Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Transnistria Tolak Bantuan dari Uni Eropa Senilai Rp1 Triliun

Monumen Lenin di Tiraspol (unsplash.com/captainhouque)
Monumen Lenin di Tiraspol (unsplash.com/captainhouque)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Moldova Dorin Recean, pada Senin (10/2/2025), mengatakan bahwa Transnistria menolak bantuan dari Uni Eropa (UE) senilai 60 juta euro (Rp1 triliun) untuk menyelesaikan krisis energi di wilayahnya. 

Lebih dari sebulan terakhir, Transnistria terdampak krisis energi di tengah musim dingin setelah diputusnya pasokan gas alam dari Rusia. Pemutusan tersebut menyusul berakhirnya kontrak transit gas alam Rusia di Ukraina pada 31 Desember 2024. 

1. Rusia tekan Transnistria untuk menolak bantuan UE

Recean mengklaim bahwa Rusia terus menekan Transnistria untuk menolak bantuan dari UE. Ia juga menyebut, Tiraspol khawatir kenaikan harga energi jika menerima bantuan dari Brussels.  

"Rusia tidak memperbolehkan mereka menerima bantuan dari Eropa. Moskow takut kehilangan kontrol atas teritori pecahan Moldova tersebut. Transnistria khawatir kenaikan harga energi secara bertahap di wilayahnya," terang Recean, dikutip dari The Kyiv Independent.

Ia menambahkan bahwa penolakan bantuan finansial dari UE ini akan membuat rakyat Transnistria hidup dalam ketidakjelasan. 

Sementara itu, Moldova mengaku akan melanjutkan komitmen untuk menyuplai gas alam ke Transnistria. Keputusan ini setelah tercapainya kesepakatan antara Chisinau dengan penyuplai gas dari Hungaria. 

2. Mendapatkan bantuan utang dari Rusia

Pada hari yang sama, Presiden Transnistria Vadim Krasnoselsky menyatakan terima kasih kepada Rusia yang bersedia memberikan bantuan finansial untuk mengatasi krisis energi di wilayahnya. 

"Transnistria akan mendapatkan suplai gas alam dari perusahaan Hungaria dan partisipasi dari Moldovagaz. Suplai gas alam dari Hungaria sangat mungkin dilakukan karena bantuan dana dan dukungan fungsional dari Rusia," tuturnya, dikutip Tass.

Ia menambahkan bahwa Kementerian Energi Rusia telah membantu negara dalam mengatasi krisis energi. Krasnoselsky menyebut, seluruh wilayah Transnistria sudah menerima gas alam dan sistem energi sudah stabil kembali. 

3. Transnistria perpanjang keadaan darurat di wilayahnya

suasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)
suasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)

Pekan lalu, Transnistria sudah memperpanjang keadaan darurat di wilayahnya untuk kedua kali dalam lebih dari 2 bulan terakhir. Keadaan darurat berfungsi membatasi konsumsi gas alam dan larangan ekspor energi, serta penangguhan hak properti dan pekerja. 

Melansir The Moscow Times, kebijakan keadaan darurat di Transnistria akan dilakukan hingga 10 Maret. Sebelumnya, Krasnoselsky sudah menetapkan keadaan darurat selama 30 hari pada 9 Desember 2024 setelah mengalami kendala pengiriman pasokan. 

Moldova menuding Rusia sengaja menciptakan krisis energi di Transnistria untuk menggoyahkan stabilitas negaranya. Chisinau menyebut Moskow berusaha ikut campur dalam pemilu parlemen yang diselenggarakan tahun ini. 

Di sisi lain, Transnistria menyalahkan Moldova dan Ukraina atas krisis energi di wilayahnya. Tiraspol mengklaim hutang Chisinau kepada Gazprom yang mengakibatkan terputusnya aliran gas alam ke wilayahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us