Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zohran Mamdani, Cawalkot New York yang Dibenci Trump, Ini Faktanya!

zohran mamdani.jpg
Cawalkot New York, Zohran Kwane Mamdani. (X.com/@ZohranKMamdani)
Intinya sih...
  • Zohran Mamdani, imigran Uganda yang dibenci Trump
  • Mamdani, seorang Muslim Syiah dan aktivis kontroversial

Jakarta, IDN Times - Calon Wali Kota (cawalkot) New York, Zohran Mamdani, merupakan seorang yang dibenci Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pasalnya, Mamdani merupakan imigran.

Trump saat ini sedang memerangi imigran dari negaranya. Sementara Mamdani, dalam kampanyenya, kerap mendukung dan melindungi para imigran.

Siapa sebenarnya Mamdani dan kenapa ia dibenci Trump? Berikut faktanya!

1. Imigran dari Uganda

Zohran Kwale Mamdani merupakan seorang kelahiran Uganda yang pindah ke Amerika Serikat bersama orangtuanya pada usia 7 tahun. Ayahnya, Mahmood Mamdani, merupakan seorang dosen.

Saat ini, Mahmood mengajar di Colombia University. Sedangkan, ibu Zohran, Mira Nair adalah seorang pekerja film India.

Sedari kecil, ia berkali-kali pindah negara mengikuti sang ayah. Dari Uganda sempat pindah ke Afrika Selatan, kemudian ke Amerika Serikat.

2. Seorang Muslim Syiah

Pria kelahiran 18 Oktober 1991 ini merupakan seorang Muslim Syiah. Pemahaman yang ia dapatkan dari sang ayah. Karenanya, ia sangat menentang kekerasan Israel di Palestina.

Mamdani juga merupakan aktivis. Saat masih kuliah di Bowdoin College, ia sudah menjadi aktivis. Saat ini ia dikenal sebagai 'otak' berdirinya kelompok Student for Justice in Palestine. Ini yang membuatnya dibenci Trump.

Bahkan, ia kerap membuat gebrakan kontroversial dengan mengungkapkan keinginannya menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sahabat dekat Trump.

Mamdani dianggap tokoh radikal dan disebut sebagai orang demokrat beraliran kiri. Alasan lain Trump tidak ingin Mamdani menjadi Wali Kota New York adalah karena ia seorang Muslim.

3. Punya gaya kampanye nyeleneh

Mamdani memutuskan terjun ke dunia politik untuk mewujudkan idealismenya. Ia bergabung dengan Partai Demokrat dan Sosialis Demokrat Amerika, serta maju sebagai anggota dewan pada 2020.

Ia maju sebagai calon anggota dewan untuk distrik Majelis Negara Bagian New York ke-36 pada 2019 dan ia terpilih dalam pemilihan pada 2020.

Mamdani terpilih lagi pada 2022 dan 2024. Karena sudah memiliki pengalaman terpilih tiga kali sebagai anggota dewan, ia memutuskan untuk menjadi Cawalkot New York dari Partai Demokrat.

Dengan gaya kampanyenya yang nyeleneh, Mamdani menyita perhatian masyarakat muda New York. Banyak video kampanyenya yang viral di media sosial, membuatnya cukup diterima di kalangan muda Big Apple City itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us