Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Dikritik Eks Wapres AS Soal Kebijakan Tarif

Presiden AS Donald Trump dan Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence. (White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Mike Pence mengkritik kebijakan tarif Trump terhadap Rusia, Ukraina, dan sekutu AS.
  • Pence memperingatkan risiko inflasi, merugikan konsumen, dan kerusakan ekonomi AS akibat tarif tersebut.
  • Pence juga menolak klaim Trump bahwa Putin ingin perdamaian serta kritik lemahnya dukungan pemerintahan Trump terhadap Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat kritik dari mantan wakilnya, Mike Pence dalam wawancara dengan CNN pada Senin (5/5/2025). Pence mengkritik kebijakan tarif Trump, pendekatan terhadap Rusia dan Ukraina, serta keputusannya mengampuni para perusuh Gedung Capitol.

Wawancara ini berlangsung sehari setelah Pence menerima penghargaan John F. Kennedy Profile in Courage karena menolak tekanan Trump untuk menolak hasil pemilu 2020.

Pence memperingatkan risiko guncangan harga dan kelangkaan barang setelah masa jeda tarif 90 hari berakhir. Pence juga membantah pernyataan Trump bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan perdamaian. 

1. Tarif Trump akan mengguncang ekonomi AS

Pence mengkritik kebijakan tarif yang diterapkan Trump terhadap sekutu dan musuh AS dalam beberapa bulan pertama masa jabatan keduanya. Menurutnya, kebijakan tersebut justru gagal menargetkan negara yang melakukan penyalahgunaan hubungan dagang.

Menurut Pence, tarif yang diterapkan Trump akan menyebabkan inflasi, merugikan konsumen, dan merusak ekonomi AS. Ia memperingatkan masyarakat Amerika akan mulai merasakan dampaknya terutama setelah masa 90 hari jeda tarif berakhir.

"Saya khawatir setelah masa jeda 90 hari berakhir, bahkan pemerintahan Trump sendiri mengakui kemungkinan terjadi kenaikan harga mendadak dan kelangkaan barang. Rakyat Amerika akan merasakan dampak kebijakan ini dan menuntut perubahan," kata Pence, dilansir CNN.

Trump sebelumnya mengklaim dampak tarif hanya akan membuat anak-anak memiliki lebih sedikit boneka. Pence membantah dengan mengatakan bahwa memastikan harga mainan anak tetap terjangkau juga menjadi bagian penting dari visi "American dream".

2. Putin inginkan Ukraina, bukan perdamaian

Pence juga membantah klaim Trump bahwa Putin menginginkan perdamaian. Menurutnya, tiga tahun konflik menjadi bukti bahwa Putin sebenarnya ingin menguasai Ukraina.

Sebagai bukti, Pence menyoroti sikap Rusia yang terus menunda gencatan senjata.

"Jika tiga tahun terakhir mengajarkan kita sesuatu, itu adalah bahwa Putin tidak menginginkan perdamaian, dia menginginkan Ukraina. Saat ini sudah hampir dua bulan sejak perjanjian gencatan senjata disetujui Ukraina, namun Rusia terus menunda dan memberi berbagai alasan," kata Pence, dikutip The Guardian.

Pence mengkritik lemahnya dukungan pemerintahan Trump terhadap Ukraina yang menurutnya hanya akan membuat Rusia semakin berani. Ia memperingatkan bila Putin berhasil menguasai Ukraina, Rusia bisa menyerang negara anggota NATO dan memaksa pasukan AS terlibat perang langsung.

3. Trump seharusnya tidak mengampuni perusuh Capitol

kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021. (Tyler Merbler from USA, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Pence mengkritik keputusan Trump yang mengampuni sekitar 1.600 perusuh yang terlibat penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Menurutnya, tindakan tersebut memberikan pesan yang tidak baik.

"Saya sangat kecewa melihat Presiden Trump mengampuni orang yang terlibat kekerasan terhadap petugas keamanan pada hari itu. Presiden memang memiliki hak berdasarkan konstitusi untuk memberi pengampunan, tetapi tindakan tersebut mengirimkan pesan yang salah," ujar Pence, dilansir The Strait Times.

Pence mengingat bagaimana istri dan putrinya berada bersamanya di Capitol saat penyerbuan terjadi. Ia memuji keberanian petugas yang tetap mengamankan gedung meski terluka dan berharap keberanian mereka akan selalu dikenang.

Mantan wapres AS itu juga menyayangkan penunjukan Robert F. Kennedy Jr. sebagai menteri kesehatan. Pence mengaku khawatir karena Kennedy memiliki sejarah merusak kepercayaan publik terhadap vaksin, terutama saat wabah campak melanda Texas Barat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us