Vatikan Mulai Bersolek Jelang Konklaf

- Persiapan konklaf dimulai dengan pemasangan tungku sederhana dan lantai palsu di Kapel Sistina.
- Vatikan merilis video persiapan konklaf yang menunjukkan petugas memasang cerobong sebagai tanda asap pemilihan Paus baru.
- Kandidat kardinal seperti Pietro Parolin, Luis Antonio Tagle, dan Robert Sarah muncul dalam spekulasi pemilihan Paus berikutnya.
Jakarta, IDN Times - Para pekerja Vatikan memasang tungku sederhana di Kapel Sistina, tempat surat suara akan dibakar selama konklaf untuk pemilihan Paus baru. Sejumlah nama kardinal yang akan maju pun terus mencuat.
Pada Sabtu (3/5/2025), Vatikan merilis sebuah video mengenai persiapan konklaf pada Rabu (7/5/2025) mendatang. Vatikan mulai memasang tungku dan lantai palsu di Kapel Sistina yang dihiasi fresko agar hasilnya merata.
Rekaman itu memperlihatkan juga para pekerja menata meja kayu sederhana tempat para kardinal akan duduk dan memberikan suara pada Rabu nanti.
1. Pemasangan cerobong asap tanda paus terpilih
Pada Jumat lalu, petugas pemadam kebakaran terlihat di atap kapel memasang cerobong yang akan menjadi tanda asap untuk menunjukkan apakah seorang paus telah terpilih.
Semua persiapan dilakukan menjelang upacara khidmat dimulainya konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah, yang meninggal pada 21 April di usia 88 tahun.
Vatikan dalam pernyataannya, menjelaskan Fransiskus meninggal karena stroke yang membuatnya koma dan menyebabkan gagal jantung dan tidak dapat disembuhkan.
2. Vatikan bantah salah satu kandidat alami masalah kesehatan

Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengeluarkan bantahan terkait isu salah satu kandidat utama, Kardinal Pietro Parolin, telah menderita masalah kesehatan di awal pekan yang memerlukan perhatian medis.
Laporan tersebut, yang berbicara tentang masalah tekanan darah, dimuat oleh media Italia dan diambil oleh Catholicvote, situs Amerika Serikat yang dipimpin oleh Brian Burch, pilihan pemerintahan Trump untuk menjadi duta besar untuk Vatikan.
Spekulasi tentang kesehatan kandidat Paus merupakan andalan politik dan manuver konklaf, karena berbagai faksi mencoba untuk menghancurkan atau mendukung kandidat tertentu. Fransiskus sempat mengalami dinamika tersebut ketika konklaf.
Ketika suara berpihak kepadanya dalam konklaf 2013, seorang kardinal yang terengah-engah bertanya kepadanya apakah benar hanya memiliki satu paru-paru, seperti isu beredar di masyarakat.
3. Kardinal dari Filipina jadi salah satu kandidat terkuat

Selain Parolin, kandidat lain yang namanya muncul adalah Luis Antonio Tagle, mantan uskup agung Manila, dan Kardinal konservatif Robert Sarah dari Guinea.
Tidak banyak informasi tentang 15 kardinal yang ditunjuk Fransiskus dari negara-negara yang sebelumnya tidak memilikinya, atau bagaimana akan memberikan suara. Salah satunya adalah Anders Arborelius dari Swedia.
"Kita hidup di masa konflik, perang. Jadi penting untuk memiliki suara yang dapat mengatakan sesuatu yang lain, bahwa Tuhan hadir," katanya, dilansir dari CBS News, Minggu (4/5/2025).
Konklaf kepausan adalah pertemuan yang dijaga ketat oleh para kardinal elektor, semuanya adalah kardinal yang masih menjabat di bawah usia 80 tahun, untuk memilih paus berikutnya.
Jumlah pastinya bervariasi, tetapi saat ini ada 135 kardinal elektor yang memenuhi syarat untuk bersidang di Vatikan dari seluruh dunia untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.