11 Rahasia Tak Terduga tentang Perpustakaan Kongres AS

Presiden Abraham Lincoln ditembak sekitar pukul 10 malam pada 14 April 1865, dan meninggal beberapa jam kemudian pada 15 April. Menurut Biography.com, Lincoln membawa beberapa barang di sakunya, yang saat ini disimpan di Perpustakaan Kongres. Ada kacamata yang sudah diperbaiki dengan tali. Pisau saku untuk memperbaiki kacamata tersebut. Fob arloji emas, saputangan monogram, dan kancing manset. Dia juga membawa dompet kulit yang berisi kliping koran setelah peristiwa Perang Sipil - dan $ 5 dalam bentuk uang Konfederasi. 

Awalnya, isi sakunya itu diberikan kepada putranya, Robert. Lalu Robert memberikannya kepada putrinya (cucu perempuan Lincoln), Mary Isham. Nah, Mary Isham ini yang menyumbangkan barang-barang itu ke Perpustakaan Kongres pada tahun 1937. 

Perpustakaan Kongres didirikan untuk memberikan informasi kepada pejabat terpilih. Perpustakaan ini juga memainkan peran utama dalam undang-undang hak cipta, dan menyimpan salinan dari suatu karya. Tapi ada fungsi lain - perpustakaan ini juga melestarikan budaya dan sejarah Amerika untuk generasi mendatang. Salah satunya resep pancake selai kacang yang dibuat oleh Rosa Parks. 

Seperti yang dilaporkan NPR, resep itu menjadi bagian luar biasa dari sejarah Rosa Parks sendiri. Pertama, resep itu ditulis di bagian belakang amplop bank saat Parks dan suaminya tinggal di Detroit - tempat mereka pindah setelah menerima ancaman pembunuhan.  Karena saat itu mereka sedang menghadapi krisis finansial, Parks pun menggunakan kertas bekas untuk menulis, termasuk resep pancake selai kacangnya itu.

Dan selai kacang menjadi upayanya yang bersejarah untuk memberikan saran kepada petani kulit hitam agar menanam kacang tanah sebagai hasil panennya selain kapas. Kacang pun dikonsumsi oleh populasi budak Afrika di Selatan, membuat resep pancake ini memiliki budaya yang signifikan. 

Kita beranggapan bahwa tweet kita di twitter yang sudah lama akan menghilang karena jutaan tweet yang terus di posting setiap minggunya. Tapi seperti yang dicatat The Atlantic, ada tweet yang berhasil dilacak dan disimpan di Perpustakaan Kongres, lho.

Hal ini terjadi di tahun 2010, ketika Twitter menyumbangkan arsip dari setiap tweet hingga saat ini ke perpustakaan. Perusahaan media sosial ini bermitra dengan perpustakaan untuk melestarikan setiap tweet bagi anak cucu generasi mendatang. Kemudian, tweet tersebut akan dikatalogkan dan dapat diakses oleh publik. Apalagi, semakin banyak politisi yang menggunakan Twitter untuk komunikasi resminya.

Tetapi, ada banyak permasalahan yang menyertainya. Ada miliaran, dan lebih banyak tweet yang datang setiap harinya, membuat database yang dapat diakses publik itu menjadi hal yang mustahil. Saat ini semua tweet tersebut hanyalah kumpulan data di server. 

Jika kamu pernah ke Perpustakaan Kongres, kamu pasti tahu bahwa perpustakaan ini sangat besar, dengan banyak bangunan - beberapa area perpustakaan dipenuhi dengan karya seni yang indah dan menarik. Tapi, seperti yang dilaporkan Buzzfeed, ada toko Dunkin 'Donuts yang tersembunyi di dalam perpustakaan. Jika ingin ke toko makanan itu, seseorang harus berjalan menyusuri banyak koridor impersonal dan melewati banyak pintu. Toko Dunkin 'Donuts ini cukup kecil tetapi antreannya cukup panjang. 

Perpustakaan Kongres pernah meraih Guinness World Record untuk buku anak-anak terkecil di dunia. Buku itu adalah Old King Cole, yang dicetak pada tahun 1985. Menurut Culture24, buku tersebut memiliki ukuran 1/25 inci persegi (0,9 mm). Dan membutuhkan jarum atau alat semacamnya untuk membalik halaman.

Penerbit buku ini adalah Gleniffer Press, diluncurkan sebagai koleksi pribadi oleh Ian dan Helen Macdonald pada tahun 1968, mereka memang mengkhususkan diri pada buku miniatur seperti ini sampai tahun 2007. Saat ini, buku mereka sangat sulit ditemukan, dan hanya muncul di museum atau dipelelangan.

Sayangnya, Old King Cole bukan lagi buku terkecil yang pernah ada - menurut Guinness World Record. Sekarang ini, penghargaan itu dipegang oleh Teeny Ted dari Kota Turnip, oleh Malcolm Douglas Chaplin, diukir di atas silikon dan ukurannya hanya 70 mikrometer kali 100 mikrometer.

Sebagaimana dikemukakan oleh DPR, dulu ada sistem pengiriman buku bawah tanah yang sangat efisien dan mampu mengirimkan buku ke Kongres dalam waktu lima menit setelah permintaan (yang dikirim melalui tabung pneumatik). 

Sayangnya, sistem itu telah dihapus sejak 20 tahun yang lalu - tetapi ada sistem terowongan lain di bawah perpustakaan yang dirancang untuk pejalan kaki. Seperti yang dilaporkan Untapped New York, terowongan ini juga berisi kantor Architect of the Capitol, termasuk tukang batu, pertukangan kayu, dan toko mesin. Bangunan pemerintah ini dirawat oleh sekitar 2.300 karyawan. 

Terowongan tersebut digunakan para staf hanya untuk berkeliling, terutama saat cuaca buruk. Tapi terowongan ini juga terhubung ke Capitol, jadi mereka kadang-kadang digunakan untuk mengirimkan materi saat Kongres memintanya. Terowongan juga dibagi menjadi sisi pejalan kaki dan sisi peralatan untuk mendorong gerobak buku atau beberapa alat berat. 

Seperti dilansir NewsGram, perpustakaan ini juga memiliki koleksi yang cukup banyak - diperkirakan menampung lebih dari 1.700 alat musik tiup - juga beberapa benda langka. Beberapa yang paling terkenal adalah Biola Stradivari yang sah, yang dikenal sebagai salah satu instrumen senar paling luar biasa (dan berharga) yang pernah dibuat. Instrumen terkenal lainnya termasuk piano George Gershwin dan cello Castelbarco (yang berasal dari tahun 1697). 

Book Riot melaporkan bahwa perpustakaan tidak saja menyelenggarakan resital musik dan acara lainnya, tetapi juga menyediakan instrumen langka untuk musisi dan akademisi profesional. Seperti yang dijelaskan oleh Scripps Howard Foundation Wire, mereka yang datang bisa memainkan instrumen, bahkan mempelajarinya.

Salah satu koleksi terpenting adalah seruling. Ilmuwan Dayton C. Miller menyumbangkan koleksi serulingnya pada tahun 1941— yakni sebanyak 1.856 seruling, bersama dengan 10.000 buah musik dan 3.000 buku. Koleksi tersebut dianggap sangat penting sehingga disimpan di tempat yang dikenal sebagai Flute Vault. 

Tahukah kamu, koleksi buku komik terbesar di dunia ada di Perpustakaan Kongres, lho. Koleksinya berjumlah lebih dari 140.000 item. Seperti dilansir The Washington Post, pada tahun 2018, koleksi tersebut didukung oleh kolektor Stephen A. Geppi yang menyumbangkan lebih dari 3.000 koleksi itemnya. Diantaranya komik berharga seperti Action Comics No. 1, pengenalan pertama Superman, dan storyboard asli Walt Disney untuk film pendek Mickey Mouse pertama yang pernah diproduksi. 

Sebagaimana dicatat oleh Masters in Library Science, perpustakaan ini juga memiliki koleksi direktori telepon terbesar di dunia (lebih dari 124.000, dengan 8.000 volume baru yang diperoleh setiap tahunnya). Dan ia juga memiliki koleksi peta terbesar - yang paling luar biasa adalah peta dunia yang dibuat pada tahun 1507 oleh Martin Waldseemüller - peta pertama yang menggunakan kata "Amerika". 

Sebagaimana dicatat oleh Encyclopedia Britannica, Perpustakaan Kongres didirikan pada tahun 1800 dengan anggaran awal sebesar 5.000 US dolar, tetapi dibakar oleh Inggris pada Perang tahun 1812, yang menghancurkan hampir seluruh koleksinya. Akhirnya, Thomas Jefferson menjual perpustakaan pribadinya yang terdiri dari 6.487 buku ke Perpustakaan Kongres dengan harga sebesar 23.950 US dolar. Sayangnya, kebakaran kedua terjadi lagi dan menghanguskan dua pertiga dari buku Jefferson. 

Namun, perpustakaan memulihkan koleksi yang sangat berharga yang dibelinya dari Jefferson di tahun 1998. Saat ini, buku-buku koleksi Jefferson ditandai dengan pita warna berbeda - pita hijau menunjukkan dokumen asli yang tidak hilang dalam kebakaran tahun 1851, pita emas menunjukkan buku yang terbakar dan telah diganti perpustakaan, dan kotak kosong menandai buku-buku yang belum diganti. Menurut NPR, hanya ada sekitar 250 buku Jefferson yang belum diganti. Yang berarti perpustakaan tersebut telah mengganti atau menemukan lebih dari 4.000 buku yang sangat tua dan sangat langka.  

Setiap perpustakaan memiliki lemari besar dengan lusinan laci kecil, setiap laci berisi kartu untuk setiap buku dalam koleksinya. Tetapi, sebagian besar perpustakaan modern sudah lama mendigitalkan catatan mereka dan tidak menggunakan katalog kartu lagi. Begitu pula dengan Perpustakaan Kongres - tetapi seperti dicatat oleh Atlas Obscura, katalog kartu lamanya masih ada, dan masih digunakan dari waktu ke waktu. 

Katalog tersebut dihapus secara bertahap pada akhir 1970-an karena perpustakaan menggunakan sistem komputer, dan belum diperbarui sejak 1980. Bisa dibilang, katalog kartu adalah dokumen sejarah itu sendiri, catatan buku tertua dalam koleksi perpustakaan dan sebenarnya masih digunakan bagi akademisi dan peneliti.

Perpustakaan Kongres adalah lembaga publik yang menyimpan catatan hak cipta - jika seseorang ingin mengajukan hak cipta secara resmi atas buku-buku dan barang-barangnya, ia harus mengirimkan salinannya ke perpustakaan. Seperti dilansir The Washington Post, dokumen yang dimaksud adalah panduan interogasi yang ditulis oleh agen FBI. American Civil Liberties Union melakukan perdebatan selama bertahun-tahun dengan FBI untuk mendapatkan akses ke dokumen rahasia FBI itu, dan pada tahun 2012, mereka memenangkannya karena FBI menyediakan versi dokumen yang telah disunting. 

Seperti yang dilaporkan Mother Jones, penulis manual mengajukan permohonan hak cipta dan mengirimkan salinan buku tersebut ke Perpustakaan Kongres — terlepas dari kenyataan bahwa karya yang diproduksi oleh pemerintah federal Amerika Serikat tidak mendapatkan perlindungan hak cipta. Bagian yang paling aneh adalah agen FBI mencantumkan hak cipta atas nama mereka sendiri, meskipun karya atau dokumen itu diproduksi oleh agensi.

Perpustakaan Kongres memiliki jumlah koleksi dan barang yang mencengangkan - lebih dari 162 juta aset. Itu menjadikannya perpustakaan terbesar di dunia, jadi tidak mengherankan jika perpustakaan ini memegang beberapa rekor dalam koleksi item spesifik terbesar.