5 Trik Cerdik Hewan dalam Berburu Mangsanya, Butuh Akurasi Tinggi!

- Burung kuntul hitam menggunakan payung menyamar untuk menyerang mangsanya.
- Paus pembunuh bergerak mendekat sambil memanfaatkan gelombang air sebagai senjata dalam memburu mangsa.
- Archerfish menembak mangsanya dengan air yang mengenai tubuh serangga dan menjatuhkannya ke dalam air.
Setiap hewan yang hidup bebas akan mencari makanan mereka sendiri untuk dapat bertahan hidup. Oleh karenanya, mereka dibekali dengan insting untuk berburu mangsa di alam liar. Menariknya, sejumlah hewan tidak hanya mengandalkan kekuatan dan kecepatan dalam berburu, tetapi juga adanya strategi unik dan terbilang cerdik.
Kemampuan berburu para hewan merupakan bentuk nyata dari seleksi alam, di mana yang mampu bertahan adalah mereka yang memiliki strategi berburu paling efektif untuk mendapatkan sumber makanan. Lantas, bagaimana para hewan melakukan trik cerdik mereka dalam berburu mangsanya? Yuk, kita simak bareng-bareng artikel di bawah ini!
1. Burung kuntul hitam dan payung menyamar

Burung kuntul hitam dengan nama ilmiah Egretta ardesiaca, adalah spesies yang berasal dari benua Afrika. Penampilan tubuh yang serba hitam dan sayap yang lebar dimanfaatkan mereka untuk membuat trik berburu yang mengesankan. Mereka akan berdiri di muara sungai, perairan dangkal, atau wilayah pesisir lainnya untuk menemukan target mangsanya. Selanjutnya, ia akan membentangkan sayapnya seperti sedang meniru payung dan menunggu datangnya ikan.
Ikan yang tak merasa curiga akan mengira itu adalah tempat berteduh semacam vegetasi yang memberi rasa aman untuk bersembunyi. Saat ikan masuk ke dalam jebakan tersebut, burung kuntul hitam akan dengan cepat menyerang dan memakannya. Cara ini dikenal juga sebagai “Canopy Feeding” karena bentuk kuntul hitam yang mengelabui mangsanya mirip seperti bentuk kanopi.
2. Gerombolan paus pembunuh dengan sapuan ombaknya

Paus pembunuh (Orcinus orca) adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok yang rapat disebut pod. Tiap pod terdiri dari 20 ekor atau lebih yang terbentuk dari interaksi sosial sementara, perkawinan, atau konsentrasi mangsa musiman. Beberapa gerombolan paus pembunuh ini yang akan bekerja sama dalam memburu mangsanya yang sedang lengah.
Dilansir National Geographic, setelah menemukan target, para paus pembunuh akan bergerak mendekat sambil memanfaatkan gelombang air sebagai senjata. Mereka akan berputar ke samping dalam satu gerakan tersinkronisasi dan menciptakan gelombang dahsyat. Cara ini bahkan bisa memecah bongkahan es dan membuat anjing laut yang ada di atasnya terlempar ke dalam air, lho. Saat itulah paus pembunuh akan langsung menyambar mangsanya yang sudah tak berdaya. Teknik berburu yang dilakukan paus pembunuh ini dikenal dengan istilah "wave wash".
3. Archerfish dan kemampuan menembak

Archerfish atau ikan pemanah adalah spesies ikan kecil dari famili Toxotidae. Mereka hidup di perairan payau dan tawar, terutama di habitat hutan bakau, muara sungai, dan dekat vegetasi yang menjorok di perairan pesisir. Makanan mereka adalah serangga dan hewan invertebrata kecil lainnya seperti krustasea dan zooplankton. Cara mereka memperoleh hewan darat tersebut adalah dengan menggunakan strategi memanah yang akurat.
Ikan pemanah akan muncul ke permukaan air, sambil menargetkan mangsanya yang ada di atas ranting pohon, ia akan menembakkan air ke arah target dari mulutnya. Semburan air dengan kecepatan tinggi yang mengenai tubuh serangga akan langsung menjatuhkannya ke dalam air.
4. Deteksi panas dari kelelawar vampir

Kelelawar vampir (Desmodus rotundus) berburu mangsa di malam hari menggunakan mekanisme yang berasal dari reseptor panas di ujung hidungnya. Reseptor ini sangat sensitif dengan panas tubuh yang dikeluarkan oleh mangsanya. Kebanyakan hewan dengan pembuluh darah dekat dengan permukaan kulit yang membawa darah bersuhu 38 derajat Celcius (100° F) dapat dengan mudah dideteksi keberadaannya oleh kelelawar vampir. Dilansir National Library of Medicine, termoreseptor mereka menggunakan radiasi inframerah untuk menemukan lokasi di mana darah hangat mengalir tepat di bawah kulit hewan.
Jika kamu bertanya, apakah kelelawar vampir dapat kehilangan kemampuan mendeteksi panas untuk berburu mangsanya? Ya, hal itu bisa saja terjadi ketika perbedaan suhu tubuh mangsa dengan lingkungan jadi sulit dibedakan atau adanya kerusakan pada reseptor panas yang dimiliki oleh kelelawar. Akan tetapi, dalam berburu kelelawar vampir tak hanya mengandalkan reseptor panas, lho. Mereka juga menggunakan indra penciuman, pendengaran, dan ekolokasi jarak dekat yang kuat dalam menemukan keberadaan mangsanya.
5. Laba-laba gladiator dan jaring jalanya

Laba-laba gladiator memiliki tampilan yang mirip tongkat dengan mata besar yang sangat sensitif terhadap cahaya. Mereka aktif emncari makan di siang hari di antara dedaunan pohon mereka bersembunyi untuk mengintai mangsanya. Meskipun namanya laba-laba gladiator (Deinopis), bukan berarti mereka suka cara berburu yang hanya mengandalkan kekuatan fisik. Mereka adalah laba-laba yang tekun dalam menangkap mangsanya menggunakan jaring yang dipintal khusus. Jaring yang dihasilkan oleh laba-laba gladiator dipegang dengan keempat kaki depan, kemudian dilemparkan ke arah mangsanya untuk dijebak.
Laba-laba ini akan secara aktif memanipulasi jaring dan menggunakan jaring tersebut, seperti jalan ikan untuk menangkap mangsa baik yang berjalan di ranting maupun yang sedang terbang.Saat serangga lewat, ia akan melemparkan jaring ke arah target dan melumpuhkannya dengan sangat presisi dan efektif. Apabila gagal dalam menangkap targetnya, maka jaring itu akan dibiarkan dimakan oleh hewan lain.
Nah, itu dia 5 trik cerdik yang dilakukan hewan dalam berburu mangsanya di alam liar. Mulai dari yang mengandalkan tingkat presisi dalam menembak mangsanya sampai gerakan unik yang dilakukan para hewan. Hal ini membuktikan bahwa strategi berburu di alam sangat beragam dan tak selalu tentang kekuatan fisik dalam bertarung memperoleh makanan.