Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump vs Zelenskyy: AS Setop Bantuan Militer ke Ukraina

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Wikimedia Commons/Official White House Photo by Shealah Craighead)
Intinya sih...
  • Trump menghentikan sementara bantuan militer ke Ukraina
  • Penghentian berlangsung hingga pemimpin Ukraina menunjukkan komitmen terhadap perdamaian
  • Cekcok antara Trump dan Zelenskyy mempengaruhi peluang gencatan senjata atau kesepakatan damai di Eropa

Jakarta, IDN Times - Cekcok Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memasuki babak baru. Kini, Trump menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat menghentikan sementara dan meninjau bantuan Ukraina. "Keputusan ini untuk memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi," kata pejabat itu, dilansir dari Fox News, Selasa (4/3/2025).

1. Penghentian bantuan dilakukan sementara

ilustrasi logo Ukraina dan NATO (unsplash.com/Marek Studzinski)

Penghentian sementara akan berlangsung hingga Trump menentukan bahwa para pemimpin negara menunjukkan komitmen iktikad baik terhadap perdamaian.

"Ini bukan penghentian bantuan secara permanen, ini adalah penghentian sementara," lanjut pejabat tersebut.

2. Cekcok di Gedung Putih

Pertemuan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dengan Donald Trump pada 2019. (commons.wikimedia.org/The Presidential Office of Ukraine)

Pada 3 Maret lalu, Amerika Serikat memberikan tekanan kepada Zelenskyy agar mengikuti dorongan Washington untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia. Trump mengisyaratkan kesabarannya telah habis.

Ia mengkritik penolakan Zelenskyy terhadap prospek gencatan senjata cepat tanpa jaminan keamanan konkret.

Usai cekcok dengan Zelenskyy, Trump menuliskan, "Ini adalah pernyataan terburuk yang bisa dibuat Zelenskyy dan Amerika tidak akan mentolerirnya lebih lama lagi."

Ia menambahkan, Zelenskyy tidak menginginkan perdamaian. "Selama ia mendapat dukungan dari Amerika," lanjut Trump.

3. Zelenskyy diminta siap terlibat perundingan damai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (x.com/ZelenskyyUa)

Setelah cekcok di Gedung Putih, para pejabat AS mendesak Zelenskyy meminta maaf. "Yang perlu kita dengar dari Presiden Zelenskyy adalah bahwa ia menyesali apa yang terjadi, ia siap menandatangani kesepakatan mineral ini, dan bahwa ia siap terlibat dalam perundingan damai," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Mike Waltz.

Menurutnya, Zelenskyy harus lebih menghargai AS, yang sudah bersama dalam suka dan duka.

Pertengkaran di Ruang Oval telah bergema di seluruh dunia dan khususnya di Eropa, sehingga semakin meragukan peluang untuk mengamankan gencatan senjata atau kesepakatan damai yang tidak akan membuat Kyiv dan seluruh benua rentan terhadap agresi Rusia yang baru.

Para pemimpin di seluruh Eropa bergerak untuk mengambil lebih banyak kendali atas potensi perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia dan memastikan keamanan di seluruh benua setelah serangkaian diplomasi baru-baru ini tampaknya runtuh dengan putusnya hubungan antara Trump dan Zelenskyy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us