Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tentara Burkina Faso Bebaskan 66 Perempuan dan Anak-Anak yang Diculik

Ilustrasi penculikan. (Pixabay.com/Meelimello)
Ilustrasi penculikan. (Pixabay.com/Meelimello)

Jakarta, IDN Times - Tentara di Burkina Faso berhasil menyelamatkan 66 perempuan dan anak-anak yang diculik oleh penyerang bersenjata pada pekan lalu di kota Arbinda. Pembebasan mereka dilaporkan media pemerintah RTP pada Jumat (20/1/2023).

Penculikan massal belum pernah terjadi sebelumnya di Burkina Faso. Negara itu telah menghadapi pemberontakan teroris yang mengunakan nama Islam, yang menyebar dari negara tetangga Mali pada 2015.

1. 27 wanita dewasa dan 39 anak-anak diselamatkan

Ilustrasi penculikan. (Unsplash.com/James Kovin)
Ilustrasi penculikan. (Unsplash.com/James Kovin)

Melansir Reuters, operasi pembebasan itu dilakukan pasukan keamanan di provinsi Tengah-Utara yang berdekatan. Tentara berhasil menyelamatkan 27 wanita dewasa dan 39 anak-anak, termasuk bayi dan gadis muda.

"Mereka telah menemukan kebebasan setelah delapan hari yang panjang di tangan para penculiknya," laporan media pemerintah RTP.

66 orang itu diculik pada 12 dan 13 Januari oleh orang-orang bersenjata yang menangkap para wanita dan anak-anak. Mereka diculik saat sedang mengumpulkan makanan, dengan menyisir semak-semak untuk mencari buah dan daun di luar dua desa di distrik Arbinda, provinsi Soum di wilayah Sahel.

2. Warga kekurangan pangan

Ilustrasi pangan. (Unsplash.com/Megan Thomas)
Ilustrasi pangan. (Unsplash.com/Megan Thomas)

Kelompok teroris mengepung wilayah di bagian utara negara yang gersang dan sebagian besar pedesaan, termasuk di Arbinda. Mereka telah mengeksekusi ratusan penduduk desa dan menggusur ribuan lainnya dalam prosesnya.

Para militan itu dalam beberapa bulan terakhir telah memblokade daerah-daerah tertentu, yang membuat pengiriman pasokan ke warga yang terperangkap semakin berbahaya.

Akses yang terbatas membuat warga mengalami kekurangan pangan akut, banyak penduduk desa terpaksa memetik buah, daun dan biji liar untuk memberi makan keluarga mereka. Kelompok kemanusiaan mengatakan perempuan lebih rentan terhadap serangan jika mereka bepergian.

3. Kegagalan pemerintah menghadapi teroris memicu kudeta

Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)
Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)

Melansir Associated Press, kekerasan kelompok teroris yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS telah menguasai Burkina Faso. Hal itu menyebabkan ribuan orang tewas dan membuat hampir 2 juta orang mengungsi.

Kegagalan pemerintah berturut-turut dalam menciptakan keamanan telah menyebabkan ketidakpuasan yang meluas dan memicu dua kudeta militer pada tahun 2022.

Kudeta terakhir terjadi pada bulan September. Junta yang merebut kekuasaan bersumpah untuk memulihkan keamanan, masih berjuang untuk membendung kekerasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us