Putin Tegaskan Ukraina Harus Netral untuk Wujudkan Perdamaian

- Putin menekankan netralitas Ukraina sebagai syarat utama hubungan baik dengan Rusia, demi perdamaian kedua negara.
- Rusia hanya akan mengakui perbatasan Ukraina berdasarkan pilihan masyarakat di wilayah yang diklaim Rusia.
- Pemerintah Ukraina menolak syarat Putin, dengan Presiden Zelenskiy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan berhenti berjuang hingga seluruh tentara Rusia keluar dari wilayah mereka.
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menekankan bahwa Ukraina harus tetap netral agar dapat tercipta perdamaian antara kedua negara, Kamis (2/11/2023).
Menurut Vladimir Putin, netralitas Ukraina menjadi syarat utama bagi hubungan baik antara Rusia dan Ukraina. Pernyataan ini mengemuka di tengah konflik yang telah berlangsung lebih dari dua setengah tahun, di mana Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.
1. Putin minta Ukraina netral

Putin menyatakan, “Jika tidak ada netralitas, sulit membayangkan hubungan bertetangga yang baik antara Rusia dan Ukraina,” seperti dilansir Reuters. Putin menekankan pentingnya sikap netral Ukraina agar tidak digunakan sebagai alat oleh pihak-pihak tertentu yang dapat merugikan Rusia.
Presiden Rusia tersebut menyebut bahwa negaranya hanya akan mengakui perbatasan Ukraina berdasarkan pilihan masyarakat di wilayah-wilayah yang diklaim Rusia.
2. Perbatasan Ukraina sesuai keinginan warga

Putin juga menyinggung tentang perbatasan Ukraina. Menurutnya, perbatasan harus ditentukan oleh penduduk di wilayah yang dianggap sebagai bagian dari wilayah historis Rusia.
Ia menyatakan bahwa Rusia pada awalnya mengakui perbatasan Ukraina pasca-Soviet dengan asumsi bahwa negara tersebut akan tetap netral. Namun, Rusia menganggap bahwa ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO dapat menciptakan ancaman keamanan di wilayah tersebut.
3. Ukraina tolak syarat Putin untuk perdamaian

Pemerintah Ukraina menolak syarat yang diajukan oleh Putin. Mereka menganggapnya sebagai bentuk penyerahan diri. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah menyusun “rencana kemenangan” yang memerlukan dukungan lebih lanjut dari negara-negara Barat.
Zelenskiy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan berhenti berjuang hingga seluruh tentara Rusia keluar dari wilayah mereka. Namun, beberapa jenderal AS mengatakan bahwa mencapai tujuan tersebut akan memerlukan sumber daya besar yang mungkin tidak dimiliki Ukraina saat ini.
Vladimir Putin juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan kondisi yang memungkinkan Ukraina menjadi negara independen dan berdaulat tanpa dijadikan alat kepentingan negara lain. Pernyataan ini menandai posisi tegas Rusia dalam konflik ini. Sementara, Ukraina dan sekutu Barat terus mencari cara untuk mempertahankan kedaulatan Ukraina dari ancaman invasi Rusia.