[OPINI] Antara Hoax dan Millennial, Apa yang Harus Ditakuti?

Hidup di era ini telah ditawarkan berbagai macam kemudahan berkomunikasi dan kecepatan dalam mendapatkan suatu informasi melalui jaringan internet. Tentu saja sudah menjadi kemanfaatan positif dari adanya globalisasi dalam bidang teknologi dan informasi yang saat ini dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat dunia salah satunya Indonesia. Namun, kita juga tak dapat menyangkal bahwa terdapat dampak negatif yang ditimbulkan dari globalisasi tersebut.
Semakin banyak kita menggunakannya, tentu saja semakin besar pula kita akan terkena dampak negatifnya. Seperti yang kita ketahui dewasa ini, berbagai macam kejahatan dan penipuan dalam internet semakin merajalela utamanya terkait dengan hoax. Hoax merupakan suatu kebohongan publik yang hanya menguntungkan di salah satu pihak dan merugikan bagi pihak lain melalui sebuah informasi.
Tidak dapat dipungkiri, munculnya hoax tersebut membidik sasaran pada masyarakat yang tidak kritis terhadap informasi yang disajikan. Hal tersebut memang terlihat remeh. Tetapi, apabila masyarakat selalu termakan oleh hoax, tidak menutup suatu kemungkinan akan mengubah pandangan dan persepsi masyarakat akan suatu fenomena. Dengan begitu, akan lebih mudah terombang-ambing dengan hal-hal negatif yang dapat mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat.
Kita dapat amati kondisi di Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini, dimana kondisi tersebut mengharuskan masyarakat untuk menaruh perhatian khusus serta berhati-hati terhadap hoax. Apalagi, sasaran penerima hoax ini lebih besar menyerang pada generasi milenial. Berdasarkan data yang didapatkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Februari 2018 lalu, pengguna internet di Indonesia didominasi oleh generasi milenial berjumlah 49,52 %. Sehingga, internet sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para milenial. Kalau begitu, apa sajakah yang menyebabkan timbulnya hoax?
Kemudahan dalam mengakses internet

Berita ataupun informasi secara cepat menyebar melalui media internet. Bahkan pencipta berita atau informasi saat ini tidak hanya portal berita saja yang dapat mempublikasikan. Namun, setiap orang dapat membuat berita sendiri atas kejadian yang terjadi saat itu juga dan kemudian mengunggahnya di internet. Adanya kebebasan ini tentunya membuat informasi semakin bermacam-macam dan sulit dipilah.
Besarnya keinginan untuk aktualisasi diri

Keinginan untuk eksis dalam media sosial tentu saja menjadi suatu hal yang biasa di zaman sekarang. Manusia berlomba-lomba untuk menjadi viral dan terkenal. Berbagai cara akan dilakukan untuk mendapatkan pengakuan serta pujian dari masyarakat. Di samping mendapatkan pujian, tentunya menjadi viral dapat menghasilkan ladang uang juga. Seperti yang kita ketahui, remaja berumur belasan tahun pun bisa mendapatkan uang puluhan juta bahkan milyar karena konten kreatif video yang diunggah di Youtube dan ditonton oleh jutaan orang.
Adanya kepentingan kelompok ataupun pribadi

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Di tengah sengitnya persaingan global ini akan mendorong orang-orang semakin menciptakan kreatifitas tanpa batas. Keinginan untuk dapat bertahan dalam derasnya persaingan tersebut memunculkan pola perilaku dan kebiasaan baru terhadap generasi milenial ini. Jutaan orang akan berlomba-lomba untuk bisa eksis dan ingin menjadi pemenang dalam suatu persaingan. Akibat dari ketatnya persaingan tersebut, beberapa oknum mungkin berniat untuk mencurangi lawannya dengan menyebar berita hoax yang belum tentu kebenarannya.
Langkah yang dapat diambil oleh kaum milenial untuk mengurangi penyebaran hoax adalah tidak mudah percaya pada berita atau informasi yang beredar sebelum menemukan berita tersebut dari sumber lain yang terpercaya. Langkah tersebut dapat kita terapkan dimulai dari diri sendiri. Maka, hoax pun akan terminimalkan penyebaran serta korbannya. Jadilah generasi milenial yang kritis dalam berpikir serta bijak dalam menggunakan internet. Pada generasi milenial inilah yang kelak akan mengambil andil besar dalam perubahan bangsa dan harapannya akan membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi.