Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Ilmiah Kehidupan Tersembunyi di Bawah Pasir Gurun Sahara

ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Hasan Almasi)
ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Hasan Almasi)
Intinya sih...
  • Kehidupan tersembunyi di Gurun Sahara bisa bertahan dalam kondisi ekstrem
  • Mikroorganisme termofilik mampu bertahan hidup dengan kelembaban minimal dan nutrisi anorganik
  • Sistem akuifer purba di bawah pasir menyimpan cadangan air besar yang mendukung kehidupan

Di balik kegersangan dan juga suhu ekstrem yang menyelimuti Gurun Sahara, ternyata tidak banyak yang tahu bahwa terdapat kehidupan tersembunyi yang bisa bertahan dalam kondisi ekstrem sekali pun. Kehidupan ini mungkin tidak selalu tampak di bagian permukaan, melainkan justru tersembunyi jauh di bawah lapisan pasir dan menjadikannya sebagai objek studi ilmiah yang menarik.

Gurun Sahara bukan hanya sekadar hamparan pasir luas yang terlihat gersang, melainkan juga merupakan ekosistem yang menyimpan berbagai proses adaptasi luar biasa dari makhluk hidup mikroskopis hingga mikroorganisme sekali pun. Simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini terkait kehidupan tersembunyi yang ada di bawah pasir Gurun Sahara yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang.

1. Terdapat mikroorganisme termofilik di bawah pasir

ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Baher Khairy)
ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Baher Khairy)

Para ilmuwan menemukan adanya mikroorganisme termofilik yang bisa bertahan hidup di bawah suhu tinggi pada lapisan pasir Gurun Sahara. Mikroorganisme tersebut ternyata dapat bertahan hidup dengan mengandalkan kelembaban minimal dan juga nutrisi yang diperolehnya dari senyawa anorganik yang tersimpan di dalam pasir.

Keberadaan mikroorganisme menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi di suhu ekstrem dan juga kekeringan yang cukup panjang. Bahkan, beberapa dari mikroorganisme tersebut juga berpotensi dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi, sebab dianggap memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap lingkungan ekstrem.

2. Serangga dan reptil bersembunyi di bawah pasir

ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/光曦 刘)
ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/光曦 刘)

Ada beberapa spesies serangga dan reptil, seperti tokek gurun, kalajengking, hingga semut perak Sahara yang justru memilih untuk beraktivitas di bawah pasir agar bisa menghindari panas yang ekstrem. Mereka biasanya akan menggunakan pasir sebagai pelindung thermal alami dan bisa saja muncul ke permukaan pada saat suhunya sudah mulai turun, khususnya pada saat malam hari tiba.

Adaptasi yang terjadi sangat memungkinkan hewan-hewan tersebut, seperti serangga dan reptil untuk bisa tetap aktif tanpa harus kehilangan banyak cairan tubuh akibat proses penguapan yang terjadi. Selain itu, struktur tubuh yang dimiliki oleh hewan tersebut dianggap telah berevolusi untuk memiliki kemampuan menggali dan bergerak dengan cepat di bawah lapisan pasir yang halus.

3. Akar dan tumbuhan tertanam sangat dalam

ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Leo_Visions)
ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Leo_Visions)

Walau mungkin permukaan gurun terlihat tandus, namun nyatanya banyak tumbuhan gurun, seperti pohon akasia dan juga rumput unta yang memiliki akar cukup dalam, bahkan bisa menembus hingga puluhan meter ke dalam tanah. Akar-akar tersebut berusaha untuk menemukan sumber air tersembunyi yang berada di lapisan bawah tanah, sehingga memungkinkan tanaman tersebut untuk bisa tumbuh dan berkembang dari kekeringan panjang.

Kemampuan akar ternyata dapat memengaruhi distribusi vegetasi yang ada di kawasan gurun, serta menciptakan adanya ekosistem mikro yang bisa mendukung kehidupan fauna tertentu. Hal ini juga menunjukkan bahwa tanah gurun bukanlah area mati, melainkan memiliki dinamika air dan juga nutrien di dalamnya yang cukup kompleks.

4. Air bawah tanah menjadi sumber kehidupan vital

ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Leo_Visions)
ilustrasi Gurun Sahara (unsplash.com/Leo_Visions)

Di bawah pasir Sahara ternyata terdapat adanya sistem akuifer purba yang justru menyimpan cadangan air cukup besar, seperti akuifer Nubian Sandstone yang membentang hingga ke beberapa negara Afrika Utara. Lokasi tersebut dianggap menjadi sumber utama bagi Oasis dan juga memungkinkan kehidupan hewan, manusia, hingga tumbuhan untuk terus berkembang, meski dalam kondisi yang ekstrem.

Pemanfaatan air di bawah tanah ternyata sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu oleh masyarakat lokal melalui adanya sistem irigasi tradisional,. Fakta ini seolah menunjukkan bahwa keberadaan air tersembunyi di bawah pasir merupakan kunci bertahannya peradaban kuno dan juga modern di kawasan dan sekitar gurun.

Kehidupan di bawah pasir Gurun Sahara ternyata membuktikan bahwa alam memiliki caranya tersendiri untuk beradaptasi, bahkan dalam kondisi yang ekstrem sekali pun. Penemuan-penemuan ilmiah tersebut bukan hanya menambah wawasan, namun juga membuka peluang untuk menerapkan pengetahuan tersebut di berbagai bidang yang ada. Gurun ternyata bukan hanya padang kosong, melainkan merupakan laboratorium kehidupan yang luar biasa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us