Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Penjarakan Cawalkot New York Zohran Mamdani

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (Bingjiefu He, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam mencabut kewarganegaraan Zohran Mamdani, calon wali kota dari Partai Demokrat untuk Kota New York. Trump juga mengancam akan menangkap Mamdani jika pria berusia 33 tahun itu menentang operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).

Trump mempertanyakan status kewarganegaraan Mamdani. Pemimpin AS itu secara keliru menyiratkan bahwa Mamdani mungkin berada di Negeri Paman Sam secara ilegal.

Mamdani, lahir di Kampala, Uganda, dari orang tua berdarah India. Dia telah tinggal di AS sejak berusia 7 tahun dan menjadi warga negara naturalisasi pada 2018. Sosok Mamdani telah menarik perhatian media yang luas, dengan video kampanye yang menarik dan viral, serta dukungan vokalnya terhadap Palestina, mengutip The Guardian.

Kontroversi atas status imigrasi Mamdani menyusul serangkaian serangan Islamofobia setelah kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan wali kota New York pada minggu lalu. Mamdani menempati posisi pertama mengalahkan Andrew Cuomo, mantan gubernur negara bagian New York.

1. Trump ancam hentikan pendanaan ke New York jika Mamdani menjadi wali kota

Trump menyebut Mamdani sebagai komunis murni dan mengancam akan menghentikan pendanaan ke New York jika pria berdarah AS-India itu menjadi wali kota dan tidak berperilaku baik. Trump mengulangi sebutan komunisnya terhadap Mamdani dan merujuk pada tuduhannya bahwa dia telah memperoleh kewarganegaraannya secara ilegal.

"Kami tidak membutuhkan komunis di negara ini, tetapi jika kami memilikinya, saya akan mengawasinya dengan sangat hati-hati atas nama bangsa. Kami mengiriminya uang, kami mengiriminya semua hal yang dia butuhkan untuk menjalankan pemerintahan," kata Trump.

Dilansir ABC, Badan Pemilihan Kota New York merilis hasil penghitungan suara pilihan berperingkat pada Selasa, satu minggu setelah hasil awal pemilihan. Menurut hasil terbaru itu, Mamdani berhasil mengungguli mantan gubernur Andrew Cuomo dengan 12 poin, yakni 56 persen berbanding 44 persen, dalam pemilihan pendahuluan Demokrat.

2. Mamdani sebut pernyataan Trump mengintimidasi dirinya

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (TMTv South Africa, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Mamdani mengecam pernyataan Trump. Dia mengatakan bahwa komentar presiden AS itu adalah upaya untuk mengintimidasi dirinya.

"Presiden AS baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, memasukkan saya ke kamp tahanan, dan mendeportasi saya. Bukan karena saya telah melanggar hukum, tetapi karena saya akan menolak membiarkan ICE meneror kota kita," kata Mamdani.

Sebelumnya, pejabat federal telah menahan atau menangkap beberapa politisi Demokrat di tengah tindakan keras imigrasi pemerintahan Trump. Beberapa di antaranya adalah Wali Kota Newark, Ras Baraka, perwakilan negara LaMonica McIver, dan Pengawas Keuangan Kota New York, Brad Lander.

"Saya sudah harus mulai terbiasa dengan kenyataan bahwa presiden akan berbicara tentang penampilan saya, bagaimana suara saya, dari mana saya berasal, siapa saya. Pada akhirnya karena dia ingin mengalihkan perhatian dari apa yang saya perjuangkan. Dan saya berjuang untuk para pekerja yang dia kampanyekan untuk diberdayakan, tetapi kemudian dia khianati." ungkap Mamdani.

3. Mamdani dituding mendukung terorisme

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (Bingjiefu He, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Seorang perwakilan sayap kanan Partai Republik, Andy Ogles, menyurati Jaksa Agung Pam Bondi untuk menyerukan Departemen Kehakiman agar memulai proses pencabutan kewarganegaraan terhadap Mamdani. Ogles menuduh Mamdani telah memperoleh kewarganegaraan AS melalui misrepresentasi yang disengaja atau penyembunyian dukungan material untuk terorisme.

Sebagai bukti, Ogles mengutip sebuah lagu rap karya Mamdani yang berjudul "My Love to the Holy Land Five", di mana mamdani menyebut anggota sebuah yayasan yang dihukum karena mendukung Hamas sebagai "orang-orangku". Ogles juga merujuk pada penolakan Mamdani untuk mengutuk frasa "globalisasi intifada".

"Zohran Mamdani adalah seorang komunis sosialis antisemit yang akan menghancurkan Kota New York yang hebat. Dia perlu dideportasi." kata Ogles.

Mamdani mengutuk pernyataan Ogles yang mencela. Dia menyebut komentar Ogles sebagai fitnah dan pencemaran nama baik yang terus-menerus terhadap nama baik dan dasar keyakinannya, mengutip Politico.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us