Ukraina Rebut 4 Desa Lagi dari Rusia, Total Ada 7!

Jakarta, IDN Times - Ukraina menyatakan telah merebut 4 desa lagi dari tangan Rusia. Total, Ukraina mengklaim telah merebut 7 desa yang diduduki oleh pasukan Rusia selama perang berlangsung.
“Pertempuran memang sulit. Tapi kami terus bergerak maju. Ini sangat penting,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (13/6/2023).
“Saya berterima kasih kepada pasukan kami, untuk setiap bendera Ukraina yang telah kembali ke desa-desa yang memang milik kami namun diduduki,” ucap dia.
1. Total ada 7 desa yang direbut

Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar mengungkapkan bahwa 7 desa telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina, termasuk Desa Lobkovo, Levadne, dan Novodarivka, yang terletak di Zaporizhzhia selatan.
Wilayah tersebut merupakan wilayah pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang kini berada di bawah pendudukan Rusia.
Selain itu, pasukan Ukraina diklaim juga telah menguasai kembali Desa Storozheve di selatan Donetsk, yang terletak cukup dekat dari 3 desa yang telah direbut sebelumnya.
“Luas wilayah yang dikuasai mencapai 90 kilometer persegi,” tegas Malyar.
2. Sudah merebut 3 desa sebelumnya

Sebelumnya, Ukraina juga mengklaim telah merebut 3 desa di wilayah Donetsk yaitu Blahodatne, Neskuchne, dan Makarivka.
Terkait perebutan kembali desa-desa di Ukraina ini, Zelenskyy pun telah membenarkan bahwa serangan balasan ke Rusia telah dilakukan secara masif.
"Ketiga permukiman ini akan menjadi yang pertama dibebaskan sejak serangan balasan di mulai," ujarnya.
Ketiga desa itu bukan yang pertama direbut kembali oleh tentara Ukraina ketika kantong pasukan mulai bergerak maju di wilayah selatan negara itu. Di sisi lain, Moskow belum mengonfirmasi jatuhnya desa mana pun, alih-alih berbicara tentang memukul mundur serangan Ukraina di wilayah tersebut.
3. Rusia bantah telah meledakkan Bendungan Nova Kakhovka

Di tempat lain, Ukraina mengatakan Rusia telah meledakkan bendungan lain di wilayah Zaporizhzhia, menyusul penghancuran bendungan Nova Kakhovka yang menyebabkan banjir meluas.
Ukraina mengatakan bendungan itu diledakkan oleh pasukan Rusia, yang telah menguasainya sejak Februari 2022.
Juru bicara militer Ukraina, Valeriy Shershen, mengatakan pasukan Moskow telah memilih meledakkan bendungan kedua di dekat Desa Novodarivka, yang menyebabkan banjir di kedua tepi sungai Mokri Yaly.
Shershen mengatakan, Rusia sengaja meledakkan bendungan di wilayah tersebut untuk menghentikan kemajuan Ukraina menuju daerah-daerah yang diduduki.
Meski demikian, Rusia membantah telah meledakkan bendungan Nova Kakhovka dan menyalahkan Ukraina terkait insiden itu.