Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Xi Jinping dan Putin Bertemu, AS Ketar-ketir

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengomentari kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Dilansir dari New York Times, Rabu (22/3/2023), kunjungan ini dianggap AS sebagai perlindungan diplomatik dari China terhadap Rusia untuk terus melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Apalagi kunjungan Xi Jinping ini digelar beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC mengeluarkan surat penangkapan untuk Putin.

1. Kritik keras AS terkait kunjungan Xi

Menlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)
Menlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Blinken juga mengatakan bahwa kunjungan ini membuktikan bahwa China tidak merasa bertanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban Putin atas apa yang telah dilakukan di Ukraina.

“Dunia tidak boleh dibodohi oleh langkah taktis apapun yang dilakukan oleh Rusia dan didukung oleh China atau negara lain mana pun, untuk membekukan perang dengan caranya sendiri,” ujar Blinken.

Pernyataan Blinken merujuk pada usulan China berupa 12 butir poin untuk mendamaikan Rusia dan China.

2. AS waspada atas peran China sebagai juru damai Rusia-Ukraina

ilustrasi Presiden China Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
ilustrasi Presiden China Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden kini juga sedang meningkatkan kewaspadaannya terkait kemungkinan adanya China menjadi juru damai dari Rusia dan Ukraina.

“12 poin usulan China tidak akan menjadi solusi jangka panjang,” kata Blinken lagi.

Sebaliknya, usulan China itu dianggap AS hanya akan memungkinkan Putin memperkuat militernya dan menggempur Ukraina lagi.

3. Putin sudah membaca dan mencermati formula 12 poin dari China

Pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. (dok. Kremlin.ru)
Pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. (dok. Kremlin.ru)

Sementara itu, Putin disebut terbuka dan sudah membaca 12 poin usulan dari China untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam pertemuannya dengan Xi Jinping di Moskow, kemarin.

Selama ini, China memang seolah bersikap netral terkait perang Rusia dan Ukraina. Negeri Tirai Bambu ini bahkan tidak pernah sekalipun mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Namun sikap China ini diragukan oleh Amerika Serikat (AS) yang mengatakan sikap tersebut adalah taktik China ‘mengulur waktu’ untuk membantu Moskow.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us