4 Fakta Mitten China, Kepiting yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Sesuai namanya, kepiting mitten china berasal dari China di mana rumah asli mereka di sungai Yangtze. Mereka juga ditemukan di luar China seperti Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Eropa: Rusia, Finlandia, Swedia, Rusia, Polandia, Jerman, Republik Ceko, Belanda, Inggris dan Prancis serta laut Kuning.
Habitat disukai mitten china adalah sungai di pedalaman, air payau, muara dan sawah di tepi laut. Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di air tawar dan pergi ke laut untuk berkembang biak. Kepiting dewasa cenderung membangun liang di tepi sungai dan tanggul.
Kepiting mitten china dibawa ke Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan melalui kapal-kapal komersial. Selain itu, diekspor ke luar China untuk jadi umpan, makanan untuk sapi dan ikan, pupuk pertanian dan bahan untuk produksi kosmetik.
Di Jerman, sejumlah kepiting mitten china meninggalkan air pada malam hari untuk berkeliaran di jalan dan masuk ke rumah. Di Amerika Serikat, kepiting ini ditemukan di jalan, halaman rumah, kolam renang bahkan landasan pacu bandara. Simak fakta kepiting mitten china selengkapnya.
1. Ciri fisik kepiting mitten china

Mereka memiliki karapas (cangkang atas) yang halus dan bundar dengan lebar maksimal 3 inci, Kakinya lebih panjang daripada lebar karapas. Dilengkapi 4 duri lateral di setiap sisi karapas. Warnanya bervariasi dari oranye kecoklatan hingga coklat kehijauan.
Ukuran kepiting muda memiliki ciri yang sama, namun beberapa kepiting tidak mempunyai rambut atau sedikit rambut. Ciri khas kepiting ini adalah diselubungi bercak-cak bulu gelap yang rapat pada capitnya. Tubuh mitten china seukuran telapak tangan manusia dan terdapat 8 kaki dengan ujung yang tajam, dilansir Wildlife.ca.
2.Sistem perkawinan

Mengutip Animalia bio, kepiting mitten china awalnya merupakan organisme air tawar. Pada Agustus biasanya naluri seksualnya bangkit dan mulai bermigrasi menuju laut sekaligus menjauh dari tempat makannya. Selama migrasi ini, sang kepiting mencapai masa pubertas dan mengembangkan organ seksualnya.
Kepiting jantan lebih dulu menuju perairan payau sepanjang musim dingin dan tinggal di sana, sementara si betina akan tiba ke tempat yang sama setelah jantan. Setelah keduanya bertemu perkawinan dimulai. Hasilnya telur-telur betina dilekatkan pada perut betina. Setelah itu betina pergi menuju muara sungai.
Tahap selanjutnya adalah muncul larva sebagai bentuk evolusi dari telur selama musim panas. Para larva tersebut akan mengapung dan hanyut di perairan payau. Megalopa adalah tahap hidup selanjutnya memiliki panjang hingga 4 mm. Megalopa kemudian bertransformasi menjadi kepiting mitten kecil di mana memilih hidup di air tawar.
3.Dampak negatif dari mitten china

Kepiting mitten china berpotensi menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia, Sebab, kepiting ini menjadi inang cacing paru-paru oriental. Jadi, manusia dapat terinfeksi cacing ini jika memakan kepiting mitten secara mentah dan dimasak dengan tidak benar, terang Wsg.washington.edu.
Kehadiran mitten china di luar habitat aslinya sangat meresahkan. Contoh di Jerman, kepiting ini merusak jaring ikan, melukai spesies ikan dan merusak bendungan menyebabkan kerugian hingga 80 juta euro. Di Amerika Serikat, kepiting ini mencuri umpan, merusak jaring ikan dan bersaing dengan spesies lain untuk mendapatkan udang kerang.
4.Kemampuan bertahan hidupnya luar biasa

Dilansir Kids kiddle, kepiting ini dapat bertahan hidup di habitat perairan yang terkontaminasi. Mereka juga dapat menyerap logam berat seperti cadmium dan merkuri serta dapat beradaptasi dalam berbagai suhu. Kepiting miiten china dapat bergerak cepat walau terhalangi oleh bendungan atau penghalang lain.
Kata mitten dalam bahasa Indonesia artinya sarung tangan. Senada karena capit sang kepiting menyerupai sarung tangan. Kepiting mitten china adalah omnivora yang memangsa cacing, kerang, siput, krustasea kecil dan berbagai ikan.