15 Fakta Sejarah Sungai Thames, Dulu Pernah Sangat Tercemar

Dulu waktu masih zaman abad ke-18, sungai Thames di Inggris mengalir dari jantung kota London ke seluruh pelosok daerah. Pada masanya, sungai Thames ibarat di mahkota London. Tapi sungai ini mulai mati karena polusi, limbah selokan, limbah industri dan bahkan pada tahun 1957 sungai ini dinyatakan "mati secara biologis" oleh Natural History Museum.
Koran-koran pada zamannya menggambarkan sungai Thames sebagai saluran air yang kotor dan berbau busuk. Memang sekotor apa sih?
1. Sungai Thames terletak di Inggris Selatan dan panjangnya 330 kilometer, menjadikannya sungai terpanjang di Inggris

2. Dari tahun 1830 hingga 1860, puluhan ribu orang meninggal karena kolera akibat polusi di Sungai Thames. Meskipun berbau busuk, orang-orang terus mandi dan minum dari situ

3. Selama era Victoria, semua jenis limbah mulai dari industri, rumah tangga, limbah yang tidak diolah, dan limbah dari rumah jagal berakhir di sungai Thames

4. Sampah-sampah tersebut merupakan awal dari tercemarnya sungai Thames yang diperparah dengan adanya Perang Dunia II

5. Karena polusi, jumlah oksigen dalam air turun sangat rendah sehingga tidak ada kehidupan yang bisa bertahan dan akibatnya, ikan yang hidup di situ mati atau berenang menjauh

6. Sungai yang dulunya disebut The Jewel of London berubah nama jadi The Great Stink. Selain itu, karena kondisi sungai, Natural History Museum menyatakan sungai Thames mati secara biologis pada tahun 1957

7. Sungai Thames adalah sumber utama air minum masyarakat tetapi karena tercemar, wabah kolera pun merebak pada tahun 1832 dan berlangsung selama 22 tahun, merenggut 35 ribu nyawa

8. Awalnya, warga London belum tahu bahwa penyakit itu dari air minum mereka. Mereka mengira penyakit itu berasal dari bau busuk di atmosfer, yang disebut miasma

9. Berita tentang kondisi sungai Thames akhirnya sampai ke parlemen pada tahun 1857. Seiring dengan wabah kolera, parlemen terpaksa membuat UU tentang proses pembersihan sungai Thames

10. Pada 1865, insinyur bernama Joseph Bazalgette ditunjuk untuk memimpin pembangunan sistem restorasi sungai Thames

11. Salah satu solusi yang dilakukan dalam restorasi sungai Thames adalah dengan membangun tanggul untuk mempersempit badan sungai, yang akan meningkatkan debit air

12. Bazalgette menyelesaikan pembangunan tanggul Victoria pada tahun 1870, tanggul Albert pada tahun 1868, dan tanggul Chelsea pada tahun 1874. Hasilnya, sungai tak lagi berbau busuk

13. Pada 1960, restorasi dijalankan kembali seperti memperbaiki fasilitas pengolahan limbah, menambahkan oksigen ke sungai dengan teknologi yang disebut bubble boat

14. Pada 1950, hampir tidak ada kehidupan di perairan Thames. Kemudian pada 1974, salmon pertama mulai kembali ke sungai

15. Apalagi, berdasarkan survei yang dilakukan dari tahun 2004 hingga 2014 oleh London Zoological Community, sebanyak 2.000 anjing laut dan ratusan lumba-lumba terlihat di sungai Thames

Menjaga Sungai Thames tetap bersih masih menjadi tantangan. Baru-baru ini, Royal Holloway, University of London, menemukan bahwa hingga 75 persen dari beberapa jenis ikan memiliki serat plastik di ususnya. Ini memberikan indikasi bahwa semuanya tidak baik-baik saja dan masih banyak yang harus dilakukan untuk menjaga sungai Thames tetap bersih.
Sebuah kampanye dimulai pada tahun 2015 oleh Paul Rose yang meminta warga London untuk melakukan hal yang benar dan memastikan sampah mereka masuk ke tempat sampah dan bukan ke sungai Thames. Kira-kira, apakah Indonesia juga bisa melakukan hal yang serupa untuk sungai-sungai tercemar sepeti sungai Citarum?