Ukraina Serbu Moskow dengan 34 Drone

Rusia mengatakan bahwa Ukraina meluncurkan puluhan pesawat nirawak terhadap enam wilayah, termasuk ibu kota Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka berhasil menjatuhkan 70 unit senjata tersebut, termasuk 34 unit yang menyerang Moskow.

Dilansir France24, serangan besar Ukraina memaksa penutupan tiga bandara utama, yakni bandara Domodedovo, Sheremetyevo, dan Zhukovsky. Sedikitnya 36 penerbangan dialihkan.

Para pejabat setempat mengatakan, pesawat nirawak Ukraina yang dijatuhkan di Moskow berada di sekitar distrik Ramenskoye, Kolomba, dan Domodedovo.

Gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov, mengungkapkan bahwa serangan pesawat nirawak Ukraina dilakukan secara besar-besaran. Dia juga mengatakan, seorang perempuan berusia 50an tahun mengalami luka bakar di wajah, leher dan tangan akibat serangan itu.

Selain seorang perempuan yang terluka, kerusakan lain akibat serangan Ukraina di Moskow adalah dua mobil terbakar tertimpa puing yang berjatuhan. Dua mobil itu berada di Sofyino, distrik Ramenskoye.

Dilansir Tass, regulator transportasi udara Rosaviatsiya mengatakan bandara Domodedovo dan Zhukovsky yang sempat tutup, akhirnya beroperasi kembali. Pembatasan operasi di bandara Sheremetyevo juga dilakukan. Namun pembatasan penerbangan akibat serangan tersebut kini telah dicabut dan bandara kembali beroperasi.

Pesawat nirawak Ukraina menyerang antara pukul 07:00 hingga 10:00 pagi waktu setempat. Selain 34 unit yang berhasil dijatuhkan di Moskow, pertahanan udara Rusia juga berhasil menjatuhkan 14 unit di atas Bryansk, tujuh di atas Oryol, tujuh di atas Kaluga, enam di atas Kursk, dan dua di atas wilayah Tula.

Kepala staf pertahanan Inggris, Tony Radakin, mengomentari perang Rusia dan Ukraina yang masih terus berlangsung. Dia memperkirakan Moskow menderita bulan terburuk dalam hal korban sejak perang dimulai pada 2022.

Dilansir Associated Press, dia mengatakan bahwa Rusia menderita rata-rata 1.500 korban tewas dan terluka setiap hari. Tapi di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa Rusia mendapatkan keuntungan taktis dalam perangnya.

"Tidak diragukan lagi bahwa Rusia tengah meraih keuntungan taktis dan teritorial dan hal itu memberi tekanan pada Ukraina," ujarnya.

Dia mengatakan agar mitra-mitra Barat terus mendukung Ukraina selama diperlukan untuk mengalahkan agresi yang dilakukan Rusia.