5 Fakta Menarik Amphiprion, Genus Ikan yang Menghuni Anemon Laut

- Genus Amphiprion memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan anemon laut, diuntungkan karena bisa menjadikan anemon laut sebagai rumahnya dan kebal terhadap sengatan anemon laut.
- Ikan badut memiliki warna dan corak yang bervariasi, sering dijadikan hewan peliharaan, dan mudah untuk dipelihara oleh pemula.
- Genus Amphiprion dapat ditemukan di perairan Indonesia, termasuk hewan hermaprodit yang mampu berganti kelamin untuk memastikan eksistensinya tetap eksis dan tidak punah.
Area karang menjadi habitat yang sangat ideal bagi berbagai jenis ikan. Pasalnya, area kerang memang menyediakan banyak makanan, tempat bersembunyi, dan sangat ideal untuk bererpoduksi. Nah, salah satu ikan yang sering terlihat di area karang adalah ikan dari genus Amphiprion. Lebih lanjut, genus Amphiprion memiliki nama lain, yaitu ikan badut.
Nama tersebut disematkan karena ikan dari genus Amphiprion punya tubuh dengan warna yang mencolok, mirip seperti badut. Mereka termasuk ikan kecil, tidak berbahaya, dan memiliki hubungan simbiosis dengan anemon laut. Penyebarannya juga luas, bahkan ikan tersebut bisa ditemukan di Indonesia. Selain itu, genus Amphiprion juga punya banyak fakta unik yang beberapa diantaranya akan segera kita bahas.
1. Memiliki hubungan yang erat dengan anemon laut

Dilansir National Geographic, genus Amphiprion memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan anemon laut. Simbiosis mutualisme sendiri adalah hubungan antar dua makhluk hidup yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, Amphiprion diuntungkan karena bisa menjadikan anemon laut sebagai rumahnya. Sementara itu, anemon laut diuntungkan karena Amphiprion membantu mengusir pengganggu dan menyediakan makanan bagi anemon laut. Nah, makanan tersebut berupa parasit atau organisme kecil yang menempel di tubuh ikan ini. Uniknya, genus Amphiprion kebal terhadap sengatan anemon laut.
2. Sering dijadikan peliharaan karena warna dan coraknya

Hewan ini punya warna dan corak yang bervariasi, mirip seperti badut. Pertama, warna yang paling umum adalah warna jingga, hitam, dan kemerahan. Ia juga memiliki corak garis putih dan outline hitam di garis-garis tersebut. Namun, bentuk dan jumlah garis tersebut sangat bervariasi tergantung spesiesnya. Ukurannya cukup mungil dengan panjang maksimal sekitar 11 centimeter. Karena warna dan corak tersebut, ikan ini sering dijadikan hewan peliharaan. Dilansir LiveAquaria, perawatannya juga mudah sehingga ikan ini cocok dipelihara oleh pemula.
3. Dapat ditemukan di perairan Indonesia

Dilansir GBIF, genus Amphiprion dapat ditemukan di berbagai wilayah, mulai dari Afrika, Australia, Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, Thailand, Jepang, dan Cina. Secara umum, ikan ini lebih suka hidup di wilayah tropis yang bersuhu hangat. Karenanya, kamu akan kesulitan menemukannya di daerah dingin seperti Samudra Atlantik. Habitatnya sendiri mencakup daerah pesisir dan wilayah karang dengan kedalaman maksimal 15 meter. Nah, di Indonesia terdapat beberapa spesies Amphiprion, seperti Amphiprion ocellaris, Amphiprion polymnus, Amphiprion clarkii, Amphiprion percula, dan Amphiprion bicinctus.
4. Termasuk hewan hermapodit atau berkelamin ganda

Ikan ini merupakan hewan hermaprodit yang mampu berganti kelamin. Secara khusus, genus ini akan berganti kelamin dari jantan ke betina. Awalnya, individu jantan akan hidup bersama beberapa individu betina di satu anemon laut yang sama. Kemudian, laman Emperor Divers menjelaskan kalau individu jantan dominan akan berubah menjadi individu betina jika semua inidividu betina di anemon telah mati.
Jika diulik, kemampuan tersebut memiliki banyak manfaat. Pertama, dengan mengubah kelamin ikan ini bisa terus bereproduksi tanpa takut kehilangan individu betina. Kedua, karena semua Amphiprion terlahir sebagai individu jantan maka individu betina bisa terus kawin. Terakhir, dengan mengubah kelamin ikan ini bisa memastikan kalau spesiesnya tetap eksis dan tidak punah.
5. Beberapa spesies termasuk hewan terancam

Kebanyakan spesies ikan badut memang tidak terancam. Namun, ada beberapa spesies yang populasinya cukup mengkhawatirkan. Nah, mereka adalah Amphiprion mccullochi dan Amphiprion latezonatus. Pertama, A. mccullochi dikategorikan sebagai spesies yang rentan atau vulnerable. Kemudian A. latezonatus adalah spesies dengan kategori data deficient atau datanya tidak jelas.
Laman IUCN Red List menjelakan kalau populasi A. mccullochi terus menurun. Di sisi lain, populasi A. latezonatus tidak jelas dan tidak ada data konkrit. Tercatat, salah satu faktor yang mengancam populasi ikan ini adalah perubahan suhu secara ekstrem. Tak hanya itu, penyebaran yang sempit dan perburuan liar juga turut menyumbang penurunan populasi keduanya.
Tak cuma cantik dan berwarna cerah, genus Amphiprion juga punya banyak keunikan dan kemampuan yang gak biasa. Jadi, dari ikan ini kita belajar kalau ikan kecil bisa menyimpan berbagai hal yang gak terduga. Gak cuma itu, kita juga harus menjaga populasi genus Amphiprion. Pasalnya, eksistensi ikan ini sudah mulai terancam karena berbagai hal. Jadi, jangan usik, ganggu, atau rusak habitat ikan ini.