhir kali membeli tank dari AS pada 1994.
Pengiriman senjata itu tertunda karena gangguan rantai pasokan selama wabah COVID-19 dan pengiriman senjata AS ke Ukraina dan Israel.
2. China minta AS untuk tidak memberikan dukungan senjata

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, meminta Washington menghentikan pengiriman senjata untuk mendukung kemerdekaan Taiwan.
"Upaya pemerintah Taiwan untuk mencari kemerdekaan melalui kekerasan dan bantuan asing pasti akan gagal. China akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas teritorialnya," kata Lin, dikutip dari France 24.
China tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dalam kendalinya.
Saat ini pulau tersebut memiliki sekitar 1.000 tank CM 11 Brave Tiger buatan dalam negeri dan tank M60A3 buatan AS, yang teknologinya sudah semakin usang. Kekuatan itu dianggap kalah dari kemampuan militer Beijing.
3. Taiwan meningkatkan anggaran militer

Pekan lalu, Taipei mengatakan Beijing telah mengadakan latihan maritim terbesar dalam beberapa tahun, dengan sekitar 90 kapal dikerahkan dari dekat pulau selatan Jepang ke Laut China Selatan. Kapal-kapal itu mensimulasikan serangan terhadap kapal asing dan berlatih memblokade rute laut.
Beijing tidak menyampaikan adanya latihan dan kementerian pertahanannya tidak mengatakan apakah manuver itu benar-benar terjadi.
Untuk menghadapi ancaman militer, Taiwan telah meningkatkan pengeluaran untuk pertahanannya. Taipei mengalokasikan 19 miliar dolar AS (Rp304,3 triliun) untuk anggaran pertahanan pada 2024. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam sejarahnya dan anggaran tahun depan ditetapkan mencapai titik tertinggi baru.