Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Italia Khawatir Perpecahan Negara Barat Akibat Konflik Ukraina 

Kunjungan PM Italia, Giorgia Meloni, ke Brussel pada 20 Desember 2024 dan bertemu dengan Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula Von Der Leyen. (commons.wikimedia.org/Christophe Licoppe)

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, khawatir atas perpecahan yang terjadi di kalangan negara Barat akibat konflik Rusia dan Ukraina. Berbicara pada Minggu (2/3/2025), ia menyerukan bahwa Barat harus bersatu mendukung Ukraina.

“Sangat penting bagi kami untuk menghindari risiko perpecahan di Barat. Saya yakin Inggris dan Italia dapat memainkan peran penting dalam membangun jembatan," katanya dilansir Anadolu Agency.

Ia berbicara kepada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, di sela-sela pertemuan puncak Eropa di London. Pertemuan itu membahas masalah Ukraina dan pertahanan Eropa.

Meloni mengakui bahwa perdamaian dalam konflik tersebut memang sangat diperlukan. Namun, semua negara harus mengedepankan dialog dan koordinasi selama masa-masa yang penuh tantangan itu.

1. Italia dan Inggris bahas sejumlah kerja sama

Ilustrasi bendera Inggris (Unsplash.com/Roberto Catarinicchia)

Starmer menyambut Meloni di depan Pintu Downing Street 10 sebelum pertemuan puncak. Ia mengaku sangat menantikan pembicaraan kedua pihak terkait banyak hal.

Dari hasil pertemuan kedua pihak, Juru Bicara Downing Street mengatakan para pemimpin sepakat mengenai pentingnya aliansi transatlantik dalam menghadapi tantangan bersama.

”Mereka menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina, sepakat bahwa Inggris dan Italia akan mendukung mereka selama diperlukan,” kata seorang juru bicara.

Keduanya juga membahas terkait upaya mengatasi migrasi ilegal. Mereka sepakat bahwa perbatasan yang aman merupakan landasan ekonomi yang aman.

2. Eropa beri dukungan penuh bagi Ukraina

Ilustrasi aksi dukungan terhadap Ukraina. (unsplash.com/Tong Su)

Dilansir CNN, dukungan Barat kepada Ukraina mengemuka sejak merenggangnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina. Pada Jumat, Donald Trump terlibat adu mulut dengan Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih.

Juru Bicara Kantor Starmer akan mempertahankan dukungan bagi Kiev. Menurutnya, semua pihak akan bekerja sama untuk menemukan solusi bagi Ukraina.

“Starmer mempertahankan dukungannya yang teguh terhadap Ukraina dan memainkan perannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi, berdasarkan kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina,” kata juru bicara itu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, turut menyatakan hal serupa. Macron mengatakan perjuangan Kiev adalah perjuangan Eropa karena dilakukan untuk memeprtahankan kedaulatan negaranya.

“Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah yang diserang. Saya pikir kami semua benar untuk membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan untuk terus melakukannya,” katanya, dilansir AmuTv.

3. Eropa didesak jadi mediator perundingan Rusia dan Ukraina

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)

Perundingan damai antara Rusia dan Ukraina belakangan menciptakan ketegangan diplomatik, terutama bagi negara Barat dengan AS. Oleh beberapa pihak, AS dianggap terlalu memaksakan perdamaian hingga mengorbankan kepentingan nasional Ukraina.

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, meminta Uni Eropa untuk menjadi penengah dalam konflik tersebut. Menurutnya, Eropa harus mengikuti langkah AS demi membantu Ukraina.

“Saya yakin bahwa Uni Eropa harus mengikuti jejak AS yang mau berdikusi langsung dengan Rusia mengenai gencatan senjata dan perdamaian jangka panjang di Ukraina,” katanya.

Orban saat ini lebih dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia kemudian meminta agar Eropa mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung oleh AS dan Rusia. Ia juga meminta agar Brussels menghindari kecaman terhadap agresi Moskow di Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us