Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNICEF: Ratusan Anak Terbunuh di Lebanon dalam 2 Bulan

UNICEF mengirim bantuan pasokan ke daerah yang sulit dijangkau di Marjaayoun, Nabatieh di Lebanon selatan pada Oktober 2024. (x.com/UNICEFLebanon)
UNICEF mengirim bantuan pasokan ke daerah yang sulit dijangkau di Marjaayoun, Nabatieh di Lebanon selatan pada Oktober 2024. (x.com/UNICEFLebanon)
Intinya sih...
  • Ratusan anak tewas di Lebanon dalam 2 bulan terakhir akibat perang Israel-Hizbullah.
  • Rata-rata 3 anak tewas setiap hari di Lebanon, sementara Israel intensifkan kampanye pengebomannya.
  • Israel dan Hizbullah saling serang, menewaskan ribuan warga sipil termasuk ratusan anak-anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) mengatakan pada Selasa (19/11/2024) bahwa ratusan anak telah terbunuh di Lebanon dalam dua bulan terakhir, di tengah eskalasi perang antara Israel-Hizbullah.

"Meskipun lebih dari 200 anak tewas di Lebanon dalam waktu kurang dari dua bulan, sebuah pola yang membingungkan telah muncul: kematian mereka tidak mendapat perhatian dari pihak-pihak yang mampu menghentikan kekerasan ini," kata James Elder, juru bicara UNICEF.

"Bagi anak-anak Lebanon, hal ini telah menjadi normalisasi kengerian yang tak terlihat," sambungnya, dikutip dari Reuters.

1. Perang yang menewaskan anak-anak tidak dapat ditoleransi

Rata-rata tiga anak tewas setiap hari di Lebanon, sementara Israel telah mengintensifkan kampanye pengebomannya di seluruh negeri.

Elder mencantumkan sedikitnya 6 serangan di seluruh Lebanon, di mana anak-anak terbunuh yang sebagian besar bersama keluarga mereka, hanya dalam 10 hari terakhir.

Menurutnya, ada kesamaan yang mengerikan antara konflik di Lebanon dan di Gaza, di mana sebagian besar dari lebih dari 43 ribu orang yang tewas dalam perang selama 13 bulan antara Israel dan Hamas dilaporkan adalah anak-anak.

"Di Lebanon, sama halnya dengan yang terjadi di Gaza, hal yang tidak dapat ditoleransi secara diam-diam berubah menjadi hal yang dapat diterima," ujarnya.

2. Seperti halnya di Gaza, anak-anak di Lebanon banyak yang kehilangan tempat tinggal

Elder menolak mengomentari siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu sudah jelas bagi siapa saja yang mengikuti media.

Seperti di Jalur Gaza yang terkepung, ratusan ribu anak-anak di Lebanon sekarang kehilangan tempat tinggal, sekolah-sekolah tetap ditutup karena serangan yang meluas, tanda-tanda gejolak emosional terlihat jelas dan belum ada tanggapan berarti yang dilakukan.

UNICEF memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak dan menyediakan perlengkapan medis, makanan, dan perlengkapan tidur kepada ratusan ribu anak yang telah melarikan dari pertempuran.

3. Situasi terkini perang Israel di Lebanon

Potret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)
Potret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)

Israel telah bertukar serangan tingkat rendah di perbatasan utaranya dengan kelompok bersenjata Hizbullah, yang mulai menembakkan roket ke Israel pada Oktober tahun lalu sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok Hamas yang terkait Iran.

Namun, Israel memperbarui intensitas serangannya di Lebanon pada akhir September tahun ini, setelah memperluas tujuan perangnya hingga mencakup penghancuran infrastruktur Hizbullah dan pemulangan 60 ribu warga Israel ke rumah mereka di utara.

Pihak berwenang Israel mengatakan tujuannya adalah untuk membubarkan Hizbullah. Akan tetapi, serangan yang dilakukan pasukan Israel telah menewaskan ribuan warga sipil dan 200 petugas kesehatan. Hizbullah juga terus menembakkan roket yang menyerang lebih dalam ke wilayah Israel, termasuk Tel Aviv.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon mencatat, 231 anak-anak termasuk di antara 3.452 orang yang tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023. Sementara, 14.664 orang yang terluka, 1.330 di antaranya adalah anak-anak, Al Jazeera melaporkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us