Uni Eropa Setuju Anjuran Trump untuk Tambah Anggaran Pertahanan

- Perwakilan Luar Negeri Uni Eropa setuju dengan pernyataan Trump tentang peningkatan anggaran pertahanan negara-negara UE.
- Kurangnya investasi pada pertahanan di tengah ancaman Rusia menjadi masalah bagi negara-negara UE.
- Sekretaris Jenderal NATO mengakui bahwa Eropa belum memenuhi standar 5 persen dari PDB untuk anggaran pertahanan.
Jakarta, IDN Times - Perwakilan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Kaja Kallas, mengaku setuju dengan komentar dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa negara-negara UE harus meningkatkan anggaran pertahanannya.
Selama ini, Trump sudah memperingatkan negara-negara anggota NATO untuk memenuhi anggaran pertahanannya hingga batas minimal 5 persen dari PDB. Pernyataan tersebut memicu ketegangan antara AS dan negara-negara sekutunya di Eropa.
1. Klaim Eropa harus bertanggung jawab pada keamanannya sendiri
Kallas mengatakan bahwa kurangnya anggaran pertahanan menjadi masalah tersendiri bagi negara-negara UE. Ia mengklaim, Eropa masih kurang menginvestasikan pada pertahanan di tengah ancaman Rusia.
"Rusia bukanlah masalah bagi beberapa negara anggota UE, tapi bagi kami semua. Eropa harus bangun. Eropa telah gagal dalam menginvestasikan kapabilitas militer yang bisa menjadi sinyal bahaya kepada negara agresor. Tidak ada yang boleh mempersenjatai diri melawan kami," terangnya pada Kamis (23/1/2025), dikutip Deutsche Welle.
Ia menambahkan, Presiden Trump benar bahwa negara-negara anggota NATO di Eropa harus memenuhi standar batas minimum anggaran pertahanan. Ia menyebut, ini merupakan waktunya Eropa untuk menginvestasikan pada pertahanan.
Ia mengatakan, UE harus dapat bertanggung jawab pada keamanan Eropa. Kallas menyebut, Brussels akan membangun kerja sama keamanan dan pertahanan dengan Inggris sebagai rekan kunci.
2. Tepis tuduhan Eropa kurang dalam membantu Ukraina
Meski setuju dengan anjuran peningkatan anggaran pertahanan, Kallas menampik tuduhan Trump bahwa Eropa masih kurang dalam membantu Ukraina dibandingkan AS. Ia menyebut, Eropa adalah kontributor terbesar bagi Ukraina.
"Kami sudah mengeluarkan lebih dari 134 miliar euro (Rp2.265 triliun) kepada Ukraina. Maka dari itu, kami sebenarnya adalah penyumbang terbesar ke Ukraina. Apapun negosiasi atau kesepakatan antara Rusia dan Ukraina maka itu akan menjadi kepentingan Eropa. Maka tidak ada Eropa tanpa Eropa. Itu yang harus diperhitungkan," tuturnya, dilansir Reuters.
Sementara itu, Kallas mengaku optimis bahwa UE akan menemukan persetujuan untuk melanjutkan sanksi kepada Rusia sebelum berakhir pada akhir Januari. Ia mengatakan, tidak ada alasan untuk melemahkan atau mengangkat sanksi kepada Rusia.
3. Sekjen NATO akui Eropa masih kurang dalam anggaran pertahanan

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte mengakui bahwa pernyataan Trump benar dan adil untuk mendesak negara-negara sekutu di Eropa meningkatkan anggaran pertahanannya.
"Dia benar, dan permasalahan bukan di AS, melainkan di Eropa. Eropa selama ini memiliki model bantuan sosial dengan sistem kesehatan, pensiun yang bagus. Namun, kami kurang dalam alokasi anggaran pertahanan," ungkapnya, dilansir Politico.
Mantan Perdana Menteri Belanda tersebut mengakui bahwa negaranya masih belum memenuhi standar 5 persen dari PDB. Ia pun mengatakan bahwa selama kepemimpinannya, Belanda hanya menganggarkan 2 persen dari PDB untuk pertahanan.