Ukraina Minta Korut Dikritik Keras soal Keterlibatannya di Rusia

- Presiden Ukraina mendesak negara lain untuk mengkritik keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina
- Korea Selatan menuding 1.500 pasukan khusus Korut dikirim ke Ukraina
- Pusat Komunikasi Strategis Ukraina mempublikasikan video tentara Korut berbaris di Rusia, mendukung Rusia dalam konflik tersebut
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap, negara-negara lain bisa lebih keras mengkritik Korea Utara (Korut) atas dugaan keterlibatannya di dalam perang Rusia-Ukraina.
“Ada banyak bukti satelit dan video bahwa Korut tidak hanya mengirim peralatan ke Rusia, tapi juga ada tentara yang dipersiapkan untuk pengerahan,” kata Zelenskyy, Senin (21/10/2024).
“Saya berterima kasih kepada para pemimpin dan perwakilan negara yang tidak menutup mata dan berbicara terus terang soal kerja sama mereka. Kami mengharapkan reaksi normal, jujur dan kuat dari mitra kami mengenai hal ini,” ucap Zelenskyy.
1. Korut bisa menciptakan ketidakstabilan

Menurut Zelenskyy, keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina ini bisa menciptakan ketidakstabilan dan bakal merugikan semua orang.
“Sayangnya, ketidakstabilan dan ancaman dapat meningkat secara signifikan setelah Korut dilatih untuk ‘peperangan modern’ ini,” ucap dia.
Zelenskyy menegaskan, jika dunia tetap diam seperti sekarang, sama saja dengan dunia diam dalam menghadapi ancaman dari Iran.
2. Korsel tuduh Korut kirim 1.500 tentara ke Rusia
Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) menuding ada 1.500 pasukan khusus Korut yang dikirim berperang ke Ukraina, pada awal bulan ini.
Badan Intelijen Korsel menyebut, mereka sudah berkomunikasi dengan Badan Intelijen Ukraina soal keterlibatan tentara Korut ini. Diduga para tentara Kim Jong Un ini ada di Donetsk, Ukraina bagian timur.
3. Ukraina juga rilis video ada tentara Korut di Rusia
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina mempublikasikan video yang menunjukkan puluhan tentara Korut berbaris mengambil seragam militer di Rusia. Video tersebut dirilis pada Jumat (18/10/2024).
Ukraina mengatakan, video itu menunjukkan masuknya pasukan Pyongyang dalam konflik Ukraina-Rusia. Meski begitu, video keterlibatan tentara Korut mendukung Rusia belum dapat diverifikasi secara independen.
Kepala pusat komunikasi Ukraina Ihor Solovey mengatakan, mereka mendapatkan video itu dari sumber mereka sendiri. Mereka tidak memberikan verifikasi tambahan dari siapa video tersebut, karena alasan masalah keamanan.