Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Britannic, Kembaran Titanic yang Juga Tenggelam di Lautan

potret HMHS (His Majesty's Hospital Ship) Britannic ketika sedang kembali ke Inggris (commons.wikimedia.org/Public domain))
potret HMHS (His Majesty's Hospital Ship) Britannic ketika sedang kembali ke Inggris (commons.wikimedia.org/Public domain))

Berita tragis mengenai hancurnya kapal selam Titan yang dioperasikan oleh perusahaan OceanGate Expeditions ketika mengunjungi  bangkai kapal Titanic turut mengekspos kembali kisah tragis tenggelamnya Titanic yang merupakan kapal penumpang terbesar pada masanya. Kisah tenggelamnya Titanic memang sangat terkenal namun mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Titanic memiliki saudara kembar (sister ship) dengan ukuran dan bentuk yang hampir identik yaitu Brittanic yang juga memiliki nasib serupa.

Dilansir Theguardian, Britannic merupakan kapal ketiga dari kapal kelas Olympic yang dibangun oleh perusahaan pelayaran White Star Line. Terdapat tiga buah kapal di kelas ini yaitu: Olympic (diluncurkan tahun 1910), Titanic (diluncurkan tahun 1911) dan Britannic (diluncurkan tahun 1914). Ketiga kapal dengan ukuran raksasa pada masanya tersebut merupakan salah satu lambang ukuran kemewahan dan kenyamanan dalam perjalanan laut melintasi samudra.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Britannic, kapal kembaran Titanic yang akhirnya tidak pernah menjadi kapal penumpang ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Memiliki bobot yang lebih berat dari Titanic

gambaran artis Britannic dalam livery perusahaan pelayaran White Star Line (commons.wikimedia.org/Frederic Logghe)
gambaran artis Britannic dalam livery perusahaan pelayaran White Star Line (commons.wikimedia.org/Frederic Logghe)

Dilansir Britannica, Britannic merupakan kapal penumpang yang dibuat oleh perusahaan pembuat kapal di Belfast, Irlandia, Harland and Wolff sebagai bagian dari kelas kapal mewah trans-Atlantik bersama Olympic dan Titanic. Kapal-kapal tersebut dibuat untuk perusahaan pelayaran White Star Line dan didesain untuk kemewahan dan kenyamanan dibandingkan dengan kecepatan. Di tahun 1907, perusahaan pelayaran White Star Line sebenarnya hanya akan membangun dua buah kapal saja yaitu: Olympic dan Titanic.

Rencana pembangunan Britannic sebagai kapal ketiga di kelas Olympic ditambahkan kemudian sebagai kapal yang lebih besar dan lebih mewah dari kedua kapal sister ship-nya. Ketika selesai dibangun, secara teknis Britannic memiliki panjang sekitar 269 m dengan bobot (gross registered) 48,157 ton yang lebih berat dari bobot Titanic (46,328 ton). Dilansir Titanicbelfast, Britannic merupakan kapal buatan Inggris terbesar pada waktu peluncurannya di tahun 1914 dan memegang rekor hingga kehadiran kapal Queen Mary di tahun 1936.

2. Dibangun dengan fitur keselamatan tambahan untuk keamanannya berlayar.

potret Britannic menjelang peluncurannya di galangan kapal di Belfast, Irlandia pada tahun 1914 (commons.wikimedia.org/Robert Welch)
potret Britannic menjelang peluncurannya di galangan kapal di Belfast, Irlandia pada tahun 1914 (commons.wikimedia.org/Robert Welch)

Dilansir Titanicbelfast, setelah peristiwa tragis tenggelamnya Titanic di tahun 1912 yang merenggut sekitar 1.500 korban jiwa, konstruksi Britannic dimodifikasi dan didesain ulang dengan berbagai macam fitur untuk meningkatkan keselamatan dalam pelayaran. Salah satu yang menonjol adalah dengan penambahan jumlah sekoci (lifeboat) untuk kapal. Sebagaimana diketahui salah satu faktor yang menyebabkan korban Titanic begitu besar adalah karena kurangnya sekoci bahkan hanya untuk setengah dari jumlah penumpangnya.

Selain itu dilakukan peningkatan kualitas pada ruang kedap airnya dengan fitur yang memungkinkan setiap bagian dapat diisolasi dengan bagian lainnya ketika terjadi kecelakaan atau kebocoran di lambung kapal. Setelah konstruksi badan kapal didesain ulang dan penambahan sejumlah fitur keselamatan, kapal diluncurkan pada bulan Februari 1914. Meskipun konstruksi Britannic lebih kuat dan memiliki fitur keselamatan yang lebih banyak dari Titanic sudah tidak ada lagi klaim dari pembuatnya ataupun perusahaan pelayaran yang menyebutkan kapal yang tidak bisa tenggelam.

3. Diubah menjadi kapal rumah sakit di era Perang Dunia I

Kapal Britannic setelah diubah menjadi kapal rumah sakit di era Perang Dunia I (commons.wikimedia.org/Allan.C. Green)
Kapal Britannic setelah diubah menjadi kapal rumah sakit di era Perang Dunia I (commons.wikimedia.org/Allan.C. Green)

Salah satu fakta menarik dari Britannic adalah ia tidak pernah menjadi kapal penumpang komersial mewah perusahaan pelayaran White Star Line sebagaimana dua saudaranya Olympic dan Titanic. Dilansir Britannica, setelah peluncurannya di tahun 1914, Britannic dijadwalkan untuk melakoni pelayaran komersial perdananya di tahun 1915 namun dengan pecahnya Perang Dunia I di tahun 1914, Britannic diminta untuk diubah menjadi kapal rumah sakit terapung, sehingga nama resminya menjadi HMHS (His Majesty's Hospital Ship) Britannic.

Pada tanggal 23 Desember 1915, Britannic melakukan pelayaran perdananya sebagai kapal rumah sakit, berlayar dari Liverpool Inggris ke pulau Yunani Lemnos, melalui Naples. Setelah mengumpulkan banyak korban perang, kapal berangkat ke Southampton, Inggris dan tiba di sana pada tanggal 9 Januari 1916. Dilansir BBC, ketika diubah menjadi kapal rumah sakit, sejumlah ornamen pahatan dan ukiran mewah kapal Britannic dicopot dari kapal dan pada tahun 2019 terdapat informasi mengenai dua ornamennya yang dilelang dan laku hingga EUR 301,000 atau sekitar Rp. 4,9 miliar lebih dengan kurs saat ini.

4. Tenggelam karena terkena ranjau laut di tahun  1916

ilustrasi tenggelamnya HMHS Britannic di tahun 1916 (commons.wikimedia.org/Zm05gamer)
ilustrasi tenggelamnya HMHS Britannic di tahun 1916 (commons.wikimedia.org/Zm05gamer)

Malang tak dapat ditolak ketika Britannic akhirnya tenggelam di tahun 1916, dilansir Dailymail, pada perjalanan keenamnya melalui Laut Aegea pada tanggal 21 November 1916 untuk menjemput tentara yang terluka dari Timur Tengah, Britannic menabrak ranjau laut yang ditebar sebelumnya oleh armada U-boat AL Jerman. Air laut segera memasuki kapal dari sebuah lubang di lambung dan lubang ventilasi yang dengan cepat membuat kapal miring ke sisi kanan.

Salah satu perbaikan yang dilakukan Britannic setelah bencana Titanic adalah jumlah dan kemampuan penanganan sekocinya, namun dalam peristiwa tersebut sejumlah sekoci diturunkan terlalu cepat hingga talinya tertambat dengan baling-baling kapal yang masih berputar sehingga menyebabkan dua buah sekoci terkena putaran baling-baling dan menewaskan sejumlah penumpangnya.

Dengan kerusakan akibat ranjau tersebut Britannic tenggelam ke dasar lautan hanya dalam waktu 1 jam dan itu lebih cepat dari waktu tenggelamnya Titanic yang berkisar sekitar 2 jam 40 menit. Dalam peristiwa tenggelamnya Britannic sekitar 30 orang tewas dan lebih dari 1.030 orang selamat. Jumlah sekoci yang memadai, kecepatan pertolongan dan wilayah lautan yang lebih hangat dibandingkan Atlantik menjadi faktor kunci banyaknya korban yang berhasil diselamatkan meski Britannic tenggelam jauh lebih cepat dibandingkan dengan Titanic.

5. Bangkai kapalnya masih bertahan di bawah laut dan menjadi tempat ekspedisi penelitian

kartu pos yang menggambarkan Britannic (commons.wikimedia.org/Frederic Logghe)
kartu pos yang menggambarkan Britannic (commons.wikimedia.org/Frederic Logghe)

Dilansir Theguardian, bangkai kapal Britannic ditemukan pada tahun 1975 oleh peneliti lautan bernama Jacques Cousteau dan timnya di kedalaman sekitar 122 m di bawah permukaan laut. Setelahnya sejumlah penelitian telah dilakukan terhadap bangkai kapal tersebut, dari sejumlah pengamatan yang dilakukan, dibandingkan dengan bangkai Titanic, bangkai Britannic akan lebih bertahan dan utuh karena dia berada di perairan hangat dibandingkan dengan Titanic yang tenggelam di perairan dingin. Diperkirakan bangkai Titanic akan hancur secara lebih cepat karena dimakan oleh bakteri pemakan besi.

Karena hal tersebut, dalam beberapa ratus tahun ke depan bangkai Titanic mungkin akan hilang sama sekali. Britannic yang memiliki kisahnya sendiri yang juga layak diceritakan seringkali tertutupi oleh kisah Titanic. Dilansir Dailymail, otoritas Yunani akan memberikan akses yang lebih luas kepada penyelam laut dalam yang bersertifikasi untuk menjelajahi bangkai kapal Britannic. Sebagaimana diketahui bangkai Britannic berada di kedalaman sekitar 122 m yang masih mungkin dijangkau oleh para penyelam laut dalam profesional dengan peralatan yang memadai.

Dilansir Britannica, dari ketiga kapal di kelas Olympic tersebut hanya Olympic saja yang beruntung dan berhasil melakoni perannya sebagai kapal penumpang mewah yang menyeberangi Atlantik dan berkompetisi dengan kapal-kapal besar lainnya sejak tahun 1911 hingga tahun 1935. Nama Britannic kembali digunakan pada tahun 1930 oleh perusahaan pelayaran White Star Line untuk kapalnya MV Britannic yang digerakkan oleh mesin motor (motor-driven vessel). Kapal tersebut merupakan kapal terakhir yang mengibarkan bendera perusahaan pelayaran White Star Line ketika pensiun di tahun 1960.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai kisah salah satu kapal besar kembaran Titanic, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us