Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Black-tailed Jackrabbit, Mampu Melompat Sejauh 3 Meter

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Dcrjsr)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Dcrjsr)

Black-tailed jackrabbit, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Lepus californicus, adalah salah satu spesies kelinci yang hidup di padang rumput dan gurun, terutama di wilayah barat Amerika Utara. Kelinci ini memiliki telinga yang panjang dan ekornya berwarna hitam, yang membedakannya dari spesies kelinci lain. Mereka juga mampu berlari dengan kecepatan mencapai 64 km/jam, dan memiliki penglihatan yang sangat baik.

Dikenal sebagai hewan nokturnal, black-tailed jackrabbit menghabiskan waktunya hanya untuk mencari makanan. Biasanya, pola makannya terdiri dari banyak jenis tumbuhan, termasuk rumput, daun, dan semak-semak. Dalam kondisi tertentu, kelinci ini dapat mengubah pola makannya sesuai dengan ketersediaan makanan di lingkungannya. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menariknya.

1. Ciri fisik dan habitat

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/James Marvin Phelps)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/James Marvin Phelps)

Black-tailed jackrabbit memiliki telinga yang panjang, ukurannya bisa mencapai 15 cm. Fitur fisik ini tidak hanya membantunya untuk mendengar dengan lebih baik, namun juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Bulu mereka terdiri dari kombinasi warna abu-abu dan cokelat, yang memberikan kemampuan kamuflase yang sangat baik di lingkungan gurun. Ekor hitamnya yang khas juga menambah daya tarik visual tersendiri.

Black-tailed jackrabbit umumnya ditemukan di daerah kering di Amerika Utara. Mereka lebih suka tinggal di padang rumput terbuka dan gurun sagebrush. Mereka berkembang biak di tempat-tempat yang memungkinkannya terhindar dari predator.

Dengan kaki belakang yang juga kuat, black-tailed jackrabbit mampu berlari dengan cepat. Mereka mampu mencapai kecepatan hingga 64 km/jam saat melintasi habitatnya. Sarang kelinci ini biasanya terletak di cekungan dangkal yang berada di tanah, dan sering kali dilapisi dengan rumput atau vegetasi lain untuk memberikan perlindungan. Strategi ini sederhana, namun sangat efektif untuk melindungi diri dari ancaman predator.

2. Pola makan dan perilaku

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Jessie Eastland)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Jessie Eastland)

Black-tailed jackrabbit merupakan hewan herbivora yang mengonsumsi berbagai jenis rumput, semanggi, dan semak-semak sebagai makanan utamanya. Karena memiliki gigi yang kuat, mereka mampu menggiling bahan tanaman yang keras dengan efisien. Pola makan kelinci ini bisa berubah-ubah tergantung musim. Mereka biasanya aktif pada waktu fajar dan senja. Bukan tanpa alasan, perilaku ini justru membantu mereka menghindari predator saat mencari makanan.

Ketika merasa terancam, black-tailed jackrabbit dapat berlari dengan kecepatan luar biasa hingga mencapai 64 km/jam—sebagaimana yang telah diulas. Telinga panjang mereka tidak hanya berfungsi untuk mendengar dengan baik, namun juga membantunya untuk mengatur suhu tubuh. Selain itu, mereka sering menggunakan kaki belakangnya untuk bergerak secara zig-zag dengan cepat saat melarikan diri dari bahaya. Perilaku gesit ini sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka di alam liar, di mana berbagai ancaman selalu mengintai.

3. Reproduksi dan siklus hidup

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Jessie Eastland)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Jessie Eastland)

Proses perkembangbiakan kelinci ini biasanya dimulai pada akhir musim dingin, dan dapat berlangsung hingga awal musim panas. Selama periode ini, pejantan melakukan berbagai atraksi guna menarik perhatian betina. Seekor betina dapat melahirkan beberapa kali dalam satu musim. Setelah selesainya masa kehamilan selama 42 hari, sang betina akan melahirkan 1 hingga 5 anak yang disebut “leveret”. Anak-anak ini lahir dengan bulu yang sudah lengkap dan mata yang terbuka, sehingga mereka siap untuk menghadapi lingkungan sekitarnya.

Saat mencari makanan, sang induk meninggalkan leveret di sarang dangkal untuk sementara waktu. Menariknya, leveret tumbuh dengan cepat dan dapat mandiri hanya dalam waktu 3 minggu. Kecepatan perkembangan dan pertumbuhan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka di alam liar. Hal ini penting mengingat banyaknya predator yang berkeliaran untuk mencari mangsa. Dengan demikian, adaptasi ini membantu black-tailed jackrabbit untuk bertahan hidup dalam kondisi yang menantang.

4. Interaksinya dengan manusia dan hewan lain

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Greg Schechter)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Greg Schechter)

Black-tailed jackrabbit sering kali berada dalam situasi yang sulit karena adanya pengaruh aktivitas manusia. Dengan semakin meluasnya pembangunan kota, habitat mereka sering kali terganggu, sehingga mengakibatkan perubahan perilaku yang signifikan. Mereka menjadi lebih berani untuk mencari makanan di sekitar permukiman manusia. Meskipun kelinci ini lebih aktif di malam hari, mereka tidak jarang muncul di siang hari ketika makanan tersedia dalam jumlah banyak. Para tukang kebun kerap memandang kelinci ini sebagai hama karena ketertarikan mereka pada sayuran dan daun hijau yang segar.

Interaksi antara black-tailed jackrabbit dengan hewan lain bisa bersifat baik dan buruk. Mereka berbagi lingkungan dengan berbagai spesies, namun mereka harus tetap waspada terhadap predator seperti anjing hutan dan elang. Menariknya, kelinci ini telah mengembangkan kecepatan dan kelincahan yang menjadi kunci untuk bertahan hidup. Di beberapa wilayah, mereka memiliki peran penting dalam ekosistem dengan menjadi mangsa bagi karnivora yang lebih besar dan juga membantu menyebarkan benih tanaman melalui kebiasaan merumputnya.

5. Keunikan black-tailed jackrabbit

black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Dcrjsr)
black-tailed jackrabbit (commons.wikimedia.org/Dcrjsr)

Black-tailed jackrabbit memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya unik. Salah satu yang paling terlihat adalah telinganya yang panjang, yang bisa mencapai 12 cm. Telinga ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan mendeteksi keberadaan predator. Selain itu, kelinci ini juga dikenal sebagai pelompat yang sangat terampil. Mereka mampu melompat sejauh 3 meter dalam satu lompatan, sehingga membuatnya sulit ditangkap oleh predator.

Kecepatan black-tailed jackrabbit juga patut diapresiasi, karena mereka dapat berlari dengan kecepatan hingga 40 mil per jam atau 64 km/jam saat melarikan diri dari bahaya. Meskipun memiliki kecenderungan untuk menyendiri, kelinci ini akan berkumpul saat musim kawin atau ketika makanan tersedia secara melimpah. Peran mereka dalam ekosistem juga sangat penting, menyediakan dirinya sebagai makanan bagi hewan karnivora.

Dengan demikian, keunikan black-tailed jackrabbit juga semata-mata memiliki fungsi tertentu. Memiliki telinga yang panjang dan kemampuan melompat jauh adalah bentuk adaptasinya demi bertahan hidup di habitatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ali Akbar Mhd
EditorAli Akbar Mhd
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Walik Kepala Ungu, Burung Merpati dengan Warna Unik!

14 Okt 2025, 21:44 WIBScience