Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Taiwan, Nancy Pelosi Kunjungi DMZ Korut-Korsel

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi (D-CA) bereaksi pada konferensi pers setelah sidang Dewan memilih dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trumo di U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, pada 18 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi (D-CA) bereaksi pada konferensi pers setelah sidang Dewan memilih dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trumo di U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, pada 18 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Jakarta, IDN Times - Usai mengunjungi Taiwan, Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, mengunjungi Korea Selatan (Korsel). Salah satu isu yang dibahas adalah ancaman Korea Utara (Korut) yang cukup meningkat.

Pernyataan bersama dikeluarkan Pelosi setelah bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Korsel, Kim Jin Pyo di Seoul. Mereka menyatakan keprihatinan atas ancaman nuklir dan rudal Korut.

"Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan tentang situasi mengerikan dari ancaman Korut," begitu pernyataan keduanya.

1. Nancy Pelosi mengunjungi DMZ

Pelosi juga dikabarkan akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korsel dan Korut pada Kamis (4/8/2022). Namun, tak ada rincian waktu kapan Pelosi tiba di wilayah tersebut.

Hanya saja, Pelosi diyakini bakal dikawal ketat pejabat Kedutaan Besar AS di Seoul, pasukan PBB, dan Korut, saat mengunjungi DMZ.

Jika benar terjadi, Pelosi akan menjadi pejabat tertinggi AS kedua sejak eks Presiden Donald Trump ke wilayah tersebut dan bertemu pemimpin Korut, Kim Jong Un, pada 2019 lalu.

2. Mendukung upaya denuklirisasi

Pelosi dan Kim juga telah membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama dalam keamanan regional, masalah ekonomi, serta iklim, termasuk denuklirisasi Korut.

"Kami setuju untuk mendukung upaya kedua pemerintah mencapai denuklirisasi praktis dan perdamaian melalui kerja sama internasional, dialog diplomatik, berdasarkan pencegahan yang kuat, dan diperluas terhadap Korut," ucap Pelosi.

3. Presiden Yoon Suk Yeol tidak akan bertemu Pelosi

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol saat menyaksikan peluncuran roket Nuri dari kantornya di Seoul pada Selasa (21/6/2022) waktu setempat. (instagram.com/sukyeol.yoon)
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol saat menyaksikan peluncuran roket Nuri dari kantornya di Seoul pada Selasa (21/6/2022) waktu setempat. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Sementara itu, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dikabarkan sedang berlibur pada pekan ini dan tidak akan bertemu Pelosi. Namun, dia disebut akan berbicara dengan Pelosi melalui sambungan telepon.

Media Korsel berspekulasi, Yoon mungkin saja menghindari pertemuan dengan Pelosi untuk menjaga tensi China yang sedang tinggi akibat kunjungannya ke Taiwan, sebelum Korsel. Seorang pejabat Korsel mengatakan, kunjungan Pelosi ke Seoul disambut dengan baik dan berharap berjalan lancar.

"Posisi dalam kunjungan Pelosi ke Taiwan, adalah kami akan melanjutkan komunikasi yang erat dengan negara-negara lain berdasarkan pandangan menjaga perdamaian dan stabilitas regional melalui dialog dan kerja sama itu sangat penting," ungkap pejabat tersebut.

Share
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us