Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ani, Kota Seribu Gereja yang Hilang di Perbatasan

Ani Cathedral South front from distance
Ani Cathedral South front from distance (commons.wikimedia.org/Dosseman)
Intinya sih...
  • Ani, kota megah dengan 1001 gereja, pernah menjadi ibu kota Kerajaan Armenia yang makmur pada abad ke-10.
  • Kota ini dijuluki "City of 1001 Churches" karena memiliki banyak gereja dan biara megah dengan arsitektur religius yang luar biasa.
  • Setelah hancur akibat perang dan gempa bumi, Ani terlupakan selama hampir 600 tahun sebelum akhirnya masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2016.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayangkan sebuah kota megah dengan ratusan menara gereja yang menjulang di atas lembah berbatu, kini berdiri dalam kesunyian di perbatasan Turki dan Armenia. Itulah Ani, kota kuno yang pernah menjadi pusat peradaban besar namun kini hanya menyisakan reruntuhan. Meski sunyi, jejak sejarahnya masih berbicara lantang tentang kejayaan masa lalu.

Kota ini dulu menjadi ibu kota Kerajaan Armenia pada abad ke-10 dan terkenal dengan arsitektur religius yang luar biasa. Karena memiliki begitu banyak tempat ibadah, Ani dijuluki "City of 1001 Churches." Kini, sisa-sisa dinding batu, katedral megah, dan bentengnya menjadi saksi bisu peradaban yang hilang ditelan waktu. Berikut 5 fakta menarik kota seribu gereja ini.

1. Pernah jadi ibukota kerajaan Armenia yang makmur

Kota Ani Ibu Kota Armenia di tahun 992 M
kota Ani Ibu Kota Armenia di tahun 992 M (kulturenvanteri.com)

Pada abad ke-10, Ani adalah pusat politik dan budaya dari Kerajaan Bagratid Armenia. Dilansir iranicaonline.org, kota ini berkembang pesat karena letaknya strategis di jalur perdagangan antara Bizantium dan Persia. Saat itu, Ani memiliki populasi lebih dari 100.000 jiwa—jumlah besar untuk masanya.

Kekayaannya tampak dari arsitektur megah dan jalanan batu yang teratur. Ani juga dikenal dengan sistem pertahanannya yang kuat, lengkap dengan dinding ganda yang mengelilingi kota. Tak heran bila Ani dijuluki "Permata Kaukasus" oleh para pedagang yang melintasinya.

2. Dijuluki kota seribu gereja

Cathedral of Ani
cathedral of Ani (commons.wikimedia.org/Charles Texier)

Ani terkenal karena memiliki begitu banyak gereja dan biara dalam wilayah kecil. ArchDaily menyebut bahwa banyak di antaranya dibangun oleh bangsawan Armenia untuk menunjukkan kekuasaan dan kesalehan. Katedral Ani yang megah, hasil karya arsitek terkenal Trdat, menjadi simbol kejayaan arsitektur Armenia abad pertengahan.

Selain Katedral Ani, ada juga Gereja St. Gregory dan Gereja Red Church yang berdiri megah meski sebagian runtuh. Setiap bangunannya punya gaya ukiran batu yang khas dan kubah menjulang yang masih terlihat gagah hingga kini. Reruntuhan ini membuat Ani disebut-sebut sebagai "museum arsitektur Kristen terbuka."

3. Dihancurkan perang dan gempa besar

The church of St. Gregory of the Abughamrents in Ani
the church of St. Gregory of the Abughamrents in Ani (commons.wikimedia.org/Ego)

Kejayaan Ani berakhir tragis setelah serangkaian invasi dan bencana alam. World History Encyclopedia menginformasikan bahwa pada abad ke-11, kota ini direbut oleh Bizantium, lalu oleh bangsa Seljuk, Mongol, hingga akhirnya hancur akibat gempa bumi besar pada tahun 1319. Sejak itu, banyak penduduk meninggalkan kota dan membiarkannya terbengkalai.

Meski berkali-kali hancur, reruntuhan Ani masih menunjukkan bekas peradaban yang sangat maju. Dinding pertahanan, jembatan batu, dan ukiran gereja menunjukkan tingkat keahlian yang tinggi. Kini, pengunjung bisa melihat bagaimana sejarah, peperangan, dan alam bersatu membentuk lanskap yang menggetarkan hati.

4. Sempat hilang dari peta dunia selama berabad-abad

Bridge in Ani
bridge in Ani (commons.wikimedia.org/Ben Men Lyun)

Setelah kejatuhannya, Ani benar-benar terlupakan selama hampir 600 tahun. Dilansir Heritage Daily, letak kota Ani berada di wilayah perbatasan yang sering berkonflik membuat kota ini sulit dijangkau oleh dunia luar. Bahkan peta abad ke-18 dan ke-19 banyak yang tidak mencantumkannya sama sekali.

Baru pada awal abad ke-20, arkeolog Rusia dan Armenia mulai menggali kembali situs ini. Mereka menemukan ratusan struktur keagamaan dan sisa permukiman yang luar biasa. Penemuan itu mengembalikan Ani ke peta dunia sebagai salah satu kota arkeologis terpenting di Timur Tengah.

5. Kini jadi situs warisan dunia UNESCO

 Cathedral of Ani
cathedral of Ani (commons.wikimedia.org/Antonio)

Pada tahun 2016, Ani resmi masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Dilansir UNESCO World Heritage Centre, pengakuan ini menandai pentingnya Ani tidak hanya bagi sejarah Armenia, tapi juga bagi peradaban dunia. Pemerintah Turki kini berupaya menjaga situs ini dengan program konservasi internasional.

Kini, wisatawan dari seluruh dunia datang untuk menyaksikan keindahan dan kesunyian kota Ani. Dari kejauhan, gereja-gereja tua dan tembok kota berdiri gagah di tengah padang tandus yang tenang. Pemandangan itu seolah mengajak siapa pun untuk merenungi betapa besar kisah yang bisa tersimpan dalam keheningan.

Kota Ani adalah bukti bahwa kejayaan bisa hilang, tapi jejak sejarah tak pernah benar-benar lenyap. Reruntuhan gereja, dinding batu, dan lembah keringnya menyimpan cerita tentang iman, perang, dan waktu. Di antara bisu batu-batu tua itu, kota Ani tetap berbisik—mengingatkan kita pada kebesaran peradaban manusia yang kini hanya tinggal kenangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Rahasia Genetika yang Membuat Kucing Oren Sangat Spesial

22 Okt 2025, 14:49 WIBScience