Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ungkap Israel Akan Serahkan Gaza ke AS Usai Perang

Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) bersalaman saat menggelar konferensi pers bersama di East Room, Gedung Putih, Washington, D.C., pada 15 Februari 2017. (The White House from Washington, DC, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Trump ingin pindahkan rakyat Palestina dari Gaza ke tempat lain setelah pertempuran berakhir.
  • Meskipun mendapat kecaman, Trump tetap ingin memindahkan warga Palestina karena menilai Gaza tak layak huni.
  • Israel memerintahkan tentaranya untuk mengizinkan 'keberangkatan sukarela' warga Palestina dari Gaza, namun banyak negara menolak usulan tersebut.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Israel akan menyerahkan Gaza kepada Amerika Serikat setelah pertempuran berakhir dan penduduk daerah kantong itu telah dipindahkan ke tempat lain. Dengan demikian, Trump menilai tidak diperlukan pasukan AS di wilayah itu.

Sehari setelah kecaman dunia atas pengumuman Trump bahwa ia bermaksud mengambil alih dan mengembangkan Jalur Gaza menjadi Riviera Timur Tengah, Israel memerintahkan tentaranya untuk bersiap mengizinkan ‘keberangkatan sukarela’ warga Palestina dari Gaza.

Trump mengklarifikasi idenya dalam komentar di platform web Truth Social miliknya. "Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Jumat (7/2/2025).

1. Trump tetap ingin pindahkan warga Palestina

Donald Trump (x.com/@TrumpNewsComm)

Meski mendapat kecaman dari berbagai pihak, Trump tetap ingin memindahkan warga Palestina dari Gaza. Menurutnya, Gaza sudah ‘tak layak huni’ saat ini.

“Warga Palestina akan dipindahkan ke komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di wilayah itu,” ucap Trump.

Sebelumnya, di tengah gelombang dukungan di Israel atas apa yang disebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai usulan luar biasa Trump, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan ia telah memerintahkan tentara untuk menyiapkan rencana guna mengizinkan penduduk Gaza yang ingin meninggalkan wilayah kantong itu untuk keluar secara sukarela.

"Saya menyambut baik rencana berani Presiden Trump. Penduduk Gaza harus diberi kebebasan untuk pergi dan beremigrasi, sebagaimana norma di seluruh dunia," kata Katz di X.

Ia mengatakan rencananya akan mencakup opsi keluar melalui penyeberangan darat, serta pengaturan khusus untuk keberangkatan melalui laut dan udara.

2. Usulan Trump memicu kemarahan Timur Tengah

Presiden Trump (X/@DonaldTNews)

Pengumuman tak terduga Trump pada Selasa lalu memicu kemarahan di Timur Tengah. Ide liar itu muncul saat Israel dan Hamas diperkirakan akan memulai pembicaraan di Doha mengenai tahap kedua kesepakatan gencatan senjata untuk Gaza, yang dimaksudkan untuk membuka jalan bagi penarikan penuh pasukan Israel dan mengakhiri perang.

Negara-negara besar di kawasan itu, Arab Saudi, menolak mentah-mentah usulan tersebut. Raja Yordania Abdullah menegaskan bahwa ia menolak segala upaya untuk mencaplok tanah dan menggusur warga Palestina.

Mesir juga mempertimbangkan hal tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan menjadi bagian dari usulan untuk menggusur warga Palestina dari negara tetangga Gaza, di mana penduduk bereaksi dengan marah terhadap usulan tersebut.

"Kami tidak akan menjual tanah kami untuk Anda, pengembang real estat. Kami lapar, tuna wisma, dan putus asa, tetapi kami bukan kolaborator," kata Abdel Ghani, seorang ayah empat anak yang tinggal bersama keluarganya di reruntuhan rumah mereka di Kota Gaza. Ia mengatakan, jika Trump ingin membantu, sebaiknya membangun kembali untuk mereka yang tinggal di sana.

Tidak jelas apakah Trump akan meneruskan usulannya atau, sesuai dengan citra dirinya sebagai pembuat kesepakatan yang cerdik, hanya menetapkan posisi ekstrem sebagai taktik tawar-menawar. Masa jabatan pertamanya pada 2017-2021 penuh dengan pernyataan kebijakan luar negeri yang berlebihan, banyak di antaranya tidak pernah dilaksanakan.

3. Dampak usulan Trump

Presiden Donald Trump (x.com/@DonaldTNews)

Dampak usulan mengejutkan Trump terhadap perundingan gencatan senjata masih belum jelas. Namun, baru 13 dari 33 sandera Israel yang akan dibebaskan pada tahap pertama yang telah dipulangkan sejauh ini. Sementara itu, tiga orang lagi akan dibebaskan pada Sabtu.

Pejabat Hamas Basem Naim menuduh Menteri Pertahanan Katz berusaha menutupi sebuah negara yang gagal mencapai salah satu tujuannya dalam perang di Gaza. Naim mengatakan, warga Palestina terlalu terikat dengan tanah mereka untuk meninggalkannya.

Pengungsian warga Palestina telah menjadi salah satu isu paling sensitif di Timur Tengah selama beberapa dekade. Pengungsian paksa atau paksaan terhadap penduduk di bawah pendudukan militer merupakan kejahatan perang, yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa 1949.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us