Titip ke AS, Korea Selatan Kirim Senjata ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu peluru artileri Korea Selatan sedang dalam perjalanan ke Ukraina melalui Amerika Serikat. Sebelumnya, Korea Selatan dikabarkan sempat menolak untuk mempersenjatai Ukraina.
Dalam laporan Wall Street Journal pada Rabu (24/5/2023), Seoul telah mencapai "kesepakatan rahasia" dengan Washington untuk mengirim peluru ke Amerika Serikat untuk dikirim ke Ukraina. Pada 2022 lalu, Washington memang telah meminta sekutu Asianya untuk memberikan dukungan artileri.
1. Korea Selatan buka suara terkait laporan Wall Street Journal
pada Kamis (25/5/2023), juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jeon Ha-kyu, mengatakan pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Pentagon tentang ekspor amunisi. Walau begitu, Jeon menegaskan ada "bagian yang tidak akurat" dalam laporan Wall Street Journal tersebut.
"Ada berbagai diskusi dan permintaan, dan pemerintah kami akan mengambil tindakan yang tepat sambil meninjau secara komprehensif situasi perang dan kemanusiaan di Ukraina," kata Jeon, dilansir Korea Times.
Korea Selatan sejauh ini mengesampingkan pengiriman bantuan artileri ke Ukraina. Korea Selatan khawatir tindakan tersebut bisa merusak hubungan bisnis dengan Rusia yang memiliki pengaruh terhadap Korea Utara.
2. Presiden Korsel sempat mempertimbangkan untuk mempersenjatai Ukraina

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sempat mengisyaratkan kemungkinan perubahan sikap negaranya terkait mempersenjatai Ukraina. Yoon mengatakan mungkin sulit bagi Seoul untuk hanya memberikan dukungan kemanusiaan dan keuangan jika Ukraina menghadapi serangan sipil berskala besar.
Ketika ditanya pada Rabu (24/5/2023), tentang potensi untuk memasok amunisi ke Ukraina, penasihat keamanan nasional Korea Selatan, Cho Tae-yong, mengatakan kepada parlemen bahwa para pejabat akan mengambil keputusan setelah memantau perkembangan.
Cho mengatakan tidak ada rencana untuk mengirim peluru baik secara langsung atau melalui Polandia. Walau begitu, Cho tidak merinci potensi kerja sama dengan Amerika Serikat.
3. Rusia mengecam negara-negara yang memasok senjata ke Ukraina

Setiap keputusan Korea Selatan untuk memasok senjata ke Ukraina akan membuat Seoul ikut serta dalam konflik tersebut, kata Kremlin pada April 2023 lalu. Hal itu disampaikan setelah Korea Selatan mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan memasok bantuan ekonomi dan kemanusiaan ke Kiev.
"Sayangnya, Seoul telah mengambil posisi yang agak tidak bersahabat dalam keseluruhan cerita ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir Reuters.
"Mereka akan mencoba untuk menarik lebih banyak negara secara langsung ke dalam konflik ini. Tapi tentu saja, dimulainya pengiriman senjata secara tidak langsung berarti tahap keterlibatan tertentu dalam konflik ini," tambah Peskov.
Walau begitu, Peskov tak menjelaskan secara rinci konsekuensi apa yang didapatkan negara-negara yang telah mengirimkan senjata ke Ukriana.