4 Fakta Bakteri Actinomycetes, si Bakteri Rayap Penghasil Antibiotik 

Actinomycetes adalah produsen utama antibiotik yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengobatan infeksi bakteri pada manusia dan hewan. Sejumlah besar antibiotik yang digunakan dalam praktek medis berasal dari actinomycetes.

Melansir International Journal Of Molecular Sciences beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh actinomycetes meliputi streptomisin, eritrimisin, tetrasisiklin, kloramfenikol dan vancomycin. Keberagaman senyawa antibiotik yang dihasilkan oleh actinomycetes digunakan untuk pengobatan berbagai jenis infeksi bakteri.

Salah satu ciri khas dari actinomycetes adalah bentuknya yang menyerupai jamur, dengan struktur hifa berbentuk benang. Hal ini membedakannya dari banyak bakteri lain yang umumnya memiliki bentuk bulat (kokus) atau batang (basil).  

Dijelaskan International Journal of Microbiology, Struktur berbentuk benang ini membantuk actinomycetes dalam penyebaran dan eksplorasi lingkungan serta dalam proses pertumbuhan dan reproduksi mereka. Mereka dapat membentuk jaringan hifa yang kompleks menyerupai jaringan jamur.

Actinomycetes adalah kelompok bakteri yang umumnya ditemukan di tanah. Dimana mereka memainkan peran penting dalam siklus nutrisi tanah dan proses dekomposisi bahan organik.

Berdasarkan informasi dari Microorganisms, kehadiran mereka dalam lingkungan tanah telah menjadi sumber penemuan antibiotik baru. Penelitian terus menunjukkan bahwa lingkungan tanah adalah tempat yang kaya akan keanekaragaman genetik actinomycetes memungkinkan penemuan senyawa antibiotik baru yang penting dalam pengembangan obat-obatan.

Beberapa Actinomycetes menjalin hubungan simbiotik yang unik dengan rayap. Mereka hidup dalam koloni rayap, membentuk asosiasi yang saling menguntungkan. Dalam hubungan ini, actinomycetes berperan sebagai penjaga kesehatan bagi koloni rayap dengan menghasilkan antibiotik yang efektif melawan infeksi dan penyakit. Antibiotik yang diproduksi oleh actinomycetes membantu melindungi rayap dari serangan patogen dan mikroorganisme berbahaya lainnya.

Berdasarkan informasi dari International Journal of Microbiology, dalam pertukaran, rayap memberikan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan actinomycetes. Ketergantungan ini menciptakan keseimbangan ekologi yang berkelanjutan didalam koloni rayap, serta memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang interaksi simbiotik antara mikroorganisme dalam ekosistem alam.

Dengan keunikan morfologinya serta kemampuannya untuk menghasilkan senyawa antibiotik, actinomycetes terus menjadi subjek penelitian yang menarik bagi ilmuwan. Sehingga dapat membawa inovasi dan penemuan baru yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, dan lingkungan.