5 Fakta Burano, Pulau Renda Seribu Warna

Laguna Venesia memiliki banyak pulau-pulau indah dan Pulau Burano adalah salah satunya. Pulau yang berada di timur laut Venesia ini merupakan serangkaian pulau yang terdiri dari empat pulau, dihubungkan dengan jembatan kecil sebagai akses dari satu pulau ke pulau lainnya. Pulau Burano juga merupakan bagian dari Kotamadya Venesia yang terhubung dengan jalur Canale Bisatto, Canale Carbonera, dan Scomenzera San Giacomo. Saat ini, Burano dihuni sekitar 3000 penduduk, sementara jumlah total penduduk Venesia dan pulau-pulaunya sekitar 60.000 jiwa.
Pulau Burano terkenal dengan kerajinan renda asli buatan tangan. Hebatnya, masyarakat Burano berhasil mempertahankan tradisi pembuatan renda yang ada sejak abad ke-16. Hal lain yang membuat Burano terkenal adalah rumah-rumah yang ada di pulau tersebut dicat dengan warna-warni yang beragam, sehingga dengan keindahan tersebut Pulau Burano berhasil menarik banyak wisatawan untuk datang dan melihat langsung keindahan yang dimiliki pulau ini. Selain itu, waktu yang ditempuh untuk mengunjungi Pulau Burano hanya sekitar 40 menit dengan menaiki bus air jalur 12 dari Venesia menuju Burano.
Yuk, simak fakta tentang Pulau Burano berikut ini!
1. Terkenal dengan pembuatan renda yang mendunia

Dilansir Britannica, pada abad ke-16 pembuatan renda dikembangkan di Burano, khususnya renda yang dikenal dengan nama Punto. Renda tersebut diproduksi hingga akhir abad ke-18. Saat industri renda mati, sebuah sekolah pembuatan renda didirikan tahun 1872. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghidupkan kembali industri pembuatan renda dan menanggulangi kemiskinan setempat, sehingga Burano menjadi salah satu pusat pembuatan renda tangan terakhir yang masih bertahan hingga kini.
Selain itu, pekerjaan menjahit renda membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, bahkan setiap wanita mengkhususkan diri pada satu jahitan. Dikarenakan terdapat beberapa jahitan dalam satu renda, setiap bagian harus dipindah-pindahkan dari satu wanita ke wanita lain untuk diselesaikan. Satu hiasan tengah renda buatan tangan untuk taplak meja membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk dibuat. Hal tersebut menunjukkan betapa rumitnya proses pembuatan renda yang menghasilkan buatan renda yang indah dan berhasil mendunia.
2.Museo del Merletto merupakan museum sejarah renda di Burano
Museum Renda Burano merupakan sebuah museum yang memperlihatkan tradisi dan sejarah pembuatan renda di Pulau Burano serta memperlihatkan bagaimana renda dulunya menjadi ekspor global terbesar di pulau tersebut. Museum ini terletak di bangunan bersejarah Piazza Galuppi Burano, yang dahulunya merupakan lokasi Sekolah Renda di Burano yang terkenal dari tahun 1872 hingga 1970. Menurut laman Isola di Burano, pada tahun 1978 administrasi publik Venesia yang terdiri dari Dewan Kota, Pemerintah Provinsi, Kamar Dagang, dan Dewan Pariwisata bergabung dengan Yayasan Andriana Marcello dalam “Konsorsium Renda Burano”. Hal tersebut menjadi awal dari kampanye untuk menghidupkan kembali dan mengevaluasi kembali seni renda di Burano. Arsip Sekolah Renda Burano yang penuh dengan dokumen dan gambar penting, ditata ulang dan dikatalogkan. Bangunan bersejarah itu direstrukturisasi dan diubah menjadi tempat pameran. Hal itu menjadi awal terbentuknya Museum Renda Burano.
Dilansir Walk of Italy, Museo del Merletto merupakan sebuah museum dengan koleksi beberapa contoh renda abad ke-16 dan ke-17 yang menakjubkan. Museum Renda Burano memamerkan lebih dari 100 potong renda dan bukti-bukti produksi renda yang berasal dari abad ke-16. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat penyimpanan berbagai benda, termasuk gaun berenda indah yang dikenakan oleh Ratu Margherita dan Jackie Kennedy dari Italia pada akhir abad ke-19. Dengan merinci sejarah panjang Burano dalam pembuatan renda, Museo del Merletto menghidupkan kisah para pembuat renda lokal di Pulau Burano.
3.Gereja San Martino Vescovo bangunan yang menyimpan kekayaan seni dan sejarah

San Martino adalah gereja Katolik Roma abad ke-16 yang terletak di Burano, sebuah pulau di kota Venesia, wilayah Veneto, Italia. Gereja ini didirikan pada tahun 959 M dari komunitas biara Benediktin wanita dan dibangun kembali beberapa kali. Dilansir Meeting Venice, gereja ini mengambil bentuk aslinya antara abad ke-16 dan ke-17 serta ditahbiskan kembali pada tanggal 29 Oktober 1645 oleh uskup Torcello, Marco Antonio Martinengo. Gereja yang terletak di Piazza Galuppi ini merupakan gereja terpenting di Burano dan juga satu-satunya yang masih tersisa saat ini. Selain itu, dilansir Venetiana, gereja yang bersejarah ini menyimpan berbagai karya seni berharga, termasuk "Penyaliban" karya Giambattista Tiepolo, yang berasal dari sekitar tahun 1725. Dalam gereja yang megah ini juga menyimpan relik tiga orang kudus yaitu, Sant'Albano, San Domenico, dan Sant'Orso, serta kelahiran Andrea Fortebasso dan patung Madonna.
Dari segi bangunan, gereja ini terbuat dari batu bata dengan beberapa hiasan marmer. Tampak dari luar gereja ini tidak memiliki pintu masuk utama. Pintu masuk gereja ini terletak di bagian samping dan pintunya bergaya Renaisans. Bagian dalamnya bergaya Lombard-baroque serta memiliki peta salib latin yang indah dan memukau.
4. Pulau yang memiliki bangunan rumah khas berwarna-warni

Pemandangan rumah warna-warni menjadi ciri utama Pulau Burano. Dilansir Visit Venice Italy, warna-warna rumah yang berada di Burano berubah seiring waktu dan tidak secemerlang satu atau dua abad yang lalu. Dahulu, pilihan warna lebih terbatas, tetapi pada saat itu pigmen yang digunakan adalah mineral dan non-organik. Warna utamanya adalah oker kuning dan oker merah. Lalu, sejak tahun 1870 muncul warna biru Prusia pada fasad rumah-rumah di Burano.
Burano telah menjadi salah satu pulau yang banyak dikunjungi wisatawan karena rumah-rumahnya yang berwarna-warni. Uniknya, sesekali mereka diwajibkan untuk mengecat fasad rumah mereka dan tidak diizinkan memilih warna dengan bebas, tetapi diberi tahu tentang warna tertentu sesuai dengan lokasi tempat tinggal mereka. Biasanya, rumah-rumah tersebut dicat dengan dua hingga tiga warna yang sangat kontras. Saat ini, rumah-rumah di Burano dicat dengan warna pigmen yang lebih modern, memperlihatkan pesta pora warna yang mencakup seluruh rentang warna dari biru, hijau, merah, ungu muda, dan lain-lain yang warna-warna tersebut sangat memanjakan mata.
5. Memiliki Campanile Storto, menara lonceng bengkok yang unik

Posisi terbaik untuk mengagumi pemandangan Campanile Storto di Burano adalah ketika berada di Jembatan Terranova, atau tepian Giudecca. Menara ini terletak di belakang Gereja San Martino Vescovo. Campanile Storto dibangun pada abad ke-17. Menara tersebut memiliki bentuk persegi dengan ciri arsitektur Renaisans dan neoklasik yang khas serta terdapat salib besi di puncak menaranya.
Dilansir Isola di Burano, menara lonceng tersebut telah mengalami berbagai restorasi selama berabad-abad, mulai dari menara tempat lonceng bergantung, hingga ke bagian atas. Ketinggian menara lonceng ini adalah 53 m dan bertumpu pada alas dengan sisi 6,20 m. Akibat penurunan muka tanah, maka kemiringan sumbunya mencapai 1,83 meter.
Ternyata Pulau Burano memiliki banyak fakta menarik. Apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke Pulau Burano yang indah ini ketika nanti ada kesempatan berwisata ke Italia?