Ukraina Usul Produksi Senjata dengan Prancis Pakai Dana Aset Rusia

Jakarta, IDN Times – Ukraina usul kerja sama dengan perusahaan pertahanan Prancis untuk memproduksi senjata sesuai kebutuhan militernya, menggunakan dana yang diperoleh dari aset Rusia yang dibekukan di Eropa.
Usulan tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Serhiy Boyev, dalam pertemuan dengan Perwakilan Khusus Presiden Prancis untuk Bantuan dan Rekonstruksi Ukraina, Pierre Elbron.
“Selain investasi dan pengembangan produksi, Ukraina juga tertarik membeli senjata yang sudah siap pakai. Kebutuhan kami masih sangat besar, dan situasi di garis depan terus berubah, jadi kami memerlukan keputusan yang cepat,” kata Boyev, dilansir dari The Odessa Journal.
Boyev juga menyampaikan bahwa dukungan berkelanjutan dari mitra internasional sangat penting agar Ukraina tetap kuat di medan perang. Menurutnya, kekuatan ini menjadi kunci untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
1. Ukraina butuh sistem pertahanan udara dan kendaraan lapis baja

Ukraina memprioritaskan pengadaan sistem pertahanan udara dan rudal, termasuk rudal pencegat untuk melengkapi sistem yang sudah ada.
Selain itu, Ukraina juga membutuhkan kendaraan lapis baja berat dan amunisi dalam jumlah besar untuk menghadapi situasi medan perang yang terus berkembang.
Dalam pertemuan dengan Pierre Elbron, Boyev menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan tersebut melalui kerja sama produksi dengan perusahaan pertahanan Prancis. Kolaborasi ini dinilai dapat mempercepat pengadaan persenjataan yang dibutuhkan untuk mempertahankan wilayahnya.
2. Prancis jadi mitra penting Ukraina dalam bantuan militer

Dilansir dari Caliber, Prancis telah menjadi salah satu pendukung utama Ukraina sejak awal konflik dengan Rusia. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai jenis persenjataan, seperti artileri, pesawat Mirage 2000, kendaraan lapis baja, amunisi, rudal jarak jauh, dan sistem pertahanan udara canggih.
Melansir RBC Ukraine, Paris juga mendukung upaya Kiev untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menjadi pemimpin pertama yang mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina.
3. Pemanfaatan aset Rusia yang dibekukan jadi solusi pendanaan

Pendanaan proyek ini diusulkan menggunakan pendapatan dari aset Rusia yang dibekukan di Eropa. Pendekatan ini dinilai sebagai solusi strategis untuk memperkuat industri pertahanan Ukraina tanpa membebani anggaran negara mitra.
Boyev menyebutkan bahwa dana tersebut dapat digunakan untuk investasi, pengembangan produksi, dan pembelian senjata siap pakai. Dengan kebutuhan yang mendesak, pemanfaatan aset ini dianggap mampu mempercepat pelaksanaan proyek pertahanan bersama antara Ukraina dan Prancis.