Korsel Pertimbangkan Kirim Senjata ke Ukraina, Rusia Berang

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol disebut mempertimbangkan opsi untuk mendukung Ukraina, yakni menyumbang persenjataan.
“Jika ada situasi yang tidak bisa dimaafkan oleh komunitas internasional, sulit bagi kami jika hanya memberikan bantuan kemanusiaan atau keuangan,” kata Yoon.
Jika pernyataan Yoon benar terjadi, maka Negeri Ginseng menjadi negara Asia pertama yang menyumbang amunisi ke Ukraina untuk melawan Rusia.
1. Korsel bakal ambil tindakan tepat

Yoon menambahkan, tidak ada batasan sejauh mana dukungan untuk memulihkan negara yang telah diserang secara ilegal, baik di bawah hukum internasional maupun nasional.
“Mengingat hubungan kami dengan pihak-pihak yang terlibat perang dan perkembangan di lokasi perang, kami bisa mengambil tindakan yang paling tepat,” tutur Yoon, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (20/4/2023).
Sejauh ini, Seoul diketahui telah memberikan bantuan kemanusiaan dan juga dana kepada Kiev.
2. Rusia memperingatkan Korsel agar tidak sumbang senjata ke Ukraina

Menanggapi pernyataan Yoon tersebut, Rusia memperingatkan Korsel agar tidak ikut-ikutan Barat dan Amerika Serikat (AS) menyumbang amunisi ke Ukraina.
“Sayangnya Seoul telah mengambil sikap yang agak tidak bersahabat. Memasok senjata, secara tidak langsung berarti terlibat dalam konflik ini,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
3. Rusia bisa balas kirim senjata ke Korut

Pernyataan Yoon juga ditanggapi oleh eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga merupakan Dewan Keamanan Rusia. Ia mengatakan, Moskow bisa saja membalas mengirimkan senjata ke Korea Utara (Korut).
“Saya ingin tahu apa yang dikatakan oleh penduduk Korsel ketika mereka melihat senjata Rusia terbaru ada di tetangga dekat mereka, mitra kami, Korut,” ucap Medvedev.