Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pentingnya Menjaga Ideologi dalam Menentukan Pilihan di Pemilu 2019

inilahdepok.id

Berbicara tentang kondisi politik di Indonesia baiknya harus sampai pada akar permasalahan politik Indonesia. Saat ini masyarakat masih sering saling menjatuhkan dan bermusuhan satu sama lain. Sikap intoleransi di indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir juga dinilai cukup tinggi. Tiga faktor utama yang menyebabkan kondisi intoleransi tersebut ialah tingginya angka politisasi atau manipulasi isu-isu identitas golongan, stigmatisasi dan diskriminasi, kekerasan serta persekusi kepada kelompok yang dianggap berbeda. Kondisi-kondisi demikian, khususnya politisasi identitas dan SARA (suku, agama, dan ras) dapat menjadi hal yang berpotensi menghambat penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan upaya mewujudkan konsolidasi demokrasi di Indonesia.

Menjelang pemilihan calon presiden Indonesia tentunya banyak hiruk pikuk yang terjadi demi pemenangan salah satu presiden yang dijunjung oleh masing-masing golongan. Setiap golongan akan berjuang dengan menggunakan cara masing-masing untuk ‘menjual’ presiden yang dianggap pantas untuk memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan. Tidak dipungkiri ruang lingkup pemuda di Indonesia juga mencapai posisi tinggi dalam pemilihan ini. Maka sudah seharusnya pemuda Indonesia sebagai mayoritas melek terhadap kondisi perpolitikan Indonesia.

Suasana perpolitikan di Indonesia tahun 2019 ini cukup berbeda dengan tahun 2014. Hal ini mungkin disebabkan oleh calon presiden yang maju masih sama dengan periode sebelumnya. Kedua pihak masih saling mencari titik aman dalam proses kampanye di Indonesia. Pihak pertama belum bisa meyakinkan masyarakat Indonesia akan alasan keharusan masyarakat memilih menaruh kepercayaan kepadanya. Pihak kedua belum bisa memberikan alasan yang kuat kenapa masyarakat Indonesia harus memilihnya dalam pemilihan presiden kali ini.

Lantas, berada dalam posisi ini membuat kita harusnya punya ideologi yang mampu dipertanggungjawabkan dalam menentukan pilihan presiden.  Tidak termakan dengan hoax yang beredar demi menyebarluaskan citra positif dari masing-masing kubu calon. Menjadi tugas tersendiri bagi pemuda khususnya untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat awam yang masih menerima  berita yang lalu-lalang di kalangan masyarakat.

Pada akhirnya, kita sebagai pemuda harus menentukan sebuah posisi. Mampu menjaga ideologi dan menentukan sebuah posisi yang sesuai dengan ideologi kita dalam pilihan politik ini. Netral bukan sikap yang benar karena Tuhan menciptakan yang benar dan yang salah agar kita dapat berpihak kepada kebenaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dinda Shezaria Hardy Lubis
EditorDinda Shezaria Hardy Lubis
Follow Us